Jalan adalah tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan sebagainya. Menurut material pembuatannya, ada bermacam-macam jalan raya. Jalan yang terbuat dari adukan beton dikenal sebagai jalan beton. Begitu pula dengan jalan yang dibikin dari aspal biasanya disebut jalan aspal.
Saat ini, kebanyakan jalan raya di Indonesia berupa jalan beton dan jalan aspal. Jalan beton dinilai lebih unggul pada ketahanannya terhadap banjir dan kendaraan berat. Tak mau kalah, kelebihan jalan aspal yaitu biaya pembuatannya yang murah dengan perawatan yang juga mudah.
Jalan Beton
Jalan beton menerapkan sistem perkerasan kaku yang terdiri atas lapis pondasi dan lapis pondasi bawah. Karena memiliki modulus elastisitas yang tinggi, perkerasan beton akan meneruskan beban ke bidang tanah dasar yang luas. Dengan demikian, bagian terbesar dari struktur perkerasan yang berperan penting menahan beban ialah lapis pondasi.
Pada umumnya, bahan yang dipakai dalam pembuatan jalan raya adalah adukan beton yang bermutu K-300. Beton tersebut diaplikasikan sedemikian rupa di atas permukaan tanah dengan ukuran ketebalan minimal 20 cm. Hal inilah yang menjadikan jalan beton mempunyai ketahanan yang baik terhadap lalu lintas, roda kendaraan, pelapukan, dan cuaca ekstrim.
Jalan Aspal
Jalan aspal dibuat dengan menggunakan sistem perkerasan lentur yang memanfaatkan bahan pengikat berupa campuran aspal panas (hot mix). Ada sekitar 60 persen komposisi aspal yang menyusun campuran hot mix ini. Perlu diketahui, kekuatan perkerasan pada sistem perkerasan lentur diperoleh dari kombinasi antara tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan.
Tabel Perbandingan antara Jalan Beton dan Jalan Aspal
Jalan | Kelebihan | Kekurangan |
Jalan Beton |
|
|
Jalan Aspal |
|
|