Tinggal di Indonesia mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihannya yaitu kita akan melihat matahari sepanjang tahun. Sinar matahari ini begitu penting bagi kehidupan kita. Sedangkan kekurangannya yaitu kita harus siap menghadapi kondisi cuaca yang sangat panas, terutama ketika musim kemarau. Posisi geografis Negara Indonesia yang terletak tepat di garis khatulistiwa membuatnya memiliki iklim tropis. Alhasil kondisinya pun panas sekali.
Untungnya sekarang sudah banyak ditemukan perangkat-perangkat elektronik untuk membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Misalnya seperti kipas angin, AC (Air Conditioner), serta Air Cooler. Di antara ketiga perangkat elektronik tersebut, masyarakat kita paling banyak memakai kipas angin. Hampir dapat dipastikan kalau setiap rumah di Indonesia mempunyai setidaknya satu kipas angin. Selain karena harga produknya lebih murah, konsumsi listriknya juga lebih sedikit.
Kipas angin bekerja dengan menghisap udara dari bagian belakangnya, lalu menghembuskan udara tersebut ke bagian depan. Tingkat hembusan angin yang dikeluarkan oleh kipas angin bisa disesuaikan menurut kebutuhan. Anda bisa memilih hembusan yang lambat atau paling kencang. Namun lama-kelamaan kondisi kipas angin ini akan melemah. Walaupun Anda sudah menekan tombol paling kencang, tetapi putarannya masih lemah.
Berikut ini faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya masalah tersebut.
Kondisinya sudah Terlalu Kotor
Kipas angin bekerja memakai baling-baling yang dibentuk sedemikian rupa sehingga ketika berputar maka akan tercipta angin. Tapi sayangnya partikel-partikel debu yang terkandung di dalam udara ikut terhisap oleh baling-baling ini. Semakin lama, jumlah partikel debu yang menempel di baling-baling semakin banyak. Hingga akhirnya debu tersebut juga masuk ke bagian lainnya dan mengganggu kinerja kipas angin. Anda harus membersihkan perangkat ini secara menyeluruh kalau ingin performanya normal kembali.
Tegangan Listrik Tidak Stabil
Kasus tegangan listrik yang tidak stabil sebenarnya banyak terjadi di Indonesia. Namun sayangnya masyarakat belum terlalu menaruh perhatian besar terhadap masalah ini. Padahal dampak yang ditimbulkannya begitu besar. Kinerja berbagai alat elektronik bisa menjadi terganggu karena tidak stabilnya tegangan listrik. Hal ini menyebabkan perangkat tersebut cepat mengalami kerusakan. Untuk menghindari dampak negatif dari masalah ini, Anda bisa menggunakan perangkat bernama stabilisator.
Kapasitor di Perangkat sudah Rusak
Melemahnya putaran kipas angin juga bisa ditimbulkan oleh kondisi kapasitor yang sudah rusak. Mungkin ada suatu masalah di sekitar komponen ini sehingga menyebabkannya rusak. Anda bisa memeriksa kondisi kapasitor menggunakan voltmeter untuk mengecek apakah nilai tegangan listrik di dalam perangkat masih sesuai standar. Adapun nilai kapasitor kipas angin yang normal berkisar antara 1 uf/400 v sampai 1,5 uf/400 v. Jika kapasitor sudah rusak, maka putaran baling-baling akan melemah hingga kipas angin tersebut hanya berdengung saja. Anda bisa mengganti kapasitor yang rusak dengan nilai yang sama.
Dinamo sudah Terlalu Lemah
Dinamo merupakan komponen utama pada kipas angin. Tugasnya yaitu memutar baling-baling agar nantinya menciptakan aliran udara. Namun seperti halnya komponen yang lain, kinerja dinamo pun akan melemah seiring berjalannya waktu. Kekuatan dinamo yang sudah berumur tua ini bisanya akan berkurang drastis sehingga putaran baling-balingnya pun menjadi lemah. Anda bisa mencoba memperbaiki dinamo ini ke tempat servis dinamo untuk dililit lagi supaya kuat seperti baru. Atau ganti saja dinamo tersebut.