5 Cara Mengatasi Rembesan Air di Lantai

Rumah yang ideal seharusnya mampu memberikan perasaan yang nyaman kepada penghuni di dalamnya. Tidak hanya memiliki desain yang menarik, rumah tersebut juga dapat menjamin bahwa semua orang yang tinggal di sana memperoleh keamanan dan kenyamanan. Tetapi rumah kadang-kadang mengalami masalah yang membuat penghuninya menjadi terganggu. Salah satunya yaitu lantai yang rembes.

Ciri-ciri lantai yang rembes adalah kondisi lantai tersebut selalu basah. Walaupun tak ada hujan atau angin, permukaan lantai ini dalam keadaan basah. Meski Anda sudah mencoba mengelap dengan kain yang kering, tidak lama kemudian lantai pun basah kembali. Kondisi ini tentu tak boleh dibiarkan karena dampaknya akan merusak struktur lantai tersebut. Jamur dan lumut yang mungkin tumbuh pun berpotensi dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

mengatasi-lantai-yang-rembes.jpg

Rembesan air pada lantai tentu tidak terjadi begitu saja. Ada faktor-faktor tertentu yang dapat menimbulkan masalah ini. Kondisi di bagian luar bangunan yang selalu basah misalnya. Hal ini akan membuat air merembes melalui pori-pori dinding dan akhirnya menggenangi permukaan lantai. Masalah yang sama juga dapat terjadi akibat tinggi muka air tanah yang terlalu dangkal atau adanya kebocoran pada pipa air yang ditanam di dalam tanah.

Mengatasi rembesan air di lantai bisa dilakukan dengan menemukan penyebab utamanya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan upaya perbaikan terhadap biang kerok tersebut.

  1. Pastikan Tidak Ada Genangan Air di Sekitar

Rumah yang berbatasan langsung dengan tanah yang terbuka berpotensi mengalami rembes. Contohnya bila di samping rumah Anda merupakan ladang atau kebun, maka kemungkinan rumah Anda mengalami rembes semakin besar. Kondisi ini akan semakin parah manakala ada cekungan yang dapat menimbulkan genangan air. Periksa kondisi di sekeliling rumah Anda dan pastikan tidak ada genangan air yang mungkin terjadi.

  1. Tinggikan Lantai Jika Memungkinkan

Rembesnya lantai juga bisa disebabkan oleh tinggi muka air tanah yang terlalu dangkal sehingga jarak antara permukaan lantai dengan air di dalam tanah terlampau dekat. Kondisi ini membuat air tanah dapat meresap melalui pori-pori dinding dan akhirnya tembus ke lantai. Solusi yang dapat diambil apabila Anda mengalami masalah ini yaitu cobalah tinggikan permukaan lantai sekitar 10-30 cm dari sebelumnya.

  1. Perbaiki Kebocoran Pada Pipa Air

Saluran pipa air biasanya dipasang secara tersembunyi. Tujuannya untuk membuat penampilan ruangan menjadi lebih rapi dan tidak berantakan serta mengamankan pipa dari gangguan-gangguan yang bisa merusaknya. Biasanya pipa air ini ditanam di lantai atau dinding. Pipa air yang ditanam di lantai lebih berisiko cepat rusak karena sering mendapatkan tekanan. Anda perlu mengecek dan memperbaiki kebocorannya.

  1. Mengaplikasikan Bahan Waterproofing

Waterproofing adalah zat aditif yang berguna untuk mencegah meresapnya air melalui pori-pori. Bahan ini sendiri bersifat kedap air. Waterproofing bisa dimanfaatkan untuk mencegah air supaya tidak rembes ke dinding atau lantai. Salah satu penyebab air bisa merembes ke dinding yaitu air yang meresap melalui pori-pori. Dengan digunakannya bahan ini, maka kemungkinan air merembes ke dinding adalah nol.

  1. Tambal Nat yang Rusak

Nat yang sudah rusak juga dapat menjadi celah bagi air untuk merembes melalui pori-pori yang ada. Air dari dalam tanah bisa meresap melalui pori-pori, naik ke atas, dan akhirnya menggenangi permukaan air. Anda harus waspada terhadap kemungkinan buruk ini. Segera perbaiki nat tersebut menggunakan bahan nat khusus atau semen biasa yang dicampur dengan waterproofing supaya bersifat kedap air.