Cara Waterproofing Kolam Renang agar Tidak Bocor

Salah satu pekerjaan dalam membuat konstruksi kolam renang yaitu melakukan waterproofing. Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah melapisi permukaan kolam renang menggunakan bahan pelapis anti-air (waterproof) sehingga terhindar dari kebocoran. Pekerjaan waterproofing ini sendiri dilakukan setelah pemeriksaan rendam beton selesai dilaksanakan. Dengan mengaplikasikan bahan waterproof, kolam renang pun bakal aman dari risiko kebocoran sehingga menghemat biaya perawatannya.

Perlu Anda ketahui, terdapat tiga jenis waterproofing kolam renang berdasarkan bahan bakunya antara lain waterproofing polimer, waterproofing semen/beton, dan waterproofing aspal. Ketiga jenis bahan waterproofing ini memiliki karakteristik tersendiri sehingga fungsi dan pemanfaatannya pun berbeda-beda. Kebanyakan kolam renang memakai bahan semen/beton sebagai waterproofing dasar. Pemakaian waterproofing semen ini sudah cukup ampuh meningkatkan ketahanan kolam terhadap air.

Pekerjaan waterproofing merupakan suatu pekerjaan untuk membuat dinding dan dasar kolam renang menjadi bersifat kedap air dan tidak bisa ditembus oleh air. Itu sebabnya, pekerjaan ini sangat penting dilakukan dalam kaitannya membangun kolam renang. Kita membutuhkan bahan khusus yang bersifat anti air (waterproof) di sini. Dalam pelaksanaannya, proses waterproofing ini harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya supaya membuahkan hasil yang maksmal dan kolam pun terhindar dari kebocoran.

Menurut bahan utamanya, waterproofing dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, di antaranya :

  1. Waterproofing Polimer

Waterproofing polimer adalah waterproofing yang terbuat dari bahan-bahan polimer tertentu. Jenis waterproofing ini cocok sekali diterapkan untuk lingkungan eksterior. Kelebihan utamanya yaitu waterproofing polimer mempunyai tingkat elastisitas yang cukup tinggi, dapat diterapkan secara langsung, tahan terhadap sinar ultraviolet, dan memiliki beragam warna. Sayangnya jenis waterproofing ini kurang baik diaplikasikan pada bidang yang terus tergenangi air.

  1. Waterproofing Semen

Waterproofing semen yang paling banyak digunakan sebagai waterproofing dasar dari kolam renang. Hal ini tidak terlepas dari sifat-sifat waterproofing tersebut yang cocok diaplikasikan di area yang selalu terendam air layaknya kolam renang. Waterproofing semen ini perlu dicampur dengan bahan tambahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Setelah adukannya selesai dibuat, waterproofing semen harus segera diterapkan ke permukaan kolam renang.

  1. Waterproofing Aspal

Waterproofing aspal merupaan waterproofing yang sangat praktis karena bisa langusng dipakai pada setiap permukaan kolam renang, baik bagian dinding maupun lantai dasarnya. Akan tetapi, waterproofing ini tidak cocok diaplikasikan pada lingkungan outdoor sebab tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. Apabila terpapar sinar UV dalam waktu yang cukup lama, waterproofing aspal akan mudah meleleh. Selain itu, warnanya yang hitam pekat membuatnya kurang disukai.

Pada dasarnya, pekerjaan waterproofing kolam renang dengan sistem coating hanyalah diperuntukkan sebagai pelapis anti-bocor pada lapisan beton. Mengapa? Sebab struktur yang terbentuk dari lapisan waterproofing dengan sistem coating ini kurang tahan terhadap tekanan air di kolam renang. Sehingga waterproofing ini pun digunakan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran pada kolam renang. Lantas, bagaimana sih caranya melakukan pekerjaan waterproofing kolam renang dengan sistem coating?

Di bawah ini adalah panduan pekerjaan waterproofing kolam renang yang patut Anda coba sendiri!

  1. Bersihkan seluruh permukaan kolam renang terlebih dahulu memakai kain lap atau spons yang basah. Jikalau perlu, Anda dapat menggunakan kompresor untuk menyemprot sela-sela kolam renang yang sulit dijangkau agar hasilnya lebih bersih.
  2. Setelah kolam renang dirasa sudah benar-benar bersih, selanjutnya Anda perlu membiarkannya sejenak supaya kondisi permukaan menjadi kering kembali. Tahap ini mungkin membutuhkan waktu sekitar 1-3 jam tergantung kondisi cuaca.
  3. Kini waktunya untuk menerapkan bahan waterproofing ke permukaan kolam renang tersebut. Anda bisa memilih jenis waterproofing yang paling sesuai dengan karakteristik dan spesifikasi dari kolam renang yang Anda miliki.
  4. Cara mengaplikasikan waterproofing dengan sistem coating ini sangat mudah karena prosesnya kurang lebih sama seperti pekerjaan mengecat. Anda bisa menerapkannya memakai roller dan kuas. Untuk hasil yang maksimal, lakukan penerapan minimal 2 kali lapisan.
  5. Pelapisan waterproofing tahap kedua dapat dilaksanakan setelah lapisan pertama sudah berada dalam kondisi setengah kering. Khusus untuk bagian sudut kolam renang serta area lain yang memerlukan penebalan, lakukan penerapan waterproofing sebanyak 3 kali lapisan.

Kami sangat menganjurkan untuk mengaplikasikan screeding untuk mendukung waterproofing dalam menahan tekanan air di kolam renang. Pekerjaan screeding ini baru bisa dilaksanakan manakala kondisi lapisan waterproofing telah benar-benar kering. Dengan demikian, pekerjaan screeding (pengamprotan) dapat dilaksanakan dengan mudah dan membuahkan hasil yang optimal. Barulah kemudian dilakukan pekerjaan pemlesteran di atas lapisan screeding. Penjelasan detail mengenai tata cara screeding kolam renang ada di artikel berikutnya ya!