Kenali Penyebab Dak Beton Bocor & Ketahui Cara Mencegah Kebocoran

Seiring dengan meningkatnya tren rumah minimalis dan modern di Indonesia, semakin banyak rumah yang menggunakan atap beton. Pada dasarnya, atap ini memakai beton sebagai bahan bakunya. Material beton dipilih karena sesuai karakteristik desain minimalis dan modern yang begitu tegas, modern, dan baru. Biasanya atap beton ini dibuat dengan bentuk yang datar agar tercipta kesan baru pada rumah yang lebih menarik.

Ada kelebihan dan kekurangan tersendiri dari atap beton yang bentuknya datar. Kelebihan utamanya yaitu rumah Anda akan terlihat modern jika menggunakan atap datar ini. Mengingat atap yang bentuknya datar memang sama sekali tidak dipakai pada rumah-rumah tradisional. Selain itu, Anda juga dapat menambah lantai rumah dengan mudah apabila menggunakan atap beton datar. Atap ini tak ubahnya seperti plat lantai yang siap digunakan.

Namun kekurangan atap yang datar yaitu aliran air di atasnya tidak terlalu lancar. Bentuk atap ini memang tidak benar-benar datar, melainkan ada kemiringan sedikit supaya air tetap dapat mengalir di atasnya. Tapi karena tidak terlalu lancar, timbul beberapa genangan air. Akibatnya atap beton tersebut mempunyai risiko tinggi akan mengalami kebocoran. Anda harus segera mengatasinya agar lubang kebocorannya tidak bertambah luas.

Apa faktor-faktor penyebab beton mengalami kebocoran?

  • Beton Mengalami Keretakan

Beton memang memiliki kemampuan menahan beban tekan dengan sangat baik. Tapi kemampuannya dalam menahan beban tarik buruk sekali. Beton akan mengalami keretakan apabila tidak kuat menahan beban tarik yang terlalu besar. Selain itu, proses penyusutan kandungan air yang terlampau cepat juga dapat menyebabkan masalah serupa.

  • Daya Serap Terhadap Air yang Tinggi

Beton yang baik seharusnya memiliki kemampuan anti-air yang bagus. Ukuran pori-pori beton tersebut tidak terlalu besar sehingga air pun tidak cepat meresap masuk ke dalam pori-porinya. Jika daya serap airnya terlalu tinggi, beton tadi akan mengandung air yang terlalu banyak sehingga strukturnya menjadi rapuh. Dampaknya yaitu beton akan mudah berlubang.

  • Adukan yang Tidak Sempurna

Apabila proses pembuatan adukan beton tidak dilakukan dengan tepat, maka beton yang terbentuk tidak akan memiliki mutu yang maksimal. Adukan yang tak tercampur secara merata akan mengakibatkan munculnya gelembung-gelembung udara di dalamnya. Ketika sudah mengering, beton tersebut akan memiliki banyak rongga. Rongga-rongga inilah yang menjadi penyebab air bisa memasukinya.

  • Ketebalan Cor Terlalu Tipis

Tidak ada salahnya melakukan kontrol yang maksimal saat Anda membangun rumah. Namun saat menghemat anggaran, Anda juga harus tetap memperhatikan keamanan bangunan tersebut. Beberapa orang mencoba melakukan penghematan dengan mengurangi ketebalan cor. Dampaknya yaitu cor beton ini akan mudah berlubang karena ukurannya yang terlalu tipis.

Supaya beton yang Anda buat bersifat anti-bocor, maka syarat utamanya adalah Anda harus membuatnya sesuai standar. Buatlah beton tersebut sesuai dengan standar kualitas beton yang telah ditentukan. Kami sudah pernah membahas tentang jenis-jenis beton sesuai dengan standar kualitasnya. Anda bisa mengikuti instruksi tersebut agar dapat menghasilkan beton yang mutunya bagus.

Jangan lupa juga bahwa proses pengeringan beton juga memberikan andil yang sangat besar terhadap struktur beton yang dihasilkan nantinya. Sehingga saat mengeringkannya, Anda perlu merawat beton yang masih basah ini agar dapat mengering dengan baik sampai menjadi beton yang kondisinya sempurna. Kami juga menyarankan Anda untuk mengaplikasikan bahan waterproofing ke beton yang sudah kering supaya permukaannya terlindungi dari air.

SOLUSI

Jika beton yang Anda buat sudah terlanjur berlubang, Anda bisa memperbaikinya kembali dengan menerapkan solusi sebagai berikut!

  1. Anda perlu membersihkan permukaan area di sekeliling beton yang berlubang dari kotoran yang menempel. Di sini Anda bisa menggunakan kape untuk mengangkat kotoran dari permukaan beton. Setelah itu, gosoklah permukaan beton tersebut memakai sikat untuk membersihkannya. Barulah kemudian Anda bisa menambal lubang kebocoran tersebut memakai adukan semen instan.
  2. Siapkan waterproofing yang terbuat dari polyurethane. Agar hasilnya lebih maksimal, Anda juga perlu menempelkan serat fiber sembari mengaplikasikan waterproofing tersebut. Tempelkan serat fiber ini dengan cara menekannya menggunakan roller yang sudah dicelupkan ke waterproofing. Usahakan aplikasikan kedua bahan ini di seluruh area beton, terutama area yang sudah berlubang.
  3. Untuk meningkatkan kekuatan bahan waterproofing dalam melapisi permukaan beton dan melindunginya dari air, Anda juga bisa mengaplikasikan plesteran semen di atas permukaan beton tersebut sebelum dilapisi dengan waterproofing. Lapisan plesteran semen ini akan meningkatkan perlindungan beton terhadap pengaruh dari luar sehingga tidak mudah bocor. Terapkan bahan waterproofing ini sebanyak 2-3 kali lapisan dengan pola menyilang.
  4. Setelah urusan memperbaiki beton bagian atas telah selesai, selanjutnya Anda dapat melanjutnya ke beton bagian bawah. Anda bisa memulainya dengan mengaplikasikan fungicidal wash untuk membersihkan jamur yang biasanya tumbuh di bagian bawah beton tersebut. Jamur-jamur ini tumbuh karena beton yang lembab akibat bocor. Setelah Anda memberikan fungicidal wash, rumpunan jamur ini bisa diangkat dengan mudah memakai kape.
  5. Anda bisa menerapkan alkali sealer untuk mencegah timbulnya flek supaya hasil pengecatannya menjadi rapi dan rata. Aplikasikan bahan ini secara merata di seluruh permukaan beton. Tunggu sampai kondisinya kering. Barulah kemudian Anda dapat mengaplikasikan cat dasar di atasnya. Untuk cat utama, Anda bisa menerapkannya sebanyak 2-3 kali lapisan agar hasilnya tampak indah dan bagus.