Pada dasarnya, konsep ini dinamakan rumah tumbuh. Prinsip utamanya yaitu proses pembangunan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perencanaan dan ketersediaan dana serta tidak sekaligus selesai. Kelebihan dari konsep ini ialah kebutuhan biayanya bisa disesuaikan dan proses pengerjaannya pun tidak terlalu rumit. Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk mengaplikasikan untuk hunian tumbuh ini sehingga mereka bisa mengembangkan rumahnya dengan lebih mudah.
Ada dua macam rumah tumbuh yakni rumah tumbuh vertikal dan rumah tumbuh horizontal. Rumah tumbuh vertikal dilaksanakan dengan membangun rumah meninggi ke arah atas untuk bangunan bertingkat. Sedangkan rumah tumbuh horizontal berarti pembangunan rumah melebar ke arah samping untuk bangunan-bangunan yang tidak bertingkat. Agar hasilnya maksimal, perencanaan rumah tumbuh harus memperhatikan faktor arsitektur dan faktor struktural.
Pembangunan rumah secara bertahap harus memperhatikan beberapa aspek supaya pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Di antaranya gambar bestek/bangunan, RAB (Rencana Anggaran Biaya), prioritas pembangunan, dan material bangunan. Lebih dasarnya lagi, Anda juga harus menyiapkan surat-surat legalitas bangunan Anda antara lain sertifikat tanah dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
Kita anggap Anda sudah melengkapi persyaratan pembangunan rumah tumbuh di atas. Kini saatnya untuk merealisasikan rencana pekerjaan tersebut. Ikuti panduan langkah-langkahnya di bawah ini supaya proses pembangunan bisa berjalan secara efektif.
- Bangunlah sumur dan septic tank untuk pertama kali. Perhatikan jarak minimal keduanya agar sumur layak digunakan adalah 10 m. Model sumur yang digunakan bisa berupa sumur bong atau sumur bor. Septic tank sebaiknya dibuat minimal 2 ruang sehingga kapasitasnya lebih besar dan awet.
- Setelah itu, Anda bisa memulai memondasi tanah yang tersedia. Jenis pondasi yang dibuat harus memperhatikan daya dukung tanah dan desain rumah yang akan dibangun. Dalam pengerjaannya nanti , pembangunan pondasi harus rampung 100% agar tidak ada material yang terbuang percuma.
- Tahap berikutnya ialah pembuatan sloof dengan menggunakan cor beton. Proses ini harus dikerjakan dengan cepat mengingat adanya zat aditif yang ditambahkan ke dalam adukan semen untuk mempercepat proses pengerasan. Khusus untuk rumah bertingkat, pembuatan sloof dapat dilaksanakan bersama dengan pendirian kolom bangunan.
- Pembuatan dinding bisa dilakukan secara bertahap setiap 2 ruangan/pekerjaan mengingat anggaran yang dibutuhkan lumayan banyak. Pelat lantai juga wajib dibangun di setiap 2 ruangan tadi untuk memperkokoh tingkat kekuatan bangunan.
- Setelah semua ruangan sudah jadi, tiba saatnya untuk memasang atap bangunan. Agar lebih murah, Anda bisa berinvestasi dengan memasangan rangka atap baja ringan dan material atap yang tahan lama seperti atap keramik.
Dalam pembangunan rumah tumbuh, perencanaanya harus dilakukan dengan mantap. Sebab jika setengah-setengah, maka bakal timbul pemborosan RAB di berbagai sektor pembangunan akibat perubahan rencana. Ingat bahwa Anda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merampungkan seluruh pekerjaan di atas. Dan selama masa pembangunan tersebut mungkin saja banyak ide baru yang tiba-tiba muncul di benak Anda, sedangkan rencana yang sudah ditentukan ternyata kelihatan kuno.