Bagaimana pun rumah permanen memiliki tingkat kenyamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah non-permanen atau rumah semi-permanen. Walau sebenarnya kenyamanan ini kembali lagi kepada selera masing-masing individu, tetapi kebanyakan orang lebih suka dengan rumah permanen. Rumah permanen adalah rumah yang menetap. Artinya rumah ini dibangun dengan konstruksi yang bersifat tetap dan tidak dapat dipindah-pindahkan.
Dinding permanen umumnya dibuat menggunakan pasangan bata. Karena strukturnya lebih tebal daripada dinding gypsum atau dinding kayu, dinding bata ini mampu meredam suara dan panas dengan lebih baik. Panas dari luar yang berasal dari sinar matahari mampu diredam oleh dinding tersebut. Begitu pula dengan suara berisik dari aktivitas manusia serta lalu lalang kendaraan pun dapat diredamnya. Inilah yang membuat interior rumah lebih nyaman dihuni.
Namun kadang-kadang panas atau suara dari luar tidak sanggup diredam oleh dinding bata ini karena terlalu ekstrem. Dampaknya yaitu kondisi interior rumah menjadi terasa begitu panas dan suasananya pun menjadi bising. Keadaan ini membuat rumah Anda menjadi tidak nyaman dihuni. Anda harus mengatasinya sesegera mungkin. Salah satu caranya, Anda bisa membuat tembok khusus yang berfungsi sebagai peredam suara serta pelindung panas.
Pembuatan tembok khusus ini dilakukan tepat di belakang tembok utama yang bermasalah. Tujuannya agar tidak merusak desain bangunan secara keseluruhan. Fungsi tembok ini hanya sebagai pelindung dan peredam saja, tidak mencakup fungsi struktural serta menahan beban bangunan. Dengan pembuatan tembok khusus ini, harapannya adalah suara dan panas yang berlebihan dari luar dapat diminimalkan sehingga rumah terasa lebih nyaman.
Mengukur dan Menarik Benang
Idealnya adalah tembok baru dibuat di belakang tembok lama dengan jarak 15 cm. Di sini kita sengaja memberikan ruang kosong di antara kedua tembok tersebut. Kemudian ruang kosong ini bisa diisi dengan bahan peredam seperti rockwoll atau glasswoll sehingga fungsinya dalam menahan panas dan suara menjadi lebih maksimal. Lakukan pengukuran dari titik tembok lama menuju ke belakang sejauh 15 cm. Anda bisa memulai menarik benang dari titik ini.
Membuat Tembok dari Pasangan Bata
Anda bisa membuat tembok baru menggunakan batu bata merah biasa. Material ini sangat ampuh dalam menahan suara dan panas di waktu yang bersamaan. Jika ingin material dengan fungsi yang lebih baik, Anda bisa menggunakan bata hebel. Pasanglah batu bata tersebut satu per satu sesuai dengan benang yang sudah Anda pasang. Pastikan posisi dinding baru sejajar dengan dinding lama serta membentuk sudut siku-siku dengan ruangan.
Memasukkan Bahan Peredam
Setiap kali tinggi tembok baru yang dibangun sudah mencapai 50 cm, Anda bisa memasukkan glasswoll atau rockwoll di rongga kosong yang ada di depannya. Fungsi glasswoll/rockwoll ini sebagai bahan peredam. Padatkan bahan peredam tersebut memenuhi rongga kosong yang ada di antara dinding lama dan dinding baru sampai terisi penuh. Lanjutkan pekerjaan membangun tembok lagi, kemudian mengisinya dengan bahan peredam hingga selesai.