Pondasi strauss pile ialah pondasi yang dibuat dengan menggali atau mengebor tanah hingga mencapai tingkat kedalaman tertentu menggunakan alat bor auger manual yang digerakkan oleh tenaga manusia. Pondasi ini tergolong ke dalam kategori pondasi dangkal. Oleh karena itu, pondasi strauss pile biasanya dibuat untuk menahan beban bangunan yang sederhana, tidak terlalu berat, dan memiliki bentang antar kolom yang tidak terlalu panjang. Contohnya seperti rumah tinggal satu lantai, bangunana kios, pagar di sekeliling rumah, dan bangunan-bangunan sederhana yang lainnya.
Proses pembuatan pondasi strauss pile dapat dilaksanakan memakai alat kerja yang simple, ringkas, dan tidak mengeluarkan suara yang bising. Pemasangan pondasi strauss pile ini dikerjakan dengan mengebor tanah terlebih dahulu hingga mencapai diameter tertentu sesuai perencanaan perhitungan sebelumnya. Lantas digunakan casing dari pipa PVC yang dicor. Sembari diangkat casing tersebut sedikit demi sedikit. Casing ini khusus dipakai kalau kondisi tanahnya lembek dan berair. Jika tanahnya sudah keras dan tidak berair, maka pengecoran tidak perlu menggunakan casing ini lagi.
Pondasi strauss pile dibuat dengan kedalaman mencapai 5-10 meter. Umumnya digunakan besi tulangan yang ukurannya disesuaikan tingkat kedalaman pondasi tersebut. Sedangkan untuk diameternya antara lain 20 cm, 25 cm, 30 cm, dan 40 cm. Pondasi strauss pile ini mempunyai pilihan diameter yang terbatas karena ukurannya tergantung dari ukuran mata bor yang Anda gunakan. Pada bagian dasar, pondasi ini bertumpu pada dudukan beton (pile cap) yang berfungsi untuk mengikat tulangan pondasi pada kolom dan sloof. Dudukan ini juga berguna untuk meneruskan tekanan beban di atasnya.
Perbedaan Pondasi Strauss Pile dan Bore Pile
Sebenarnya proses pembuatan pondasi strauss pile dan bore pile sama saja. Begitu pula dengan prinsip kerja kedua jenis pondasi ini pun hampir sama antara satu dengan yang lain. Perbedaan antara pondasi strauss pile dan bore pile hanya terletak pada alat-alat yang digunakan untuk membuatnya. Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, pondasi strauss pile dibuat menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Bahkan sumber tenaganya pun masih menggunakan tenaga manusia. Berbeda dengan pondasi bore pile yang sudah memanfaatkan peralatan canggih dan teknologi modern dalam pembuatannya.
Pondasi bore pile termasuk pondasi dalam yang dapat dipakai untuk bangunan bertingkat dengan lebih dari 2 lantai. Karena sudah memanfaatkan peralatan kerja yang modern, pondasi ini boleh diaplikasikan untuk tanah dengan kondisi yang berbeda-beda. Mulai dari tanah yang lunak sampai dengan tanah yang keras sekalipun bisa memakai pondasi bore pile. Akan tetapi, pondasi strauss pile hanya bisa digunakan apabila kondisinya tanahnya lunak. Pondasi ini tidak dapat diaplikasikan pada sembarang jenis tanah. Itu sebabnya, penggunaan pondasi strauss pile pun lebih terbatas.
Pondasi strauss pile tidak dapat dibuat pada tanah dengan kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Tanah Urug Bercampur Puing
Jikalau di lokasi pekerjaan pondasi strauss pile terdapat puing-puing, sampah, atau kotoran yang kedalamannya mencapai lebih dari 50 cm, maka harus dilakukan upaya penggalian terlebih dulu. Sedangkan kalau terkena bagian pondasi yang lama, maka pondasi lama ini perlu dibongkar atau dijebol terlebih dahulu. Barulah kemudian pondasi strauss pile dapat dibuat di sana.
- Tanah Pasir yang Mengandung Air
Kendala utama saat membuat pondasi straus pile di tanah berpasir yang mengandung air yaitu proses pengangkutan tanahnya yang susah dilakukan karena tanahnya gampang merosot ketika diangkat. Walaupun sebenarnya pondasi straus pile tetap dapat dibuat di tanah dengan tipe ini memakai mata bor yang berbentuk tabung, namun prosesnya cukup rumit
- Tanah Pasir Berkerikil
Pada tanah berpasir yang mengandung kerikil, pondasi strauss pile juga sulit dibuat. Penyebab utamanya yaitu banyaknya kerikil yang terkandung di dalam tanah tipe ini membuat strukturnya menjadi sangat keras. Peralatan bore pile manual sulit untuk dapat menembus ke dalam tanah. Anda harus menggunakan mesin bore pile untuk membuat pondasi di tanah tersebut.
