Paving block ialah material bangunan yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat lapisan perkerasan permukaan tanah. Paving block ini berbentuk balok (block) yang memiliki ukuran tertentu. Cara pemasangannya dilakukan dengan menyusun paving block ini sesuai dengan pola yang diinginkan. Paving block banyak dipilih karena mudah dipasang, harganya cukup murah, dan memiliki daya resap air yang bagus. Biasanya paving block dipasang di taman depan rumah, halaman, pekarangan, atau jalan di dalam gang. Pemakaian paving block juga akan membuat tanah lebih terlindungi.
Bahan baku pembuatan paving block terdiri atas pasir yang mempunyai tingkat kekerasan yang baik dan semen portland sebagai material pengikat. Beberapa produsen ada pula yang kerap menambahkan abu batu (fly ash), kerikil, serta admixture ke dalam komposisi campuran paving block untuk menghasilkan material dengan spesifikasi yang berbeda. Mutu bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas dari paving block. Begitu pula dengan teknik pembuatannya, di mana paving block yang dibuat dengan metode yang tepat pasti akan memiliki kualitas yang bagus.
Menurut SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A mengenai bahan bangunan bukan logam menyebutkan bahwa agregat-agregat yang digunakan dalam pembuatan beton (termasuk paving block) harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
- Butirannya keras dan tajam
- Kekal terhadap pengaruh cuaca yang ekstrim
- Tidak mempunyai kandungan lumpur
- Modulus halus butir sesuai ketetapan gradasi
- Agregat halus tidak boleh reaktif pada alkali khusus beton yang sangat awet
- Pemakaian agregat halus dari rantai harus seizin lembaga pemeriksa yang diakui
Terdapat 3 metode yang dapat dilakukan untuk membuat paving block yaitu teknik konvensional, teknik semi-mekanis, dan teknik mekanis. Pada pembuatan paving block dengan teknik konvensional, seluruh pekerjaanya masih dilakukan secara manual menggunakan tangan. Berbeda halnya dengan teknik semi-mekanis dan teknik mekanis yang memungkinkan pencetakan paving block dikerjakan memakai bantuan mesin mixer dan mesin press. Metode yang dipilih dalam pembuatan paving block ini akan berpengaruh derhadap mutu dan kualitas hasilnya secara langsung.
Pada prinsipnya, proses pembuatan paving block secara manual dilakukan dengan memasukkan adukan mentah paving block ke dalam cetakan khusus. Adukan ini harus terisi secara penuh, padat, dan merata ke dalam cetakan supaya menghasilkan paving block yang bermutu bagus. Kemudian adukan tersebut dipadatkan sekali lagi menggunakan alat pemukul yang berbentuk seperti tameng. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan paving block mentah, lalu menjemurnya sampai benar-benar kering. Disarankan untuk menjemur paving block tersebut di tempat yang teduh agar dapat mengering sempurna.
Anda mungkin tertarik untuk membuat paving block sendiri? Kalau memang berminat, silakan Anda bisa mencoba panduan di bawah ini. Hasilnya lumayan banget apabila Anda berhasil membuat paving block ini. Selain Anda bisa menggunakannya untuk kebutuhan pribadi, Anda pun dapat menjualnya ke orang lain yang sedang membutuhkan paving block. Niscaya keterampilan baru Anda tersebut bakal membuka sebuah lapangan pekerjaan yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang melimpah. Kuncinya ialah Anda harus pintar-pintar dalam menghitung modal dan penghasilan yang didapatkan.
Alat dan Bahan :
- Cetakan (segi empat, segi enam, cacing, dan sebagainya)
- Tongkat pemukul
- Pasir kualitas tinggi yang telah diayak dan dicuci
- Semen portland
- Abu batu (fly ash)
- Air
Cara Membuat :
- Buatlah adukan pertama sebagai bahan baku pembuatan paving block terlebih dahulu. Caranya yaitu Anda bisa mencampurkan semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, atau 1:6. Perlu diketahui, komposisi bahan-bahan penyusun yang digunakan ini akan berpengaruh besar terhadap kuat tekan paving block yang dihasilkan.
- Tambahkan air secukupnya ke dalam adukan beton pertama tadi. Pastikan hasil adukannya tidak terlalu basah ya. Kemudian Anda perlu memeriksa tingkat kelayakan adukan tersebut dengan menggenggamnya memakai tangan. Lalu rasakanlah apakah ikatan adukannya sudah cukup kuat atau belum. Jika masih lemah, tambahkan air lagi.
- Bikin lagi adukan kedua di wadah yang terpisah dengan cara mencampurkan pasir dan semen secukupnya. Lalu percikkan air sedikit saja agar semen dapat mengikat pasir. Aduk campuran ini hingga benar-benar merata serta kondisinya agak basah. Adapaun adukan kedua ini berfungsi untuk membungkus adukan pertama sehingga tidak lengket pada cetakan.
- Masukkan adukan kedua ke dalam cetakan paving block sedemikian rupa. Setelah itu, Anda bisa menghamparkan adukan pertama tepat di atas adukan kedua yang sudah ada di dalam cetakan. Kalau mau, Anda bisa menambahkan bahan campuran di tengah-tengah lapisan antara adukan pertama dan adukan kedua untuk menghasilkan paving block dengan karakteristik khusus.
- Jangan lupa untuk mengatur terlebih dahulu posisi setiap bagian-bagian cetakan paving block tersebut. Pastikan bahwa semua bagiannya sudah beres dan terpasang dengan benar. Gunakan tongkat untuk memadatkan adukan paving block di dalam cetakan dengan memukulnya berkali-kali sampai diperoleh tingkat kepadatan yang sesuai rencana.
- Jika kondisi adukan beton di dalam cetakan paving block sudah padat dan merata, maka proses selanjutnya yang harus Anda kerjakan adalah mengeluarkan hasil cetakan yang sudah jadi, lalu meletakkannya di tempat pengeringan. Sebaiknya paving block mentah ini diletakkan di tempat yang teduh dan mempunyai permukaan yang rata.
- Pengujian terhadap kualitas paving block yang sudah berhasil Anda buat bisa dilakukan dengan mengubah-ubah posisi paving block yang baru saja telah dicetak tersebut menjadi berdiri-tidur beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. Paving block yang bermutu bagus ditandai dengan bentuknya yang selalu tetap, tidak mengalami perubahan, serta tidak rusak.