Metode Pelaksanaan Beton Prategang

Sebagai material yang paling banyak digunakan untuk mendirikan suatu bangunan, beton telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Kini sudah banyak tercipta jenis-jenis beton yang baru dari pengembangan beton konvensional. Salah satunya yaitu beton prategang. Ini merupakan beton khusus yang telah diberi gaya prategang untuk meningkatkan kekuatannya terhadap gaya tarik. Beton prategang dikembangkan dari beton bertulang.

Beton prategang dibuat untuk mengatasi kekurangan dari beton biasa yang sangat lemah dari gaya tarik. Inilah penyebab utamanya mengapa beton mengalami keretakan yang membuat strukturnya menjadi lemah. Meski masalah ini sudah berhasil diatasi oleh beton bertulang, tetapi material yang dibutuhkan untuk membangun beton bertulang sangat banyak. Hal ini membuat biaya pembangunannya pun menjadi banyak sekali.

metode-pelaksanaan-beton-prategang.jpg

Dari sinilah awal mula dilakukannya penelitian untuk membuat beton yang kuat terhadap gaya tekan dan gaya terik, tapi biaya untuk membuatnya dapat diminimalisir. Hasilnya yaitu beton prategang. Beton prategang adalah beton yang memiliki kekuatan untuk menahan tekanan berat dan tekanan tarik sekaligus. Beton ini diberi tegangan-tegangan internal supaya mampu mengurangi atau menghilangkan gaya tarik di dalamnya.

Tegangan internal yang didapatkan beton prategang dihasilkan oleh tulangan baja. Mengapa dipilih tulangan dari baja? Karena baja mempunyai kekuatan yang sangat baik terhadap gaya tarik. Oleh sebab itu, kita memanfaatkan kemampuan dari baja tersebut untuk memperkuat beton. Kombinasi antara beton dan baja yang dibentuk sedemikian rupa ini lalu menghasilkan material baru yang bernama beton prategang.

Proses pemberian tegangan berupa gaya konsentris pada beton prategang dapat dilaksanakan melalui 2 cara yaitu :

  1. Pre-Tensioned Prestressed

Metode pelaksanaan beton prategang pratarik (pre-tensioned) dilakukan melalui pemberian tegangan pada saat kondisi beton belum terlalu mengeras dan belum dicor. Selanjutnya gaya konsentris yang ada di tegangan tetap dipertahankan sampai beton tersebut mengering dan kondisinya benar-benar mengeras.

Jadi kabel tendon akan diikat pada 2 buah angkur yakni angkur hidup dan angkur mati. Kemudian angkur hidup yang telah ditanam di beton akan ditarik menggunakan dongkrak. Tujuannya agar kabel tendon di dalamnya menjadi semakin panjang. Dari sinilah gaya konsentris muncul dan memperkuat beton tersebut.

  1. Post-Tensioned Prestressed

Pemberian tegangan pada metode pelaksanaan beton prategang pasca tarik (post-tensioned) dilaksanakan ketika kondisi beton sudah mengeras dengan sempurna. Cara ini umumnya diaplikasikan pada konstruksi bangunan bentang menengah sampai bangunan bentang lebar.

Di dalam metode ini, tidak diharuskan pemakaian kabel tendon yang diikat ke angkur hidup dan angkur mati. Tetapi syarat utamanya yaitu beton wajib dikeringkan sampai kondisinya benar-benar keras sesuai dengan umur yang telah ditentukan. Setelah itu, dongkrak dipasang di angkur untuk menarik kabel tendon hingga mencapai tegangan yang sudah direncanakan.

Berikut ini tahap-tahap metode pelaksanaan beton prategang menggunakan cara post-tensioned yang meliputi :

  1. Siapkan bekisting sebagai cetakan beton. Pastikan bekisting tersebut sudah memiliki lubang untuk pemasangan kabel tendon. Lubang ini dibuat secara melengkung sesuai bidang momen balok. Barulah kemudian beton tersebut dicor.
  2. Setelah kondisi beton yang dicor sudah kering dan mampu memikul beban sendiri, selanjutnya kabel tendon dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia. Berikutnya kabel tendon diikat di 2 buah angkur. Lalu tarik salah satu angkur agar beton mendapatkan gaya prategang. Namun ada pula yang menarik kedua angkur ini secara bersama-sama. Kemudian dilakukan grouting pada lubang angkur tersebut.
  3. Beton yang sudah diangkur akan tertekan oleh gaya prategang. Hal ini menandakan kalau gaya konsentris telah berhasil diteruskan ke beton. Gaya konsentris dari kabel tendon memberikan beban merata ke seluruh bidang beton yang arahnya ke atas karena kabel tendon tersebut dipasang melengkung. Ini pula yang mengakibatkan bentuk balok menjadi melengkung ke atas.