Perlu diketahui, terdapat dua tipe pemasangan alat otomatis pompa air yaitu instalasi langsung dan instalasi tidak langsung. Pada instalasi secara langsung, alat otomatis yang cocok digunakan adalah tipe pressure switch. Otomatis ini bekerja dengan memutus dan menyambung aliran listrik seketika saat terjadi perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh aktivitas membuka/menutup keran. Berbeda dengan instalasi tidak langsung yang lebih tepat menggunakan alat yang berjenis floating switch.
Khusus untuk artikel kali ini, kami akan mencoba memberikan panduan pemasangan alat otomatis pompa air pada instalasi langsung. Hal ini berarti kita sama sekali tidak menggunakan tandon, tetapi air sumur langsung disedot oleh mesin pompa air dan dialirkan menuju ke keran. Sejujurnya kami kurang merekomendasikan metode instalasi air yang seperti ini karena cenderung lebih boros listrik. Tetapi untuk kondisi darurat, terpaksa, atau kepepet, Anda tetap bisa mengaplikasikannya.
Pada dasarnya, proses pemasangan sakelar otomatis tipe pressure switch ini terbilang mudah untuk dikerjakan. Sehingga kami yakin Anda pun dapat memasangnya sendiri dengan berpedoman pada panduan kerja di bawah ini!
- Anda harus menyadari sebelumnya bahwa mesin pompa air untuk sumur dangkal maupun sumur dalam yang bertipe semi jet atau jet pump umumnya sudah mempunyai dudukan yang dapat digunakan untuk pemasangan pressure switch.
- Silakan Anda gunakan seal tape untuk membalut drat penghubung dudukan sebanyak 15-20 kali putaran. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran. Setelah itu, pasanglah pressure switch pada dudukannya dengan memutarnya searah jarum jam (putar ke kanan). Lalu Anda bisa mengencangkan ikatannya memakai kunci pas.
- Kini Anda dapat membuka bagian penutup pressure switch. Kemudian sambungkan 2 buah kabel yang berwarna sama dengan kabel positif, tepatnya yakni pada 2 dudukan kabel yang sudah tersedia. Di sini kita sebut kedua kabel tersebut sebagai kabel A dan kabel B. Setelah itu, Anda bisa memasang penutupnya kembali.
- Lalu Anda dapat melepaskan bagian kepala kabel (steker) pada kabel mesin pompa air yang terhubung dengan sumber listrik. Selanjutnya kupaslah bagian tengah kabelnya dan potong kabel yang positif. Di sini kita namai kedua kabel tadi sebagai kabel C dan kabel D.
- Guna keperluan pengecekan saja, silakan Anda dapat membuat sambungan sementara di antara kabel-kabel tersebut. Anda bisa menyambungkan kabel A dengan kabel C. Sedangkan kabel B disambungkan dengan kabel D.
- Kini waktunya untuk melakukan pengecekan apakah sambungan kabelnya sudah benar atau belum. Silakan Anda pasang steker kabel pada sumber energi listrik (stop kontak) dan lihat hasilnya.
- Apabila setelah steker terpasang pada sumber listrik kemudian mesin pompa air menyala, maka berarti instalasi listrik yang Anda lakukan sudah benar. Kini sebaiknya Anda lepaskan dahulu steker kabelnya. Kemudian rapikanlah sambungan kabel dengan baik. Silakan Anda bisa menutup sambungan kabelnya memakai isolasi listrik yang tepat supaya aman.
- Sementara itu, jika mesin pompa air sama sekali tidak mau menyala, maka artinya terdapat kesalahan dalam penyambungan kabel. Jadi Anda bisa melepaskan steker dahulu. Kemudian tukarlah sambungan kabelnya menjadi kabel A dengan kabel D serta kabel B dengan kabel C. Lantas Anda dapat merapikan sambungan kabel tersebut dan melindunginya menggunakan isolasi listrik yang sesuai. Silakan Anda bisa mencoba menyalakannya kembali.