Cat dikenal sebagai bahan yang dapat digunakan untuk mewarnai suatu permukaan benda. Selama ini kita terbiasa menggunakan cat kimia untuk memberikan warna pada dinding, furnitur, atau aksesori rumah tangga. Alasannya karena produk cat ini mudah dijumpai di toko bangunan serta hasilnya pun bagus. Pemakaian bahan pewarna sintetis untuk mewarnai kertas, kain, kanvas, dan lain-lain seakan telah mendarah daging.
Misalnya pada saat kita ingin mengecat dinding tinggal menggunakan cat tembok, cat minyak untuk keperluan melukis di kanvas, dan pemakaian naptol untuk memberikan warna pada kain batik. Tidak hanya sampai di situ, kini juga sudah banyak beredar bahan pewarna buatan khusus makanan, di mana cat ini cukup aman digunakan bila pemakaiannya didasarkan pada saran dan ketentuan produk tersebut.
Tahukah Anda, ada sejumlah bahan alami yang bisa digunakan sebagai cat? Proses pengolahannya pun sangat mudah karena bahan-bahan ini biasanya hanya perlu ditumbuk terlebih dahulu, lalu diencerkan memakai air. Sayangnya belum diketahui dengan pasti berapa perbandingan komposisi antara bahan alami dan air agar menghasilkan cat yang memiliki sifat yang cukup pekat.
Berikut ini beberapa bahan sumber pewarna alami dan warna cat yang dihasilkannya :
- Umbi kunyit menghasilkan cat yang berwarna kuning
- Umbi ubi jalar ungu menghasilkan cat yang berwarna ungu
- Daun suji menghasilkan cat yang berwarna hijau
- Daun pacar menghasilkan cat yang berwarna jingga
- Daun jati menghasilkan cat yang berwarna merah tua
- Daun bayam merah menghasilkan cat yang berwarna merah
- Bunga waru menghasilkan cat yang berwarna ungu
- Bunga kertas merah menghasilkan cat yang berwarna merah
- Bunga telang menghasilkan cat yang berwarna biru
- Batang pisang menghasilkan cat yang berwarna cokelat
- Merang bakar menghasilkan cat yang berwarna hitam
Pada kesempatan kali ini, kami akan berbagi proses pembuatan cat tembok alami yang berwarna kuning dan terbuat dari umbi kunyit. Simak langkah kerjanya sebagai berikut!
Alat dan bahan :
- Umbi kunyit
- Air
- Parutan
- Saringan
- Pisau
- Mangkuk
- Kuas
Langkah-langkah :
- Siapkan beberapa umbi kunyit yang masih segar. Semakin banyak umbi yang digunakan akan semakin bagus karena cat yang dihasilkannya bakal semakin pekat.
- Kupas lapisan kulit ari yang membungkus umbi kunyit tersebut menggunakan pisau yang tajam. Hati-hati saat mengerjakannya.
- Umbi kunyit yang sudah bersih lantas diparut sampai berbentuk menjadi serpihan-serpihan kecil. Hasil parutan bisa ditampung di mangkuk.
- Tuangkan air sebanyak 100 ml ke dalam mangkuk yang berisi parutan kunyit, lalu aduk sampai warna air berubah menjadi kuning kental. Semakin sedikit air yang dipakai akan semakin bagus karena cat yang dihasilkannya bakal semakin pekat.
- Air kunyit tadi lantas disaring untuk memisahkan air sari dari ampasnya. Sebaiknya gunakan hanya air kunyit dari saringan pertama untuk mewarnai tembok. Sebab air dari saringan kedua, ketiga, dan seterusnya sudah terlalu encer sehingga pigmen-pigmen warnanya tidak terlalu kuat menempel di permukaan dinding.
- Kuaskan air kunyit ini ke seluruh permukaan dinding yang telah diberikan pewarnaan dasar, baik memakai dempul atau cat tembok warna putih. Cat alami ini sebaiknya digunakan di ruangan-ruangan yang tidak terlalu lembab seperti ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar tidur.
Selamat berkreasi!