Rumah termasuk salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu papan. Fungsi utamanya sebagai tempat tinggal. Semua orang membutuhkan rumah di dalam kehidupannya. Rumah dikatakan layak huni apabila aman dan nyaman untuk ditinggali. Namun sayangnya harga rumah semakin mahal seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan di beberapa daerah, harga rumah sudah tak masuk akal lagi karena saking mahalnya.
Mahalnya harga rumah tentu membuat jangkauan pasarnya menjadi terbatas. Sebab hanya orang-orang yang mempunyai uang banyak saja yang mampu membelinya. Oleh karena itu, para developer rumah mencoba menyiasatinya dengan menjual produk propertinya secara kredit. Di Indonesia, sistem penjualan rumah seperti ini dinamakan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Anda pun diuntungkan sebagai pembeli sebab bisa membeli rumah dengan cara mencicil pembayarannya.
Beberapa keuntungan membeli rumah melalui KPR di antaranya :
- Pembayarannya Lebih Ringan
Tidak semua orang mempunyai simpanan uang hingga ratusan juta rupiah di dalam tabungannya. Untuk mengumpulkan pundi-pundi uang pun sepertinya mustahil sebab setiap kali melihat saldo tabungan sudah cukup banyak, mata langsung lapar untuk segera membelanjakannya. Namun dengan adanya KPR, pembayaran menjadi ringan. Seolah-olah kita seperti hanya menabung setiap bulannya. Hanya saja tabungan kali ini tidak bisa diambil.
- Bisa Memiliki Rumah secara Cepat
Saat ini developer properti justru lebih menyukai pembelian rumah dengan sistem KPR karena terbukti dapat memberi keuntungan yang lebih besar. Berbagai penawaran pun sengaja dibuat agar calon pembeli semakin tertarik. Salah satunya yaitu pembeli hanya perlu membayar uang muka, maka rumah yang dia kredit langsung boleh dihuni. Jadi Anda yang kini sedang sangat membutuhkan rumah baru bisa mencoba membelinya secara kredit.
- Berpeluang Mendapatkan Rumah dengan Gratis
Rumah yang Anda beli dengan sistem KPR memiliki kemungkinan bisa Anda dapatkan secara gratis. Caranya dengan membiarkan rumah tersebut membayar cicilan KPR sendiri. Bagaimana bisa? Salah satu cara yang paling termudah yaitu menyewakan rumah tersebut sebagai rumah kontrakan atau rumah kost. Nantinya biaya sewa rumah bisa Anda gunakan untuk membayar cicilan kreditnya.
Namun ternyata ada banyak kerugian dari pembayaran rumah menggunakan KPR, antara lain :
- Harga Belinya Menjadi Lebih Mahal
Jika Anda menghitung kembali, ada perbedaan yang cukup signifikan antara harga beli rumah yang dibayar secara tunai dan kredit. Bahkan tidak jarang selisihnya mencapai lebih dari sepertiganya. Biaya penambahan ini memang sengaja diambil agar pihak developer tetap mendapatkan keuntungan yang pantas serta melindungi dari potensi nilai yang mengalami inflasi. Jadi bila Anda mempunyai dana yang cukup, kami sarankan belilah secara tunai.
- Rumah Tidak Bisa Digadaikan
Rumah yang dibeli secara kredit sama sekali tidak bisa digadaikan sebelum seluruh kredit pembayarannya lunas. Tidak ada sertifikat yang Anda terima selagi kredit Anda masih berjalan. Sehingga Anda tidak bisa menjaminkan apapun ke bank, koperasi, atau pegadaian. Beruntung jika perekonomian keluarga Anda lancar terus-menerus. Namun bagaimana kalau tiba-tiba ada masalah yang terjadi sehingga mengharuskan Anda mendapatkan uang banyak dalam waktu yang cepat? Maka Anda tidak bisa memakai rumah Anda.
- Rumah Tidak Bisa Dijual
Rumah yang masih dalam pembayarannya kredit belum sepenuhnya sah menjadi milik Anda. Pihak pemberi kredit yang lebih berhak atas rumah tersebut. Anda tak mungkin bisa menjualnya ke pihak manapun. Paling maksimal, Anda hanya bisa melakukan over credit yaitu upaya memindahkan kredit kepada orang lain. Namun transaksi over credit ini biasanya merugikan Anda sebagai pemegang kredit pertama. Apalagi jika memang Anda sedang membutuhkan uang.
- Beban Hidup Semakin Bertambah
Seseorang biasanya mulai mengajukan KPR saat dia masih berstatus lajang. Beruntung jika setelah menikah, pasangannya pun bekerja sehingga dapat membantunya dalam melunasi pembayaran kredit bulanan. Setelah itu anak pertama, anak kedua, dan seterusnya lahir sehingga mengakibatkan beban hidup semakin bertambah. Belum lagi dengan kredit kendaraan, perabotan rumah tangga, barang-barang mewah, dan lain-lain. Kondisi ini sering mengakibatkan gaji seseorang hanya lewat begitu saja karena ada banyak tagihan yang harus dia lunasi setiap bulannya.
- Menimbulkan Tekanan Batin
Bagi beberapa orang, KPR dapat menimbulkan tekanan batin bagi para pemegangnya. Hal ini dikarenakan setiap hari dia harus berhadapan dengan pikiran tentang hutang yang belum dilunasinya. Pikiran semacam ini akan membuat batin merasa tertekan. Di satu sisi, hutang memang membuat seseorang merasa lebih bersemangat dalam bekerja. Namun di sisi lain, adanya hutang kerap membuat orang merasa stres karena tidak bisa menikmati hidup dengan pikiran yang bebas.
- Rawan Mengalami Pencemaran Nama
Sebelum mengajukan permohonan untuk mengkredit rumah, Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa diri Anda sanggup membayar cicilan setiap bulannya. Usahakan tidak ada tunggakan yang terjadi dalam pelunasan kredit tersebut. Apalagi jika kredit Anda mengalami macet di tengah jalan. Nama baik Anda menjadi taruhannya. Perlu diketahui, seluruh transaksi KPR tercatat di Bank Indonesia. Jika transaksi kredit Anda sebelumnya tidak beres, maka Anda akan mengalami kesulitan dalam permohonan kredit selanjutnya. Kemungkinan besar pengajuan kredit-kredit Anda yang selanjutnya akan ditolak.