Proses pengeleman pada akrilik membutuhkan bahan perekat khusus yang terbuat dari polimerisasi asam akrilik. Saat ini sudah ada banyak ragam bahan perekat untuk akrilik sehingga memudahkan Anda dalam memilih bahan perekat mana yang paling sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Wujud bahan ini pun bermacam-macam mulai dari perekat yang berbentuk cair, pasta, sampai dengan emulsi.
Sebenarnya bahan akrilik sama sekali tidak bisa dilem, melainkan wajib dilas. Anda memerlukan bahan kimia tertentu untuk melunakkan struktur suatu akrilik kemudian menyatukannya dengan akrilik yang lain. Proses ini akan menghasilkan ikatan yang sangat kuat karena akrilik-akrilik tadi tidak ditempelkan, tetapi disatukan melalui proses pengelasan. Namun kekurangannya adalah metode ini menuntut akrilik-akrilik yang akan disatukan harus pas satu sama lain dan memiliki permukaan yang halus di bagian yang hendak digabungkan.
Persiapan Awal
Di sini Anda perlu menyediakan bahan dan alat yang akan digunakan untuk bekerja. Anda setidaknya memerlukan dua lembar akrilik yang memiliki ukuran seragam dan tekstur permukaan yang halus. Jika Anda ingin memotong lembaran akrilik terlebih dahulu untuk menyesuaikan ukurannya, hendaknya pakailah cutter khusus untuk akrilik. Bila Anda terpaksa menggunakan gergaji, Anda perlu menghaluskan permukaan hasil pemotongannya memakai ampelas grid 500 sampai benar-benar licin.
Pastikan proses pengampelasan ini menghasilkan bidang yang datar bukan cembung atau cekung karena akan mempersempit area pengikatannya. Untuk menyatukan dua lembar akrilik, Anda membutuhkan bahan pelarut solvent welding. Bahan ini bisa Anda beli di toko bangunan atau toko kimia. Untuk menggunakan bahan ini, Anda juga membutuhkan alat aplikator khusus yang biasanya dijual bersama. Alat ini berbentuk botol kecil yang dilengkapi semacam jarum suntik di bagian ujung tutupnya. Jika Anda kesulitan dalam menemukan alat aplikator ini, sebagai gantinya Anda bisa menggunakan kuas yang kecil.
Pelaksanaan Pengeleman
Letakkan lembaran akrilik yang akan disatukan secara berhimpitan dan rapat. Pastikan posisi keduanya tegak lurus membentuk sudut 90 derajat, kecuali bila Anda ingin membentuk sudut lancip atau tumpul. Kemudian tuangkan bahan solvent welding yang berbentuk cair tadi menggunakan alat aplikator/kuas kecil di sela-sela himpitan akrilik. Jika ada gelembung udara yang masih terjebak, Anda bisa menambahkan lagi cairan solvent ini selagi belum mengering sehingga mendorong udara tadi untuk keluar.
Bisa Anda perhatikan, cairan solvent akan mulai bergerak masuk secara kapiler, melunakkan struktur akrilik, lalu membentuk ikatan yang sangat kuat. Proses ini biasanya berlangsung sangat cepat karena bahan solvent tersebut mudah sekali menguap. Apabila ada cairan solvent yang tertumpah dan mengenai lembaran akrilik, jangan pernah langsung menyekanya karena justru akan merusak permukaan akrilik tersebut.
Anda perlu menunggu sejenak sampai bahan solvent tadi menguap dan mengering dengan sendirinya. Setelah itu, poleslah bagian akrilik yang terkena tumpahan tersebut menggunakan rubbing compound. Untuk mendapatkan hasil polesan yang bagus, Anda dapat memakai bahan rubbing compound yang bersifat larut dengan air. Dengan melakukan metode sederhana ini, maka hasil pengeleman Anda bakalan lebih kuat dan tahan air.