Cara Merawat Lubang Biopori Agar Tidak Cepat Rusak

Lubang resapan biopori pada dasarnya dibangun secara sengaja dengan tujuan untuk mengatasi air yang jatuh ke permukaan tanah. Lubang ini dibuat dengan ukuran diameter sekitar 10-30 cm serta kedalaman mencapai 100 cm. Fungsi utama lubang biopori yaitu untuk mengendalikan air. Lubang ini akan menjaga ketersediaan air di dalam tanah serta mencegah timbulnya genangan air. Selain itu, lubang ini pun bakal berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, membantu mengurangi sampah, dan juga menyediakan makanan bagi tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Pada artikel di sebelumnya, kami pernah membahas tentang proses pembuatan lubang resapan biopori (LRB) yang baik dan benar. Memang benar jika LRB ini cukup mudah dibuat. Anda hanya perlu menggali lubang sedalam 1 m, lalu menanamkan pipa yang berdiameter 10-30 cm ke dalamnya. Jangan lupa kalau Anda juga harus membuat lubang-lubang kecil secara acak terlebih dulu pada sisi samping pipa tersebut. Barulah kemudian pipa ini siap untuk ditanam ke dalam lubang utama. Setelah itu, Anda bisa mengisinya dengan sampah organik sampai penuh. Lalu memasang penutup pipa PVC.

trik merawat lubang biopori

Biasanya lubang biopori ini dibuat di tempat yang terbuka supaya sanggup menampung air hujan secara maksimal. Anda sendiri bisa membangun LRB ini di taman depan rumah, halaman belakang, area parkir kendaraan, atau pekarangan di sekitar rumah tinggal. Supaya lubang biopori tersebut awet, tahan lama, dan tak mudah rusak, maka Anda harus merawatnya dengan baik. Jangan sampai deh LRB yang baru saja Anda buat tersebut tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Lantas, bagaimanakah cara merawat lubang resapan biopori (LRB) ini secara tepat?

Silakan Anda bisa mengikuti kiat-kiat di bawah ini untuk dapat merawat lubang biopori tersebut. Semua tips di bawah berguna untuk menjaga kondisi lubang resapan biopori serta memastikan kondisinya tetap normal sehingga dapat berfungsi dengan baik.

Bangunlah Beton di Sekeliling Lubang

cara merawat lubang biopori

Lubang resapan biopori ini sering kali mengalami masalah yaitu longsor di sekelilingnya. Tanah-tanah di sekitar lubang tersebut akan berjatuhan ke dalam lubang biopori. Apabila masalah tadi terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin lubang biopori ini akan rusak dengan sendirinya. Guna mencegah masalah ini agar tidak sampai terjadi, Anda sebaiknya membangun beton yang mengelilingi lubang tersebut. Beton ini berfungsi untuk menahan posisi lubang biopori dan struktur tanah di sekitarnya supaya tidak longsor. Bangunlah beton penahan dengan ketinggian yang sama seperti level permukaan tanah.

Pastikan Lubang Biopori Terisi Sampah

tips merawat lubang biopori

Lubang resapan biopori yang sudah Anda buat harus bisa menarik perhatian cacing dan mikroorganisme lainnya supaya mau membuat sarang di sekelilingnya. Sarang cacing ini berupa terowongan-terowongan kecil yang dibangunnya secara acak. Sarang cacing tadi memiliki manfaat lain bagi tanah yaitu membuat strukturnya menjadi lebih gembur serta memperbesar luas permukaan tanah. Sehingga tanah pun dapat menampung air hujan dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk menarik kedatangan cacing, Anda harus terus mengisi lubang biopori tersebut menggunakan sampah organik.

Ambil Hasil Fermentasi Sampah Organik

merawat lubang biopori yang benar

Sampah organik yang telah Anda masukkan ke dalam lubang resapan biopori bakalan mengalami proses fermentasi secara terus-menerus. Proses tadi akan mengubah sifat fisika dan kimia sampah. Anda dapat memanfaatkan hasil proses fermentasi sampah ini sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanaman. Kurang lebih waktu yang dibutuhkan oleh sampah untuk berubah menjadi pupuk organik yang baik bagi tanaman adalah 3-4 bulan. Anda dapat mengambil semua hasil proses fermentasi sampah tersebut yang ada di dalam lubang biopori ini, kemudian mengisinya kembali dengan sampah organik.

Jangan Memasukkan Sampah Terlalu Rapat

merawat lubang biopori

Lubang resapan biopori ini sebaiknya selalu diisi dengan sampah organik supaya keberadaannya mampu berfungsi secara optimal. Anda harus memanfaatkan lubang tersebut sebagai sarana pengubah sampah organik menjadi pupuk, serta alat penarik kedatangan cacing. Caranya dengan senantiasa memastikan lubang biopori tersebut selalu terisi sampah. Namun Anda sebaiknya tidak menekan sampah yang ada di dalam lubang tadi sehingga membuat tumpukannya terlalu rapat dan padat. Anda harus tetap memberi celah-celah yang cukup di antara tumpukan sampah-sampah tersebut.

Atasi Aroma Tidak Sedap yang Muncul

merawat lubang biopori agar awet

Namanya juga sampah. Pasti lubang biopori yang diisi sampah organik bakal mengeluarkan aroma yang tak sedap. Biasanya bau busuk ini bakal muncul ketika sampah organik ini mengalami proses fermentasi secara maksimal. Saat proses ini berlangsung, maka akan banyak bakteri yang bekerja mencerna sampah tersebut. Barulah setelah proses fermentasi selesai, bau tidak sedap tadi akan hilang dengan sendirinya. Anda bisa mengatasi bau tidak sedap yang muncul dari lubang resapan biopori dengan terus meletakkan sampah-sampah kering di atas penutup lubang biopori sehingga aroma busuknya tidak akan keluar.