Setidaknya Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa permukaan dinding yang hendak dicat sudah dalam kondisi yang benar-benar kering. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena akan berpengaruh besar terhadap hasil akhir pengecatannya. Artinya kandungan kapur dan semen yang terdapat di dinding tersebut sudahh bereaksi dengan karbondioksida dan air secara sempurna, sehingga membentuk garam netral (CaCO3). Kalau menurut teori sih, proses pengeringan ini akan berlangsung selama 28 hari. Tetapi dengan adanya bantuan sinar matahari dan udara, maka waktu pengeringan pun menjadi lebih cepat.
Namun Anda jangan langsung salah sangka terlebih dahulu. Pasalnya dinding yang telah keras dan kering sempurna pun bisa tiba-tiba mengandung kadar air yang berlebih loh. Hal ini mungkin saja dapat terjadi lantaran pondasinya tidak bagus sehingga mengakibatkan air tanah bisa meresap masuk ke atas melalui celah-celah dinding tersebut akibat daya kapilaritas yang dimiliki oleh air. Selain itu, dinding yang sudah kering juga bisa menjadi basah karena atap/talangnya yang bocor atau kebocoran pipa yang tertanam di dalamnya. Anda harus waspada terhadap semua kemungkinan terburuk yang dapat merusak dinding.
Kualitas dinding ini berpengaruh besar terhadap cat yang melapisi permukaannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dinding tersebut di antaranya mutu material bangunan, komposisi adukan, metode pembuatan adukan, kondisi tempat kerja, serta kondisi cuaca. Kelima faktor ini mutlak dipenuhi apabila Anda ingin mendapatkan hasil pengecatan dinding yang bagus dan sesuai dengan keinginan. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi dengan baik, maka Anda harus bersiap-siap karena dinding yang sudah dicat tersebut pasti akan mengalami beberapa masalah yang pelik di kemudian hari.
Kali ini kami akan mencoba berbagi panduan proses pengecatan dinding yang benar-benar benar sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku agar hasilnya pun bisa maksimal.
Cara Mengecat Dinding yang Baru
Anda harus menunggu waktu setidaknya selama 28 hari terlebih dahulu untuk memastikan bahwa reaksi pengerasan pada acian, plesteran, dan beton yang baru dibangun ini sudah berjalan sempurna. Lakukan pengecekan tingkat kelembaban dinding memakai alat ukur bernama protimeter. Kadar air di dalamnya harus berada di bawah 18 persen. Kemudian lakukan pemeriksaan kadar alkali dinding memakai kertas lakmus. Tingkat keasaman (pH) dinding yang ideal yaitu 8. Jika pH dinding masih berada di atas 8, maka semen belum bereaksi sempurna. Apabila kadar air sudah rendah namun kadar alkali masih tinggi, Anda bisa membasahi permukaan dinding tersebut.
Setelah kadar air dan kadar alkali di dinding yang baru dibangun tersebut sudah memenuhi syarat, maka permukaannya pun sudah boleh dicat. Mulailah dengan membersihkan terlebih dulu permukaan dinding tersebut dari kotoran, bekas percikan semen, pengapuran debu, minyak, pengkristalan garam, dan lain-lain. Caranya adalah Anda bisa menggosok permukaan dinding tadi menggunakan kertas ampelas kasar dan sikat sembari permukaannya dibasahi dengan air bersih. Selanjutnya keringkan permukaan dinding tadi menggunakan kain lap yang bersih. Pastikan kondisinya sampai benar-benar bersih.
Langkah berikutnya ialah mencuci permukaan dinding tersebut kembali. Kali ini Anda bisa menggunakan larutan asam klorida (HCl) dengan kadar 10-15 persen untuk membersihkannya. Tujuan dari penggunaan larutan HCl tersebut yaitu menetralkan kandungan alkali yang mungkin masih ada di dalam dinding serta memperbesar ukuran pori-pori tembok agar mempunyai daya rekat yang lebih baik. Apabila permukaan dinding tersebut ditumbuhi lumut atau jamur, Anda bisa mencucinya menggunakan larutan kaporit yang mempunyai kadar 10-15 persen. Setelah itu, Anda mesti mengelap permukaan dinding tersebut sampai benar-benar kering ya. Barulah kemudian dinding yang baru ini bisa dicat dengan sempurna.
Cara Mengecat Dinding yang Lama
Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi dinding tersebut. Apabila daya rekatnya masih bagus, maka Anda tinggal mencuci permukaannya dengan air sabun sambil dibersihkan memakai ampelas dan sikat. Namun jika permukaan tembok ditumbuhi lumut/jamur, Anda harus menghilangkan lumut/jamur tadi terlebih dahulu menggunakan air kaporit sembari menggosok permukaannya dengan sikat kasar. Gunakan air kaporit yang memiliki konsentrasi sekitar 10-15 persen untuk mengatasi lumut maupun jamur ini. Kerjakan pembersihan permukaan dinding ini dengan sungguh-sungguh agar hasilnya pun menjadi benar-benar maksimal.
