Sebagian besar orang cenderung memilih membeli rumah bekas alias second lantaran harga yang ditawarkan biasanya lebih miring. Walaupun sudah pernah dihuni, bukan berarti kualitas bangunannya menurun drastis. Tak jarang malahan rumah yang telah berumur ini memiliki mutu yang lebih baik dan ditopang oleh material-material berkualitas pilihan.
Di tengah-tengah gilanya harga rumah baru yang begitu tinggi, rumah bekas bisa menjadi salah satu pilihan tempat tinggal yang tepat dengan harga terjangkau. Agar tidak salah dalam membelinya, berikut hal-hal yang wajib diperhatikan ketika membeli rumah baru!
1. Tentukan Anggaran Secara Realistis
Dengan harga yang sama, membeli rumah bekas cenderung lebih menguntungkan daripada rumah baru sebab kemungkinan besar anda bisa mendapatkan rumah yang lebih besar. Yang terpenting tentukan anggaran yang anda miliki secara realistis. Jangan lupa perhatikan juga budget yang mungkin harus dikeluarkan untuk merenovasi bagian-bagian rumah yang memang membutuhkan. Besar kecilnya biaya tambahan yang harus dianggarkan tergantung pada sejauh mana tingkat kerusakan bangunan tersebut.
2. Susun Daftar Rumah Bekas yang Dijual
Disarankan untuk mencari tahu rumah-rumah bekas yang tengah dijual dan menyusun daftarnya secara rapi. Hal ini memungkinkan anda bisa membandingkan harga rumah, kondisi rumah, dan spesifikasi rumah dengan mudah. Oleh karena itu, lakukan survei langsung ke rumah-rumah yang sedang dijual dan cukup menarik perhatian anda. Berikan penilaian dari 1-10 tentang kualitas rumah bekas tersebut menurut anda sekeluarga.
3. Beli Rumah dari Pemiliknya Langsung
Apabila memungkinkan, hindari membeli rumah bekas melalui jasa agen properti karena biasanya harga rumah tersebut sudah mengalami kenaikan daripada sebelumnya. Rekomendasi kami, belilah rumah langsung dari pemilik sebenarnya tanpa perantara. Dengan begini anda bisa memperoleh penawaran harga yang lebih murah, walau tetap diperlukan proses negoisasi secara cerdas. Kelemahan lain membeli rumah tanpa perantara adalah proses transaksi jual-beli yang dilakukan cenderung berbelit-belit, terutama jika kedua belah pihak belum memiliki pengalaman yang mumpuni dalam berbisnis rumah.
4. Cek Kondisi Rumah Secara Menyeluruh
Pemeriksaan rumah-rumah yang sudah tercantum di dalam daftar sebaiknya dilakukan lebih dari sekali. Tujuannya agar anda bisa mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kondisi rumah tersebut dan merasa yakin terhadapnya. Perhatikan dengan seksama kualitas-kualitas material pembangun rumah, termasuk beton, pondasi, saluran air, lingkungan, aksesibilitas, dan usia bangunan tersebut. Cek juga harga tanah secara objektif dengan menanyakannya ke tetangga-tetangga sekitar. Pastikan rumah dilengkapi dengan dokumen legalitas yang komplit dan tidak bermasalah hukum.
5. Pilih Metode Pembayaran Tunai atau KPR
Memilih sistem pembayaran rumah sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi anda sekeluarga. Baik tunai maupun KPR, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Jika anda berniat menggunakan KPR, seyogyanya aplikasi KPR langsung diajukan ke beberapa bank sekaligus. Dengan demikian, anda bakal mempunyai posisi tawar yang bagus dan menghemat waktu tunggu keputusan bank. Klik di sini untuk mendapatkan kiat-kiat sukses mengajukan aplikasi KPR ke bank-bank di Indonesia.