Las pada dasarnya merupakan penyambungan besi atau logam lainnya dengan cara dibakar. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan panas untuk menyatukan dua lempeng besi atau lebih. Prinsip kerja las dilaksanakan dengan menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Jadi mengelas ialah kegiatan menyambung dua bagian logam dengan jalan memanaskannya terlebih dahulu hingga mencapai titik lebur, baik memakai bahan pengisi maupun tanpa bahan pengisi.
Secara prinsip, sambungan las tergolong sebagai sambungan yang bersifat tetap. Penerapan sambungan ini paling banyak diaplikasikan pada alat permesinan dan konstruksi bangunan. Proses pengelasan dimulai dengan mempersiapkan logam yang biasanya berupa baja.
Kemudian sebagian dari permukaan baja tersebut dipanaskan menggunakan alat las sampai kondisinya meleleh. Tambahkan pula bahan penyambung seperi kawat atau batang las. Dengan demikian, saat permukaan baja yang sudah meleleh tersebut disambungkan dengan permukaan baja yang lain akan membentuk suatu sambungan.
Berikut ini kelebihan-kelebihan dari sambungan las yang patut Anda ketahui :
- Sambungan las rata-rata membentuk konstruksi yang lebih rapi dibandingkan dengan sambungan paku keling atau sambungan mur baut.
- Kekuatannya jauh lebih kuat berkat menyatunya baja yang meleleh dengan elektrode yang dipakai pada las.
- Bobot sambungan las lebih ringan hanya mencapai berkisar antara 1-1,5% dari berat konstruksi secara keseluruhan.
- Proses pengerjaannya relatif lebih cepat karena hanya perlu melelehkan logam dan menyambungnya dengan logam yang lain.
- Luas penampang benda yang disambung tetap utuh sehingga tidak mengurangi kekuatan konstruksinya.
Di sisi lain, kekurangan pada sambungan las antara lain :
- Tingkat kekuatan sambungan sangat dipengaruhi oleh las itu sendiri
- Dibutuhkan tenaga pengelas yang benar-benar terampil untuk menghasilkan pengelasan yang baik dan benar.
- Konstruksi sambungan las bersifat permanen sehingga tidak bisa dibongkar pasang.