Sebagai tukang bangunan, kita sering menggunakan kayu untuk mendukung pekerjaan. Mulai dari kayu yang gelondongan sampai dengan kayu balok. Agar RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang kita susun untuk pengadaan kayu tepat, maka dibutuhkan pengetahuan untuk mencari tahu kubikasi kayu tersebut.
Satuan yang digunakan untuk menyatakan volume kayu adalah m3 (dibaca : meter kubik). Volume ini didapatkan dengan cara mengalikan panjang, lebar, dan tinggi sebuah kayu. sedangkan untuk menghitung nilai kubikasi kayu, Anda harus menyesuaikannya dengan penampang yang dimiliki oleh kayu tersebut. Apakah berbentuk persegi atau lingkaran?
A. Penghitungan Kayu Balok
Kayu balok adalah kayu yang memiliki penampang berbentuk persegi. Untuk mengetahui kubikasi kayu balok, Anda bisa membagi volumenya dengan angka 10.000 yang merupakan nilai konversi yang wajib digunakan dalam pengukuran lebar dan tebal kayu. Selain dipakai untuk mengukur kubikasi kayu balok, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung kubikasi papan kayu.
Rumus :
Kubikasi = (p x l x t) : 10.000
Keterangan :
- P : Panjang kayu balok (m)
- L : Lebar kayu balok (cm)
- T : Tebal kayu balok (cm)
- 000 : nilai konversi
Contoh Soal :
Pak Bayu membeli sebuah kayu balok yang berukuran panjang 3 m, lebar 10 cm, dan tebal 5 cm. Berapakah kubikasi kayu balok yang dibeli oleh Pak Bayu tersebut?
Penyelesaian
Diketahui : p = 3 m; l = 10 cm; dan t = 5 cm
Ditanyakan : Kubikasi = …..?
Jawab :
Kubikasi = (p x l x t) : 10.000 = (3 x 10 x 5) : 10.000 = 150 : 10.000 = 0,015 m3
Jumlah (1 m3) = 1 : 0,015 = 66,67; dibulatkan menjadi 67 batang.
Jadi, kubikasi kayu yang dibeli oleh Pak Bayu adalah 0,015 m3 dan dibutuhkan 67 batang kayu untuk mencapai 1 m3.
B. Penghitungan Kubikasi Kayu Gelondongan
Kayu gelondongan adalah kayu yang memiliki penampang berbentuk lingkaran. Terdapat 4 cara yang dapat diterapkan untuk menghitung volume kayu gelondongan ini. Di antaranya :
- Menghitung volume kayu gelondongan tanpa menghiraukan ukuran panjang dan diameternya. Caranya yaitu memasukkan kayu tersebut ke dalam alat ukur Xylometer. Volume kayu dapat diketahui dengan memperhatikan hukum Archimedes yakni volume suatu benda akan sama dengan jumlah zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
- Penghitungan volume kayu gelondongan melalui penggambaran bentuk dengan skala tertentu pada salib sumbu di kertas grafis. Volume kayu gelondongan adalah hasil perkalian antara luas gambar dengan faktor koreksi. Anda bisa menggunakan alat bantu berupa planimeter untuk menerapkan metode ini.
- Proses perhitungan volume kayu gelondongan dengan memperkirakan jumlah isi kayu olahannya jikalau kayu tadi digergaji. Metode ini biasanya digunakan oleh Perhutani dalam menentukan nilai konversi untuk persyaratan kayu jati yang berkualitas bagus.
- Cara menghitung kubikasi kayu gelondongan melalui pendekatan volume silinder dengan rumus luas penampan dikalikan panjang kayu. Cara ini membutuhkan data tentang hasil pengukuran panjang dan diameter kayu gelondongan secara tepat. Ada 4 rumus untuk menghitung kubikasi gelondongan secara matematis antara lain rumus Newton, rumus Brereton, rumus Smallian, dan rumus Huber.
Dari keempat rumus di atas, rumus Brereton lah yang paling banyak digunakan karena proses penghitungannya lebih cepat dan hasilnya pun cukup akurat.
Rumus :
Kubikasi = (p x d x d x 0,7854) : 10.000
Keterangan :
- P : Panjang kayu (m)
- D : Diameter kayu (cm)
- 0,7854 : nilai koefisien
- 000 : nilai konversi
Contoh Soal :
Sebatang kayu gelondongan mempunyai ukuran panjang 2 m dan diameter 30 cm. Hitunglah berapa kubikasi kayu ini!
Penyelesaian
Diketahui : p = 2 m; dan d = 30 cm
Ditanyakan : Kubikasi = …..?
Jawab :
Kubikasi = (p x d x d x 0,7854) : 10.000 = (2 x 30 x 30 x 0,7854) : 10.000 = 1413,72 : 10.000 = 0,141372 m3
Jumlah (1 m3) = 1 : 0,141372 = 7,073536; dibulatkan menjadi 7 batang.
Jadi, kubikasi kayu gelondongan tersebut adalah 0,141372 dan dibutuhkan kayu sebanyak 7 batang untuk dapat mencapai 1 m3.