Ciri-ciri Kayu Pinus Secara Umum yang Wajib Anda Pahami dengan Benar

Kayu pinus termasuk kayu khas daerah tropis yang mempunyai nilai komersial cukup bagus. Perlu Anda ketahui, ada banyak sekali ragam dari kayu pinus yang dijual di pasaran. Namun dari sekian banyaknya jenis-jenis kayu pinus ini, hanya ada dua jenis yang memiliki kualitas paling baik yaitu kayu pinus radiata dan kayu pinus merkusi. Keduanya sangat populer di Indonesia karena biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture.

Pinus atau tusam adalah kelompok tumbuh-tumbuhan yang termasuk dalam genus Pinus di dalam famili Pinaceae. Kebanyakan tanaman pinus tergolong sebagai tumbuhan berumah satu. Artinya setiap tanaman pinus mempunyai organ jantan dan organ betina tetapi terpisah. Pinus pada umumnya dikenal sebagai tanaman penghasil kayu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, pinus juga kerap ditanam di taman rumah sebagai tanaman hias. Anda bisa menanamnya dengan mudah karena tumbuhan ini tidak memerlukan perawatan khusus.

Kayu pinus pada umumnya berwarna merah kecokelatan hingga merah kekuningan. Warna ini jelas terlihat berbeda jika dibandingkan dengan kayu mahoni, kayu albasia, kayu lame, kayu sungkai, kayu kamper, kayu meranti, kayu sonokeling, atau kayu jati. Khusus untuk kayu pinus yang berjenis radiata biasanya memiliki garis lingkaran tahun yang tampak terlihat jelas. Hal ini mengakibatkan garis serat kayu pada pembelahan tangensial pun kelihatan jelas pula.

Adapun ciri-ciri kayu pinus secara umum di antaranya adalah sebagai berikut :

  1. Kayu pinus memiliki warna merah kecokelatan, merah krem, hingga merah kekuningan.
  2. Kayu pinus mempunyai tekstur permukaan yang sangat halus dan tidak kasar.
  3. Kayu pinus memiliki kekuatan struktur yang lebih lunak daripada jenis kayu lainnya.

Bagi Anda yang ingin menggunakan kayu pinus sebagai bahan baku pembuatan furniture, silakan Anda mencermati kiat-kiat dari kami di bawah ini supaya hasilnya lebih maksimal!

  • Kayu pinus sebenarnya termasuk kayu yang mudah diproses layaknya kayu mahoni. Hal ini dikarenakan kayu ini mempunyai serat yang halus secara alami.
  • Sayangnya kayu pinus juga gampang terserang jamur. Pencegahannya bisa dilakukan dengan mengawetkan kayu ini sesegera mungkin setelah menebang pohonnya.
  • Kayu pinus bagusnya dipakai untuk membuat furniture indoor. Tidak disarankan membuat furniture outdoor memakai kayu ini sebab kondisinya akan cepat rusak apabila terus-menerus terkena sinar matahari langsung dan air hujan.
  • Kayu pinus mempunyai mata dan kantung minyak yang keras sehingga penyerapan bahan finishing oleh bagian kayu ini kurang maksimal. Hal ini mengakibatkan hasilnya tidak rata dan belang-belang jika tidak dikerjakan dengan baik.
  • Kekurangan lain yang dimiliki oleh kayu pinus ialah sifatnya yang sangat rentan jika terkena perubahan suhu secara ekstrem maupun kelembaban yang tinggi. Solusinya Anda bisa memadukan kayu ini dengan kayu laminasi di bagian yang lebar.