Beton merupakan bahan utama yang dipakai untuk membuat suatu bangunan. Umumnya beton terbuat dari campuran pasta, agregat, dan admixture. Bahan pasta pengikat untuk membuat beton yaitu semen. Sedangkan agregat yang digunakan berupa pasir serta kerikil. Penggunaan admixture tidak terlalu wajib karena hanya dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu saja. Contohnya seperti untuk mengurangi penggunaan air, meningkatkan sifat anti-air, mempercepat atau memperlambat pengerasan beton, dan memberikan warna. Pembuatan beton harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Beton yang berkualitas bagus dibuat dengan memperhatikan kekuatan, keekonomisan, serta durabilitas material penyusunnya. Sebisa mungkin beton tadi harus mempunyai struktur yang sangat kokoh, proses pembuatannya dapat berlangsung secara efisien, dan daya tahannya pun awet. Artinya beton tersebut memiliki masa pemakaian yang lama serta tak gampang rusak. Ini merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh beton yang berkualitas tinggi. Dengan membuat beton yang memiliki kualitas bagus, maka tingkat keamanan pada bangunan tersebut akan benar-benar terjamin 100%.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat mutu suatu beton? Bagaimana pula cara terbaik dalam membuat beton berkualitas tinggi? Marilah kita bahas secara bersama-sama secara mendalam di dalam pembahasan di bawah ini.
Bahan Baku yang Berkualitas Bagus
Bahan baku yang bermutu bagus tentu akan menghasilkan beton yang mempunyai kualitas terbaik pula. Salah satunya adalah semen. Semen yang digunakan usahakan berasal dari produk ternama yang berani memberikan garansi dan jaminan mutu. Begitu juga dengan pemilihan pasir yang dipakai, hendaknya sih memanfaatkan pasir gunung yang bersih, bukan pasir sungai yang mengandung tanah atau pasir pantai yang banyak mengandung garam. Begitu pun dengan kerikil yang Anda pakai, sebaiknya pilihlah kerikil-kerikil dengan diameter maksimal 15 mm, berbentuk runcing, dan berukuran seragam.
Bahan Bangunan Tersimpan Baik
Selama proses pembuatan beton dilaksanakan, seluruh bahan bangunan harus disimpan di tempat yang aman, rapi, dan terlindungi dengan baik. Tujuannya agar kualitas material tadi tetap bisa dipertahankan serta tidak mengalami kerusakan maupun penurunan dalam mutunya. Pastikan semua material tersebut terhindar dari kontaminasi kotoran, cairan, dan material bangunan lain supaya kualitasnya tak berubah. Yang paling penting adalah material pembuat beton tersebut sama sekali tidak boleh terkontak langsung dengan bahan-bahan yang mengandung kadar glukosa tinggi seperti gula dan air tebu.
Perbandingan Material yang Tepat
Beton yang bermutu tinggi terbuat dari material-material dengan perbandingan yang tepat, tidak asal-asalan, dan sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia). Setidaknya ada enam macam perbandingan bahan-bahan dalam membuat beton yang menentukan kualitasnya. Di antaranya adalah beton K-175, beton K-200, beton K-225, beton K-250, beton K-275, dan beton K-300. Masing-masing dari jenis beton tersebut terbuat menggunakan bahan baku yang sama, namun perbandingan komposisinya berbeda. Oleh karena itu, beton yang dihasilkannya pun mempunyai karakteristik yang tidak sama antara satu dengan lainnya.
Berikut ini merupakan macam-macam beton yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan, antara lain :
- Beton K-175 adalah beton yang terbuat dari campuran antara 326 kg semen, 760 kg pasir, 1029 kg kerikil, dan 215 liter air.
- Beton K-200 merupakan beton hasil pencampuran antara 352 kg semen, 731 kg pasir, 1031 kg kerikil, dan 215 liter air.
- Beton K-225 yaitu beton dari pencampuran semen 371 kg, pasir 689 kg, kerikil 1047 kg, dan air sebanyak 215 liter.
- Beton K-250 ini umumnya diperoleh dari menggabungkan semen sejumlah 406 kg, pasir 684 kg, 1026 kg kerikil, dan air sejumlah 215 liter.
- Beton K-275 merupakan beton yang dibikin dari komposisi antara semen 406 kg, pasir 684 kg, kerikil 1026 kg, dan air 215 liter.
- Beton K-300 adalah beton yang terbuat dari campuran antara 413 kg semen, 681 kg pasir, 1021 kg kerikil, dan 215 liter air.
Adukan Dilakukan Secara Merata
Tingginya kualitas beton juga dipengaruhi dari teknik pengadukannya. Usahakan beton ini dihasilkan dari adukan beton yang bahan-bahan penyusunnya tercampur secara merata, baik dari segi kualitas maupun proporsional bahan baku yang dipakai. Hindari proses pembuatan beton yang sembarangan serta tidak sesuai dengan kaidah ketentuan yang berlaku. Penambahan air yang terlalu banyak akan mengakibatkan tingkat porositas dan kualitas beton bangunan menurun. Hal yang sama juga berlaku pada penggunaan semen yang berlebihan, di mana justru menyebabkan kontribusi daya ikatnya menjadi tidak maksimal.