Lain lagi kalau dinding yang lama ini sudah mengalami pengapuran, maka Anda harus mengampelasnya terlebih dahulu untuk menghilangkan debu-debu kapur sampai ke lapisan dinding yang tidak mengapur. Begitu pula jika dinding mengelupas, Anda harus mengikis semua lapisan dinding yang terkelupas hingga ke bagian dasar tembok yang aman. Termasuk bila lapisan cat yang lama ternyata menggunakan produk cat dinding yang berkualitas rendah serta gampang larut dengan air, Anda harus menghilangkan seluruh lapisan cat lama tersebut terlebih dahulu hingga bersih tak tersisa. Di sini Anda bisa memanfaatkan paint remover untuk mengupas lapisan cat lama ini.
Cara Memakai Cat Dasar yang Benar
Terdapat dua jenis produk cat dasar untuk tembok antara lain varnish dan cat dinding warna putih. Perlu Anda ketahui, varnish adalah cat dasar tanpa pigmen yang mengandung emulsi acrylic 100 persen. Cat ini biasa disebut pula sebagai wall sealer water base. Kelebihan cat dasar varnish adalah dapat menutupi keretakan rambut dan menguatkan lapisan cat lama. Sementara itu, cat dinding berwarna putih dengan emulsi acrylic juga dapat dimanfaatkan untuk cat dasar. Cat ini umum disebut alkali resisting primer atau undercoat tembok. Kelebihan dari cat ini yaitu tahan terhadap alkali, mempunyai daya rekat dan daya isi yang sangat baik, serta bersifat anti jamur.
Anda dapat memilih cat dasar mana yang sebaiknya cocok digunakan untuk mengecat dinding dengan menyesuaikannya terhadap kondisi tembok dan kebutuhannya. Untuk mengaplikasikannya, Anda perlu mengencerkan cat tersebut terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk pemakaian yang terlampir di dalam kemasan produk. Jangan pernah mengencerkan cat dasar seenak hati sebab dapat menghilangkan fungsi dan kemampuan sesungguhnya dari cat dasar tersebut. Aplikasikan cat dasar tersebut sebanyak 1-2 kali lapisan di permukaan dinding agar hasilnya pun bagus serta bisa menempel dengan kuat. Lalu Anda pun harus menunggu minimal selama 10-12 jam agar cat dasar ini mengering sempurna.
Cara Memakai Cat Akhir yang Benar
Berikut ini langkah-langkah yang harus Anda kerjakan dengan baik saat memakai cat akhir di permukaan dinding. Anda harus melakukannya dengan benar ya.
- Pastikan kondisi permukaan dinding sudah layak untuk dicat. Silakan Anda dapat membersihkan permukaan dinding tersebut terlebih dahulu.
- Bagian-bagian dinding yang tidak akan dicat seperti kusen, pintu, dan jendela sebaiknya ditutupi menggunakan kertas koran atau plastik agar tidak terkena cat.
- Siapkan peralatan yang Anda butuhkan untuk mengecat tembok meliputi kuas, roller, ember, pengaduk, tangga, kertas koran, cairan pengencer, dan sebagainya.
- Periksalah kaleng cat untuk memastikan sesuai dengan ketentuan pabrik. Bila perlu catat nomor batch/lot nya untuk memastikan bahwa produk tersebut asli.
- Aduklah cat dengan baik, lalu tambahkan pengencer sampai tercampur rata. Kemudian encerkan sesuai dengan petunjuk yang tercantum di kemasannya.
- Proses pengenceran cat sebaiknya dilakukan di wadah yang terpisah. Sehingga sisa catnya masih dapat Anda simpan dengan aman di dalam kalengnya.
- Durasi waktu tunggu antara lapisan cat pertama dan kedua harus cukup lama untuk memastikan kondisinya sudah kering. Sebaiknya tunggu selama 8 jam, atau kalau perlu hingga semalaman.
- Sebaiknya proses pengecatan dilaksanakan ketika kondisi cuaca sedang cerah. Bukalah seluruh lubang ventilasi agar sirkulasi udara di dalam ruangan menjadi lancar.
- Gunakan roller untuk mengaplikasikan cat pada permukaan dinding yang luas. Sedangkan bagian sudut-sudut dinding tersebut bisa dicat memakai kuas.
- Gerakkan roller/kuas Anda dengan gerakan yang sama dan berulang-ulang. Misalnya kalau Anda sudah menggerakkan ke atas-bawah, sebaiknya terus lanjutkan seperti ini.