Di dalam tabel periodik, unsur argon dapat ditulis dengan simbol Ar. Argon mempunyai nomor atom 18 dan terdapat di periode 8. Unsur kimia ini juga termasuk gas mulia ketiga loh. Tahukah Anda, ternyata jumlah kapasitas argon di bumi ini tidak melebihi 1 persen dari total atmosfer bumi. Karakteristik argon adalah hampir tidak mengalami reaksi kimia apun karena bersifat stabil dan tahan terhadap ikatan yang terjalin dengan unsur-unsur yang lainnya. Argon dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya dalam pekerjaan pengelasan material logam.

Proses pengelasan logam dengan memanfaatkan unsur argon merupakan teknik pengelasan yang masih tergolong baru. Metode ini merupakan salah satu ragam dari TIG (Tungsten Inert Gas) Welding. Secara prinsio, prosesnya dilakukan dengan mencampur benda kerja bersama logam reaktif seperti aluminium atau magnesium. Karena argon mempunyai titik didih lebih dari 3.000 derajat celsius, maka dibutuhkan suhu panas yang stabil untuk melaksanakan pekerjaan pengelasan argon ini. Silakan Anda bisa mengikuti langkah-langkah kerja di bawah ini sebagai panduan utamanya.

Kebanyakan pekerja menggunakan argon untuk mengelas dengan metode TIG. Pemakaian argon pada kenyataannya memang lebih disukai dibandingkan dengan helium. Hal ini disebabkan argon mempunyai bobot yang lebih berat daripada udara sehingga jangkauannya pun jauh lebih baik. Sayangnya teknik mengelas menggunakan argon ini merupakan yang paling sulit karena kita harus bisa mempertahankan panjang busur pendek (pakan) selama proses pengelasan berlangsung guna mencegah terjadinya kontak antara benda kerja dan elektroda. Itu sebabnya, teknik ini membutuhkan keterampilan yang tinggi.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam mengerjakan proses pengelasan terhadap argon yang baik dan benar. Silakan Anda dapat menggunakannya sebagai panduan dasar.
- Periksa kondisi komponen-komponen yang menyusun perangkat las terlebih dahulu.
- Hubungkan paket slang ke mesin las. Lalu hubungkan pula paket slang tersebut ke sambungan air pendingin dan gas.
- Sambungkan pengontrol remot balik yang terdapat di sistem pedal kaki dan setelan tangan.
- Hubungkan kabel masa ke mesin. Lalu hubungkan juga klem masa ke meja atau benda kerja.
- Pilih polaritas pengelasan yang sesuai. Untuk pengelasan aluminium, tombol diarahkan ke arus bolak-balik (AC). Sedangkan untuk pengelasan baja atau baja paduan, tombol tadi diarahkan ke arus searah (DC).
- Siapkan elektroda tungsten yang dibutuhkan.
- Rakitlah pembakar las terlebih dahulu. Berikutnya longgarkan penutup pembakar las, lepaskan tungsten dari pembakar, dan lepaskan juga kolet dan nozle tembaga dari pembakar. Setelah itu, pasang kolet dan dudukannya di pembakar, pasang kembali nozle ke pembakar, serta pasang kawat las ke dalam kolet pembakar las dengan kemunculan ujung kawat las sepanjang 3-6 mm atau tidak melebihi diameter dalam nozle gas. Berikutnya kencangkan penutup pembakar gas tersebut.
- Pastikan gas sudah terletak di posisi yang aman. Buka sebentar katup gas untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang terdapat di dalamnya. Pasanglah regulator gas pada botol gas tersebut. Hubungkan mesin las dengan slang, lalu cek kerapatan sambungan slang gas menggunakan air sabun.
- Hubungkan konektor daya utamanya. Pastikan catu daya ini sudah tersambung dengan mesin. Hubungkanlah konektor tersebut ke stop kontak sesuai dengan prosedur yang ada pada buku manual.
- Hidupkan daya utamanya. Kemudian bukalah katup gas. Setelah itu, setel aliran gas yang ingin dikeluarkan sesuai kebutuhan.
- Lakukan uji coba terhadap benda kerja terlebih dahulu. Caranya yaitu nyalakan busur kemudian lakukan penyetelan kuat arus yang sesuai. Kalau sudah tepat, berulah kemudian Anda bisa mulai melakukan pengelasan terhadap argon.