16 Kelebihan dan 6 Kekurangan Beton Prategang

Beton prategang pada dasarnya merupakan beton yang telah mendapatkan tegangan dengan besaran tertentu. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan beton tersebut terhadap gaya tarik yang bekerja. Beton prategang terbuat dari beton dan baja. Seperti kita tahu, beton memiliki karakteristik yaitu kuat terhadap gaya tekan dan lemah dari gaya tarik. Sedangkan baja bersifat kuat terhadap gaya tarik, tetapi lemah pada gaya tekan. Perpaduan antara kedua material ini menghasilkan material yang kuat terhadap gaya tekan dan gaya tarik.

Beton sendiri terbuat dari campuran antara semen, agregat, dan air. Terdapat 2 jenis agregat yang dipakai antara agregat halus dan agregat kasar. Biasanya digunakan perbandingan 18% semen, 31% agregat halus, 44% agregat kasar, dan 7% air untuk membuat suatu beton. 28 hari merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan yang ideal dari beton agar bisa mengering secara sempurna. Adapun jenis beton yang digunakan untuk membuat beton prategang adalah beton yang mempunyai kekuatan f’ c minimal 30 Mpa.

kelebihan-dan-kekurangan-beton-prategang.jpg

Saat ini beton prategang banyak diaplikasikan untuk mendirikan bangunan bentang menengah hingga bangunan bentang lebar. Beton ini dikembangkan dari beton bertulang yang dianggap jauh lebih kuat, lebih kokoh, lebih hemat material, dan lebih efisien dimensinya. Oleh karena itu, beton prategang menjadi pilihan yang paling tepat untuk membuat bangunan yang

KELEBIHAN

Beton prategang mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan beton konvensional, antara lain :

  1. Beton prategang memiliki risiko mengalami retak terbuka di daerah tarik yang sangat minim. Hal ini membuat konstruksinya jauh lebih tahan terhadap korosi.
  2. Karakteristik beton prategang yaitu kedap air. Jenis beton ini sangat bagus digunakan untuk pelaksanaan proyek pembangunan yang lokasinya dekat dengan perairan.
  3. Lendutan akhir setelah beban rencana bekerja pada beton prategang lebih kecil daripada beton bertulang. Penyebabnya yaitu terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana bekerja.
  4. Beton prategang mempunyai efisiensi yang tinggi. Dimensi penampang strukturnya akan lebih kecil dan langsing karena seluruh luas penampangnya dipergunakan secara efektif.
  5. Jumlah kebutuhan baja untuk pembuatan beton prategang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah besi penulangan yang digunakan untuk membangun konstruksi beton konvensional.
  6. Bangunan yang dibuat menggunakan beton prategang mempunyai ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntir yang meningkat.
  7. Volume beton yang digunakan dalam pembuatan beton prategang jauh lebih sedikit. Manfaatnya adalah kita bisa menghemat anggaran biaya.
  8. Jumlah besi dan baja yang dipakai untuk produksi beton prategang pun lebih sedikit. Hal ini berbanding lurus dengan anggaran yang diperlukan untuk membelinya.
  9. Beton prategang akan semakin lebih menguntungkan apabila dibuat dalam jumlah yang besar sekaligus.
  10. Beton prategang hampir tidak membutuhkan biaya khusus untuk pemeliharaan. Beton ini juga mempunyai daya tahan yang lebih baik.
  11. Kita bisa menggunakan balok yang ukuran bentangannya lebih panjang memakai konsep beton prategang. Balok ini sangat dibutuhkan untuk membuat bangunan bentang lebar.
  12. Waktu pelaksanaan pembangunan konstruksi pun bisa dipercepat dengan pemakaian beton prategang sebagai material utamanya.
  13. Beton prategang mampu mengakomodir kemungkinan susut dan rangkak dengan sangat baik.
  14. Gaya pratekan yang dimiliki oleh beton prategang dapat mengurangi kecenderungan terjadinya retak-retak miring.
  15. Beton prategang dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya lendutan karena bahan materialnya memiliki kualitas yang tinggi. Penampangnya bisa berfungsi secara penuh.
  16. Pemakaian tendon yang melengkung pada beton prategang dapat bertindak sebagai kekuatan yang membantu untuk memikul geser yang lebih konsisten daripada beton konvensional.

KEKURANGAN

Beton prategang juga mempunyai beberapa kekurangan yang meliputi :

  1. Harga satuan material untuk membuat beton prategang lebih mahal daripada beton konvensional. Penyebabnya tidak lain karena mutu material tersebut jauh lebih baik.
  2. Dibutuhkan proses pengerjaan yang lebih rumit untuk membuat beton prategang. Begitu pula dengan proses perhitungannya pun membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi.
  3. Beton prategang memerlukan pengangkeran ujung serta plat landas sebagai salah satu elemen yang menyusun konstruksinya.
  4. Pengontrolan di setiap tahap pelaksanaan pembangunan menggunakan prategang membutuhkan pengawasan yang sangat ketak baik dari segi material, peralatan, maupun tenaga kerjanya.
  5. Proses pembuatan beton prategang membutuhkan alat-alat yang lebih canggih. Kita tidak bisa hanya memakai peralatan seadanya seperti dalam pembuatan beton bertulang.
  6. Karena pembuatan beton prategang harus dilakukan oleh pekerja yang mempunyai keahlian yang memadai, maka anggaran untuk upah pekerja juga menjadi lebih tinggi.