Cara Membuat Pondasi Rumah Kayu yang Kuat, Kokoh, dan Tahan Gempa

Pada dasarnya, rumah kayu merupakan rumah yang terbuat dari bahan baku berupa kayu sebagai material utamanya. Tidak hanya digunakan pada struktur rangka pemikul, struktur-struktur lain dari rumah tersebut juga memakai kayu. Misalnya seperti pada bagian balok, kolom, dan dinding bangunannya berasal dari kayu. Bangunan rumah yang dibuat dengan struktur rangka kayu wajib menggunakan sambungan takik yang ikatannya diperkuat memakai paku.

Paku yang digunakan setidaknya mempunyai ukuran sebesar 2,5 kali dari tebal kayu yang terkecil dengan jumlah minimal sebanyak 4 buah. Sedangkan jika struktur kayu tersebut akan dipakai untuk menahan beban yang cukup berat seperti pada bangunan gudang dan garasi, maka sambungan kayu tersebut harus dikencangkan sekali lagi menggunakan baut yang memiliki diameter minimal 10 mm. Alangkah baiknya kayu yang bakal digunakan sebagai bahan baku pembuat rumah telah diawetkan terlebih dahulu.

membuat pondasi rumah kayu

Tujuannya adalah meningkatkan kekuatan, kekokohan, dan ketahanan yang dimiliki oleh kayu tersebut. Proses pengawetan kayu ini harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum kegiatan pembangunan rumah dilaksanakan. Caranya dapat dikerjakan melalui proses perendaman, pemberian bahan kimia, penjemuran, dan lain-lain. Rumah kayu biasanya dibuat dengan penyangga berupa pondasi setempat atau pondasi umpak. Adukan beton yang digunakan untuk membentuk pondasi ini terbuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan 2:3:5.

Pondasi umpak umumnya berbentuk prisma terpancung yang memiliki ukuran penampang bawah sekitar 60 x 60 x 90 cm dan penampang atas seluas 25 x 25 cm. Adapun bagian yang tertanam dari pondasi umpak tersebut minimal adalah 30 cm sehingga dapat mencapai lapisan tanah yang keras. Sementara itu, jarak maksimal antara pondasi yang satu dengan pondasi yang lain ialah 1,5 m.

rumah kayu minimalis

Pembuatan pondasi umpak harus dilakukan dengan baik dan benar supaya susunan setiap baris pondasi tersebut berada tepat di bawah sumbu memanjang balok. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat papan duga (bowplank) sebagai acuan dalam penempatan letak pembangunan pondasi. Usahakan bowplank dibuat secara teliti bukan asal pasang sembarangan. Pastikan pula setiap pondasi umpak yang dibuat saling terikat antara satu dengan yang lainnya menggunakan balok pengikat.

Berikut ini beberapa gambar ilustrasi yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam membuat pondasi rumah kayu dengan sistem pondasi umpak!

pengertian pondasi menerus

Pada gambar pertama ini dapat dilihat bagaimana konsep dasar dari pembuatan pondasi umpak. Jadi pondasi dibuat dalam bentuk prisma terpancung dengan ukuran dimensi sama seperti yang telah kami uraikan di atas. Pondasi-pondasi yang berbentuk prisma terpancung ini selanjutnya dibuat dalam barisan yang lurus dengan jarak antar pondasi maksimal adalah 1,5 m. Hindari membuat pondasi umpan dengan jarak antar pondasi lebih dari 1,5 m karena akan menyebabkan daya dukungnya berkurang secara drastis.

jenis jenis pondasi dangkal

Pada gambar kedua menjelaskan tentang bagaimana pondasi-pondasi umpak yang telah dibuat selanjutnya dihubungkan menggunakan balok pengikat. Balok pengikat ini juga sekaligus dapat berperan sebagai balok sloof. Anda bisa menggunakan kayu balok yang memiliki lebar 6-12 cm untuk digunakan sebagai balok pengikat pada pondasi rumah kayu. Setelah disusun sedemikian rupa, balok pengikat tersebut kemudian dipasang pada pondasi menggunakan angkur besi yang berdiameter 12 mm.

pondasi-rumah-kayu.jpg

Gambar ketiga ini menunjukkan bagaimana proses selanjutnya dari pembuatan pondasi rumah kayu dilaksanakan. Setelah dipastikan pondasi telah selesai dibangun dengan baik, kini Anda bisa menuju ke tahap selanjutnya. Di antaranya yaitu pembuatan struktur lantai bangunan dan kolom bangunan yang bertugas untuk mendistribusikan beban dari atas ke pondasi. Pastikan pembuatan struktur-struktur ini memakai bahan baku berkualitas terbaik agar rumah kayu yang Anda bangun layak,aman, dan nyaman ditinggali.