- Tanah Padas atau Tanah Semen
Lahan yang diurug menggunakan tanah padas atau tanah semen juga sulit untuk dibuat pondasi bore pile. Pemakaian tanah padas membuat struktur tanah di sini menjadi sangat keras sehingga pembuatan pondasinya tidak dapat dikerjakan menggunakan alat bore pile manual. Anda dapat mengaplikasikan pondasi bore pile untuk tanah padas atau tanah semen ini.
- Tanah Tidak Cocok atau Tidak Sesuai
Sebelum dilakukan pembuatan pondasi, ada baiknya dilakukan tahap pengujian terhadap mutu tanah terlebih dahulu. Apabila berdasarkan hasil tes sondir atau rekomendasi dari hasil soil test bahwa pembuatan pondasi tidak dapat dikerjakan memakai metode strauss pile, maka tanah di sini tidak dapat dibuat pondasi strauss pile. Anda tidak boleh melanggarnya.
Pelaksanaan Pembuatan Pondasi Strauss Pile
Di bawah ini tahap-tahap pelaksanaan pembuatan pondasi strauss pile, di antaranya :
- Persiapan
Langkah pertama yang harus dikerjakan dalam membuat pondasi strauss pile adalah melakukan proses persiapan terlebih dahulu. Tahap persiapan ini meliputi penyiapan serta pengaturan alat bore pile manual yang lebih sederhana. Prosesnya sendiri biasanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit sampai 2 jam beserta alat-alat pendukungnya. Durasi waktu seperti ini terbilang cukup cepat untuk memulai pekerjaan dalam pembuatan pondasi straus pile tersebut. Kerjakan proses persiapan ini sebaik-baiknya untuk melancarkan tahap berikutnya.
- Pengeboran/Pelubangan
Proses selanjutnya yaitu melakukan pengeboran pada tanah untuk membuat lubang di tanah ini. Lakukan upaya pengeboran untuk membuat lubang dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan. Caranya yaitu tanah dibor atau digali menggunakan mata bor auger manual, sambil diputar dan ditekan hingga mencapai lapisan tanah keras yang memenuhi tampungan mata bor. Kemudian tanah ini diangkat dan dibuang. Proses ini dilaksanakan secara terus-menerus sampai kedalaman tanah yang dibutuhkan tercapai. Lakukan dengan teliti dan hati-hati ya.
- Pembesian
Tahap berikutnya ialah melakukan pembesian. Proses ini dikerjakan dengan membuat besi spiral yang digulung pada pipa diameter 5-6 inci. Kemudian dilakukan pemotongan besi pokok sebagai tulangan utama. Setelah itu, kedua besi ini disatukan dengan cara diikat satu sama lain. Setelah menjadi satu kesatuan yang utuh, besi tersebut lantas dimasukkan ke dalam lubang galian. Anda harus ekstra cermat dalam melakukan proses pembesian karena akan berpengaruh besar pada kualitas pondasi strauss pile yang dihasilkan nantinya.
- Pengecoran
Setelah semua pekerjaan di atas telah selesai dikerjakan, kini waktunya melakukan pengecoran. Mulailah membuat adukan beton yang sesuai standar SNI dengan mutu sesuai kebutuhan. Anda juga boleh menggunakan beton basah. Apabila selama pengecoran terdapat air di dalam lubang galian, maka proses pengecorannya bisa dibantu memakai tremi untuk menjaga kualitas beton. Caranya, pipa berdiameter 4-5 inci dimasukkan ke dalam lubang hingga mencapai bagian dasar. Lau beton dimasukkan dari lubang atas dan diangkat secara perlahan-lahan sampai penuh.
Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Strauss Pile
Pondasi strauss pile mempunyai beberapa keunggulan yang meliputi :
- Biaya pembuatannya relatif lebih murah dibandingkan pondasi-pondasi lainnya seperti pondasi sumuran, pondasi batu kali, maupun pondasi mini pile.
- Pekerjaan pembuatan strauss pile bisa dikerjakan dalam waktu yang lebih cepat. Bahkan tingkat efisiensi pondasi ini mencapai 21,57% daripada pondasi footplate.
- Pondasi strauss pile mempunyai struktur yang sangat kokoh karena langsung bertumpu dengan lapisan tanah yang keras.
- Pemakaian pondasi struss pile dapat meminimalisir terjadinya kerusakan struktur bangunan dan risiko dinding mengalami keretakan.
- Pondasi strauss pile ini mempunyai volume beton yang relatif sedikit. Hal ini pula yang membuat biaya pembuatannya lebih murah.
Sementara itu, kekurangan-kekurangan pondasi strauss pile yaitu :
- Proses pembuatan pondasi strauss pile membutuhkan peralatan kerja khusus, khususnya untuk membuat lubang galiannya.
- Pelaksanaan pemasangan alat-alat pendukung untuk membuat pondasi strauss pile relatif cukup susah dan memerlukan keahlian yang tinggi.
- Pelaksanaan pembuatan pondasi strauss pile yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan risiko pondasi menjadi keropos, terutama bila kandungan semennya terlarut oleh air tanah.