Memplester adalah pekerjaan merekatkan adukan semen ke dinding agar permukaannya rata. Bahan yang digunakan dalam memplester ialah mortar (plesteran) yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Dari segi konstruksi, penerapan plester akan meningkatkan kekuatan dinding dan melindunginya dari kondisi yang ekstrim.
Tujuan utama memplester dinding adalah membuat permukaannya semakin rapi, bersih, dan indah. Plester juga dapat meningkatkan kekuatan dinding dan menyembunyikan kecacatan yang mungkin timbul, serta melindungi dinding dari kondisi cuaca dan iklim yang ekstrim. Dengan adanya plester, permukaan dinding juga tidak cepat kotor, mudah dicat, dan gampang dibersihkan.
Berdasarkan bahan penyusun adukannya, plester dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu plester semen, plester kapur, dan plester tanah liat. Plester semen dibuat dengan mencampur semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, atau 1:5. Plester kapur adalah plester dari bahan kapur dan pasir, di mana kapur yang dipakai sudah diolah terlebih dahulu. Sedangkan plester tanah liat berasal dari tanah liat yang dicampur jerami atau kotoran sapi, dan biasanya diaplikasikan pada rumah-rumah tradisional.
Di bawah ini petunjuk lengkap dari arafuru.com tentang cara plester tembok dengan benar!
Alat dan Bahan :
- Semen
- Pasir
- Air
- Triplek
- Kawat kecil (opsional)
- Benang
- Roskam
- Jidar
- Meteran
- Ember
- Cetok
- Kertas bekas sak semen
- Tangga
Langkah-langkah :
- Dirikan dinding bangunan dengan menyusun batubata atau batako sedemikian rupa sesuai perencanaan yang telah ditentukan. Pastikan dinding tersebut terpasang dengan posisi yang benar-benar tegak. Pasalnya hal ini berpengaruh besar terhadap kuantitas adukan yang dibutuhkan, di mana dinding yang rapi lebih hemat dibandingkan tembok yang bengkok.
- Buatlah adukan plesteran dari campuran pasir, semen, dan air dengan perbandingan sesuai spesifikasi bangunan yang ingin dibuat. Jangan lupa perhatikan pula contoh adukan yang disarankan pada kemasan sak semen. Penggunaan komposisi bahan bangunan yang tepat akan menghasilkan adukan plester yang memiliki kualitas tinggi.
- Sebelum proses pemlesteran dinding dimulai, anda bisa membasahi dinding memakai air secukupnya agar kondisinya menjadi jenuh. Dengan begini, adukan plester pun menjadi lebih mudah menempel pada permukaan dinding.
- Siapkan dinding yang akan diplester dengan cara membentangkan benang yang berbandul secara tegak vertikal. Benang ini ditujukan untuk membatasi ruang kerja di dinding sehingga kita bisa befokus pada satu bidang dalam suatu waktu. Ketebalan yang dianjurkan sekitar 1,5-3 cm dengan tetap memperhatikan faktor rata dan tegaknya benang ini.
- Langkah di atas bisa diulangi sampai seluruh dinding batubata yang sudah dibangun tertutupi oleh plester. Dalam membentangkan benang sebagai pembatas ruang kerja, anda sebaiknya mengambil lebar antara 1 hingga 1,5 meter supaya pemlesteran bisa semakin terfokus. Sementara untuk memastikan permukaan plester benar-benar rata, selalu gunakan jidar dengan teratur. Hindari bekerja secara terburu-buru karena pasti bakal menghasilkan kualitas plester yang buruk.
- Lakukan penyiraman air pada seluruh dinding yang telah diplester selama 7 hari berturut-turut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepadatan plester dan mencegah terjadinya dinding retak. Setelah kondisinya mengering kembali, anda bisa memulai pekerjaan mengaci untuk memperhalus permukaan dinding tersebut.
Selamat bekerja!