Apa Penyebab Plafon Gypsum Retak? Ternyata Ini 6 Faktor si Biang Keroknya

Plafon gypsum retak merupakan masalah paling mendasar yang pasti cepat atau lambat akan dialami oleh semua pengguna gypsum. Seiring dengan bertambahnya usia pemakaian, struktur gypsum pun mengalami penurunan pada kekuatannya. Kasus ini paling banyak terjadi pada bangunan-bangunan yang umurnya sudah cukup tua. Namun tidak menutup kemungkinan plafon gypsum yang tiba-tiba retak ini menimpa pada rumah yang baru dibangun.

Terdapat cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kenapa plafon gypsum di rumah Anda mengalami keretakan. Dengan mengenali penyebab utamanya, Anda bisa melakukan proses perbaikan secara tuntas. Yap, khusus untuk kasus yang ringan dengan ukuran retak-retak cukup kecil, ada kemungkinan plafon tersebut diperbaiki. Caranya dengan melakukan penambalan, penyemenan, atau meratakan kembali permukaannya.

Kasus keretakan pada plafon gypsum biasanya dimulai dari bagian sekat penghubung antara satu rangka dengan rangka yang lainnya. Ukuran keretakan tersebut cukup kecil sehingga dibutuhkan kejelian yang cukup tinggi untuk dapat mendeteksinya. Jika tidak segera diatasi penyebabnya, keretakan ini akan terus berlanjut hingga menjalar ke bagian tengah-tengah plafon. Pada akhirnya, plafon gypsum pun bakal mengalami kerusakan total.

Berikut ini faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab retaknya plafon gypsum di rumah Anda!

  1. Salah Memasang Plafon Gypsum

Pekerjaan apapun yang dilaksanakan secara asal-asalan hasilnya pasti tidak bagus. Khusus untuk plafon yang terbuat dari gypsum, Anda bisa memasang gypsum tersebut di dinding dengan menempelkannya terlebih dahulu pada kerangka dan tiang penopang. Kedua struktur bangunan ini seharusnya sudah terpasang di tahap awal pembangunan. Kemudian untuk menyambung gypsum, gunakan saja sekrup atau bahan coating khusus.

  1. Plafon Gypsum Terlalu Rapat

Perlu diketahui, semua bagian dari bangunan melakukan reaksi terhadap perubahan suhu dan lingkungan. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan perubahan ukuran atau bentuk benda seperti memanjang, memendek, melengkung, menarik diri, dan lain-lain. Begitu pula dengan plafon gypsum. Letaknya yang tepat berada di bawah atap membuatnya sering mengalami perubahan suhu secara ekstrem. Lama-kelamaan plafon pun akan retak saat kondisinya sudah rapuh.

  1. Struktur Plafon Gypsum Lemah

Tidak ada barang satu pun di dunia ini yang bersifat abadi. Apabila Anda mendapatkan rumah warisan dari kakek dan nenek yang belum pernah direnovasi, maka kemungkinan besar akan muncul masalah-masalah baru yang menimpa rumah tersebut. Salah satunya adalah plafonnya yang mulai retak-retak. Keretakan plafon gypsum pada rumah tua umumnya terjadi mulai dari area pinggiran dinding. Penyebabnya yakni kekuatan plafon gypsum dan perekatnya sudah lemah.

  1. Tekanan Gravitasi yang Kuat

Tanpa Anda sadari, plafon gypsum pun dapat menjadi retak akibat tekanan gravitasi yang terjadi secara terus-menerus. Pemicunya tidak lain beban plafon gypsum yang cukup berat tidak diimbangi dengan penggunaan rangka yang memadai. Anda menggunakan rangka asal-asalan yang penting plafon gypsum terpasang rapi. Akibatnya yaitu rangka tidak sanggup menahan beban plafon dengan baik. Hal ini berdampak pada gypsum yang retak saat posisi rangka tersebut telah berubah.

  1. Tumpukan Air dan Kotoran

Plafon dipasang tepat berada di bawah atap bangunan. Di antara atap dan plafon terdapat sebuah area kosong yang bernama loteng. Pada dasarnya, fungsi loteng ini sebagai jalur sirkulasi udara dari atas dan tempat penyimpanan kabel. Pada kasus atap rumah yang bocor, air hujan bisa memasuki rumah melalui lubang pada atap tersebut. Kemudian air pun membasahi plafon gypsum dan mengakibatkan kekuatannya menurun apabila tidak segera ditangani dengan baik.

  1. Plafon Gypsum Diserang Serangga

Rayap dan serangga lainnya senang tinggal di tempat-tempat yang kondisinya gelap dan memiliki tingkat kelembaban yang tinggi. Ruangan loteng di atas gypsum merupakan salah satu habitat paling ideal bagi mereka. Apalagi jika ruangan tersebut jarang sekali dibersihkan. Rayap dan serangga-serangga tersebut akan menggerogoti rangka plafon gypsum yang umumnya terbuat dari kayu. Ciri-ciri serangan ini yaitu adanya serbuk-serbuk kayu di bagian atas atau bawah plafon.