Tahukah Anda, kavling atau kaveling adalah bagian tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu untuk bangunan atau tempat tinggal. Dibandingkan dengan membeli tanah milik penduduk, tanah kavling yang dijual oleh para developer memberikan keuntungan tersendiri. Di antaranya yaitu kejelasan status tanah tersebut dan kepraktisan dalam proses jual belinya.
Suatu komplek perkavelingan biasanya terdiri atas berbagai bentuk tanah yang mempunyai karakteristik tersendiri. Ada tanah yang terletak di pinggir jalan, di tengah-tengah petak, atau pun tanah yang lokasinya berada di bagian ujung. Ternyata masing-masing tanah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri berdasarkan letak posisinya lho. Ayo kita cari tahu secara bersama-sama!
Bentuk 1 : Flag Lot
Flag lot merupakan tanah kavling yang berbentuk huruf L. Sangat jarang tanah di Indonesia khususnya yang memiliki bentuk seperti ini. Flag lot memiliki tingkat keamanan yang lebih terjamin karena posisinya tersembunyi dan pintu masuknya pun mudah dipantau. Bentuk ini juga hoki lho menurut feng shui sebab bentuk denahnya menggantung di belakang. Sayangnya tanah flag lot tidak mempunyai akses yang cukup ke jalan utama sehingga kurang cocok untuk toko.
Bentuk 2 : Key Lot
Key lot adalah tanah yang terletak persis di tengah-tengah tanah yang lain. Jadi tanah ini kelihatan seperti mengunci tanah di sekitarnya bila dilihat dari atas. Bentuknya biasanya memanjang ke belakang dan dilengkapi area parkir yang lumayan luas. Kelebihan dari tanah key lot antara lain keamanannya lebih terjamin, perawatannya gampang, tidak berisik, dan lebih pribadi. Pertimbangkan lebih lanjut jika Anda ingin membeli tanah kavling yang berbentuk key lot karena sirkulasi udaranya tidak terlalu baik dan berdekatan dengan septic tank tetangga di sekelilingnya.
Bentuk 3 : Corner Lot
Corner lot biasa disebut dengan tanah sudut atau tanah hoek. Banyak orang yang menghindari tanah semacam ini karena lokasinya yang tersembunyi. Tetapi tidak sedikit pula yang menginginkannya sebab tanah hoek mempunyai ruang gerak yang lebih luas. Tanah tipe corner lot disertai dengan dua muka sehingga sirkulasi udaranya lancar dan halamannya pun lebih luas. Namun adanya dua pintu masuk tersebut juga menyebabkan keamanannya lebih rawan, suasanya lebih berisik, dan membutuhkan biaya perawatan berlebih.
Bentuk 4 : T-Intersection Lot
T-Intersection lot dikenal pula sebagai tanah tusuk sate. Karakteristik utama dari tanah ini adalah menghadap persis ke jalan yang lurus. Itulah kenapa, tanah ini cocok dijadikan lahan komersial karena posisinya sudah terlihat dari kejauhan. Pandangan ke depan tanah T-Intersection pun lebih luas. Tapi sebisa mungkin hindari membangun rumah tinggal di tanah tusuk sate sebab suasananya cenderung akan bising dan kurang aman.
Bentuk 5 : Interior Lot
Kebanyakan tanah yang ada di dalam suatu komplek kaveling dibuat dengan bentuk interior lot. Yap, posisi tanah ini terletak di tengah deretan kavling dalam setiap blok dengan bentuk yang sama/hampir sama. Tanah interior mempunyai keamanan yang baik, perawatan sederhana, tidak berisik, dan nuansanya lebih privasi. Namun kekurangan dari tanah interior adalah pandangan yang dimilikinya hanya satu arah saja.
Bentuk 6 : Cul De Sac Lot
Cul de sac lot merupakan istilah dalam bahasa perancis yang berarti jalan buntu. Yap, posisi tanah ini memang berada di ujung jalan buntu. Tetapi jangan salah, ada banyak orang yang sangat menyukai tanah semacam ini, khususnya untuk keperluan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan tanah cul de sac mempunyai tingkat keamanan yang sangat bagus, bagian belakangnya lebih lebar, serta suasananya tenang dan damai. Masalah utama dari tanah cul de sac ialah bagian mukanya sempit.