Tahukah anda, setiap bangunan terdiri atas bagian-bagian yang memiliki fungsi tertentu. Salah satunya yakni balok yang berguna untuk menyangga lantai yang terletak di atasnya. Selain itu, balok juga dapat berperan sebagai penyalur momen menuju ke bagian kolom bangunan. Balok mempunyai karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat tersebut, balok merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk menangani gaya geser dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada bangunan umumnya mengadopsi konstruksi balok beton bertulang.
Struktur beton bertulang terdiri atas dua bahan bangunan yang saling mendukung yakni baja dan beton. Baja ialah material homogen yang terbentuk dari satu unsur sehingga properti mekaniknya dapat didefinisikan dengan jelas. Sedangkan pembuatan beton dari campuran semen, mortar, dan agregat batuan yang bersifat heterogen dengan properti mekanik bermacam-macam dan tidak bisa didefinisikan secara pasti.
Baja
Pada beton bertulang, penggunaan baja diperuntukkan sebagai tulangan yang menopang beban. Sementara itu, kuat geser adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan yang timbul karena terbebani. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang dalam membangun beton bertulang agar tidak terjadi keruntuhan geser yang berbahaya.
Perlu diketahui, kondisi baja tulangan mempunyai andil yang besar terhadap kekuatan geser pada beton bertulang. Daya dukung baja yang normal tentu jauh lebih kokoh dibandingkan dengan baja yang telah bereaksi dengan lingkungannya. Sebaliknya, baja yang berkarat mengakibatkan kualitas dan kekuatannya pun menurun drastis.
Beton
Secara prinsip, beton memiliki sifat susut yaitu pemendekan akibat pengeringan dalam temperatur yang konstan, dan rangkak yakni pemendekan karena beban dalam waktu yang lama. Baik susut maupun rangkak dapat menyebabkan terjadinya lendutan atau kekakuan yang merupakan perkalian antara inersia penampang I dengan modulus elastisitas beton. Peristiwa lendutan ini perlu dibatasi seminimal mungkin karena akan berdampak pada kenyamanan dan keindahan bangunan yang semakin berkurang.
Keretakan pada beton umumnya muncul sebagai akibat dari beton yang menahan momen lentur. Momen lentur sendiri berhubungan dengan gaya geser, sebab gaya geser adalah turunan pertama momen lentur
terhadap jarak. Ketika serat bawah tertarik, maka kemudian timbul lah suatu momen positif. Sebenarnya bisa saja beton menahan tegangan tarik tersebut. Namun karena kuat tarik beton terbilang sangat kecil, terjadilah keretakan beton ini.
Pembangunan balok beton harus dilakukan dengan cermat dan teliti supaya bisa menghasilkan struktur bangunan yang baik. Pendiriannya pun harus memperhatikan faktor-faktor tertentu yang meliputi kekuatan, kekakuan, dan ketahanan. Balok beton yang bermutu bagus memungkinkannya dapat berfungsi dengan baik selama umur layanan struktur tersebut.
Begitu pula saat berniat merancang batang tarik berupa balok baja. Harus dipastikan bahwa batang tarik tersebut sanggup menjanjikan keamanan dan cadangan kekuatan untuk menahan beban. Artinya, balok wajib mempunyai kemampuan yang cukup terhadap potensi kelebihan beban atau kekurangan kekuatan. Biasanya risiko ini muncul karena kesalahan dalam melakukan analisis struktur balok, perencanaan taksiran yang terlalu rendah, penyederhanaan balok yang berlebihan, dan variasi dalam prosedur pembuatan konstruksi balok.