Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi dinding yang terbuat dari kombinasi antara beton tak bertulang dan pasangan batu kali. Dalam beberapa kasus, terkadang pada permukaan dindingnya juga dipasangi tulangan beton untuk menghindari terjadinya keretakan akibat perubahan suhu secara drastis. Fungsi utama dari dinding/tembok penahan tanah ini yaitu untuk menahan struktur tanah dan mencegah keruntuhan tanah terutama di lokasi yang curam di mana kondisi tanahnya tidak terlalu stabil.
Berdasarkan konstruksi pembuatannya, dinding penahan tanah (DPT) atau retaining wall ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe di antaranya :
DPT Tipe Gravitasi
Pada umumnya, dinding penahan tanah tipe gravitasi terbuat dari pasangan batu kali atau beton tak bertulang/beton dengan sedikit tulangan. Jikalau struktur DPT ini tidak digunakan untuk menopang air, maka strukturnya wajib dilengkapi dengan subdrain supaya tidak timbul gaya horisontal akibat tekanan air. Subdrain yang biasanya dipakai berupa pipa PVC yang memiliki diameter 2,5 inci.
DPT Tipe Semi Gravitasi
Tembok penahan tanah tipe gravitasi dibangun dengan bentuk yang cenderung agak ramping. Oleh karena itulah, pembuatan DPT ini membutuhkan tulangan beton yang dipasang sedemikian rupa untuk membantu menyokong beban sekaligus meningkatkan kekuatannya secara keseluruhan. Agar efektif dan efisien, kebanyakan tulangan beton tersebut diletakkan pada bagian dinding saja.
DPT Tipe Kantilever
Struktur DPT tipe kantilever terbentuk atas perpaduan antara dinding dan pondasi beton bertulang yang berpenampang T. Mirip seperti DPT tipe semi gravitasi, dinding penahan tanah tipe kantilever ini memiliki ukuran tingkat ketebalan yang cukup tipis. Dengan demikian, konstruksinya pun harus diberi tambahan berupa tulangan secara penuh untuk mendukung momen dan gaya lintang yang mengenainya.
DPT Tipe Counterfort
DPT counterfort ialah dinding penahan tanah yang terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan yang relatif tipis. Pada bagian dalam dindingnya didukung menggunakan plat (dinding vertikal) yang dibangun pada jarak tertentu. Sedangkan area kosong yang terdapat di atas plat pondasi antar masing-masing conterfort tersebut selanjutnya diisi memakai tanah urugan.
DPT Tipe Krib
Proses pendirian DPT tipe krib dilakukan dengan menyusun balok-balok beton sehingga membentuk konstruksi bangunan penahan tanah yang kokoh. Beberapa orang juga kerap membuatnya dengan memakai timbunan tanah yang diperkuat menggunakan material lain seperti geosintetik, metal, dan sebagainya. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan teori reinforced earth wall.