Bata tempel adalah material yang berguna untuk menciptakan kesan alami berupa susunan batubata pada dinding. Biasanya bahan bangunan ini dipakai ketika seseorang ingin membuat dinding batubata expose, tetapi dinding tersebut sudah terlanjur diplester dan diaci. Yap, pemasangannya cukup ditempelkan saja pada permukaan dinding tersebut.
Di pasaran, ada dua macam batu tempel yang beredar yaitu bata asli dan bata buatan. Bata tempel asli terbuat dari tanah liat, sedangkan bata buatan dibuat memakai campuran semen dan pasir. Pembuatan bata tempel buatan ini dilakukan dengan mencetak adonan semen lalu mengeringkannya selama 28 hari. Dibandingkan dengan bata tempel asli, bata buatan ini tidak berpori sehingga tidak mudah ditumbuhi lumut dan jamur. Selain itu, bata ini juga gampang sekali dibersihkan memakai air sabun.
Pemasangan bata tempel dapat dilaksanakan dengan menggunakan nat atau tanpai memakainya. Kami lebih merekomendasikan pemasangan material ini dengan nat agar ikatannya menjadi lebih kuat. menariknya, bata tempel bisa dipasang pada permukaan beton, tripleks, atau gypsum.
Pada dasarnya, pemasangan bata tempel sama seperti memasang batu alam. Anda perlu melapisi dinding dengan waterproof terlebih dahulu, kemudian oleskan adonan semen yang telah dicampur bahan bonding di atasnya. Terakhir, tinggal tempelkan saja bata tempel ini pada permukaan dinding tersebut.
Biar semakin mudah, ikuti langkah-langkah dalam memasang bata tempel berikut ini :
Alat dan Bahan :
- Bata tempel
- Semen
- Pasir
- Air
- Sikat
- Cetok
- Ember
- Ampelas
Langkah-langkah :
- Awali lah dengan membersihkan seluruh permukaan dinding dari debu dan kotoran yang melekat. Kalau ada lumut yang tumbuh di permukaannya, Anda bisa menghilangkan lumut tersebut memakai cara di sini.
- Pemasangan bata tempel sebaiknya dilakukan di permukaan dinding yang memiliki tekstur kasar agar ikatannya dapat melekat erat. Jadi kalau dinding tersebut sudah diaci sampai halus, Anda perlu mengerik permukaannya memakai ampelas atau kape sehingga teksturnya pun menjadi kasar.
- Bata tempel biasanya terdiri atas berbagai warna. Jadi sangat disarankan untuk menyusun pola warna yang sesuai dengan keinginan di lantai terlebih dahulu. Barulah kemudian Anda bisa menempelkan bata tempel tadi satu per satu untuk mempermudah pemasangan sekaligus mencegah terjadinya kesalahan dalam menyusun pola.
- Pembuatan adukan semen untuk keperluan pemasangan bata tempel harus dilakukan dengan campuran bahan yang tepat. Anda bisa mengikuti saran yang terdapat di kemasan semen tersebut.
- Dianjurkan untuk memasang bata tempel di bagian sudut pertama kali guna memudahkan pengerjaan. Barulah setelah itu, Anda bisa memasang kepingan bata tempel satu per satu hingga menutupi seluruh permukaan dinding.
- Setiap Anda memasang sebuah bata tempel, Anda perlu menekan permukaan dinding selama beberapa detik untuk memastikan bata sudah menempel dengan ikatan dan posisi yang sempurna.
- Sebaiknya penerapan nat dikerjakan setelah dua jam dihitung mulai Anda selesai memasang bata tempel yang terakhir. Tujuannya agar bata-bata yang sudah menempel di dinding tidak bergeser akibat gerakan kuas. Adapun lebar nat yang bagus untuk bata tempel berkisar antara 8-10 mm.
- Anda juga harus menggunakan benang timbang sebagai petunjuk arah setiap rampung memasang dua baris sehingga pemasangan bata tempel pun lebih rapi.
- Kerjakan seluruh rangkaian proses di atas dengan hati-hati supaya adonan semen tidak mengotori permukaan bata. Pun ketika ada noda yang mengotori bata tempel selama pemasangan, Anda wajib membersihkannya sesegera mungkin sebelum noda tersebut mengering.
- Setelah bata tempel sudah terpasang dengan sempurna, Anda bisa membersihkannya menggunakan sikat nilon supaya terlihat semakin bersih dan indah.