Membuat sumur resapan dapat menjadi salah satu usaha pengelolaan air secara sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Sumur resapan benar-benar terbukti mempunyai manfaat yang besar serta mampu mengembalikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hayati. Sumur resapan bisa menjadi alat bagi kita untuk menabung air yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Keberadaan sumur resapan ini mempunyai manfaat yang begitu besar bagi masyarakat.
Di bawah ini manfaat-manfaat yang dimiliki oleh sumur resapan, antara lain :
- Menjadi sarana untuk menyimpan air bersih
- Menjaga debit mata air di wilayah hilir
- Mengurangi kemungkinan terjadinya banjir
- Mencegah terjadinya pencemaran air tanah
- Mempertahankan level permukaan air tanah
- Mampu mengatasi sedimentasi dan erosi
- Mencegah terjadinya penurunan tanah
- Menjaga tingkat kelembaban tanah
- Menahan kontaminasi air laut di area pantai
- Mencegah terjadinya kasus kekeringan
Sumur resapan ini berbeda dengan lubang biopori walaupun pada hakikatnya mempunyai fungsi yang sama. Perbedaan yang mencolok terdapat pada ukuran diameternya, di mana sumur resapan memiliki diameter yang lebih besar layaknya sumur pada umumnya. Maka tidak heran kalau proses pembuatan sumur resapan ini memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu, sumur resapan juga hanya bisa dibuat pada tempat-tempat tertentu saja. Sumur ini tidak bisa dibangun di sembarang tempat.
Adapun syarat-syarat tempat yang layak untuk dibuat sumur resapan antara lain :
- Sumur resapan harus berada di tempat yang datar, bukan tempat dengan tanah yang berlereng, curam, atau labil.
- Posisi sumur resapan paling tidak 5 m dari tempat penimbunan sampah atau septick tank, serta berjarak minimal 1 m dari pondasi.
- Kedalaman sumur resapan dapat dibangun sampai lapisan tanah berpasir atau maksimal 2 m di bawah permukaan tanah. Kedalaman muka air tanah minimal 1,5 m pada musim hujan.
- Struktur tanah wajib memiliki tingkat permeabilitas (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2 cm/jam. Artinya setiap 1 jam, tanah mampu meyerap genangan air setinggi 2 cm.
Di bawah ini merupakan gambar skema kerja dari sebuah sumur resapan. Silakan Anda bisa memperhatikannya dengan baik!
PROSES PEMBUATAN SUMUR RESAPAN
Bagi Anda yang tertarik untuk membuat sumur resapan sendiri, silakan Anda bisa mengikuti panduan di bawah ini dengan baik!
Langkah 1. Penentuan Posisi Pembuatan Sumur
Pembuatan sumur resapan harus dilakukan sesuai dengan peraturan SNI (Standar Nasional Indonesia) pada laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Anda tidak boleh mengerjakannya secara asal-asalan. Sumur resapan harus dibuat pada lahan yang konturnya datar, tidak berlereng, serta tanahnya tidak tercemar. Pastikan titik pembuatan sumur resapan ini berada pada jarak minimal 5 m dari septic tank/tempat sampah dan setidak-tidaknya 1 m dari pondasi bangunan.
Langkah 2. Penggalian Tanah untuk Sumur Resapan
Kita mesti melakukan penggalian tanah untuk membuat sumur resapan. Namun Anda harus memahami bahwa sebenarnya sumur resapan ini berbeda dari sumur pada umumnya. Kalau sumur konvensional berguna untuk mengeluarkan air tanah, sedangkan sumur resapan ini berfungsi untuk menampung air hujan. Oleh karena itu, Anda mesti membuat kedalamannya tidak menembus air tanah atau berada di atas permukaan air tanah. Ukuran kedalamannya dapat disesuaikan dengan lokasi tinggal Anda. Namun biasanya kedalaman minimal 1,5 m. Sementara diameter lubang galiannya berkisar 80-100 cm.
Langkah 3. Pembuatan Dinding Sumur Resapan
Pembuatan sumur resapan memang tidak ubahnya seperti sumur biasa. Cuma untuk sumur resapan tak boleh ada air terlebih dulu di dalamnya. Setelah Anda sudah selesai melakukan penggalian tanah sesuai dengan ketentuan, selanjutnya Anda membuat dinding pada sumur tersebut untuk mencegah terjadi longsor. Dinding sumur resapan bisa dibuat dari buis beton, pasangan batu kosong, atau pasangan bata kosong (tanpa plesteran). Kami sarankan untuk memakai buis beton karena terbukti lebih awet daripada material yang lainnya.
Langkah 4. Pemasangan Saluran Air Masuk dan Keluar
Apabila sumur resapan sudah berhasil dibuat, berikutnya Anda tinggal memasang saluran air yang akan melengkapi sumur tersebut. Pasanglah saluran air untuk masuk dan keluar menggunakan pipa paralon. Khusus untuk saluran air masuknya bisa dihubungkan langsung ke talang air. Jadi pipa talang air dapat Anda sambungkan memakai pipa PVC tambahan yang diarahkan menuju ke sumur resapan. Kemudian pasang lagi saluran air keluar yang berguna untuk membuang kelebihan debit air hujan di dalam sumur. Saluran air keluar bisa diarahkan ke selokan agar tidak menimbulkan genangan air/banjir.
Langkah 5. Pengisian Lapisan Dasar Sumur Resapan
Sumur resapan wajib diisi dengan bahan-bahan yang dapat membersihkan air yang telah tertampung di dalamnya. Anda bisa memanfaatkan pecahan batu/kerikil, pecahan bata, dan ijuk sebagai bahan alami pembersih air di dalam sumur resapan. Masukkan pecahan batu berukuran 20-30 cm dan pecahan bata berukuran 5-10 cm di bagian paling dasar sumur. Setelah itu, masukkan pula ijuk di bagian atasnya. Kami sarankan untuk menindih ijuk ini memakai batu supaya tetap berada di dasar sumur. Dengan adanya bahan-bahan ini, air di sumur akan menjadi lebih bersih dan jernih.
Langkah 6. Pemasangan Penutup untuk Sumur Resapan
Sumur resapan yang sudah selesai Anda buat wajib ditutup untuk menjaga kualitas air di dalamnya. Anda bisa memakai pelat beton berbentuk lingkaran dengan ukuran sesuai diameter sumur resapan tadi. Jangan lupa untuk memasang pegangan (holder) di tengah-tengah penutup tersebut supaya dapat diangkat dengan mudah. Sehingga Anda bisa membuka dan menutup sumur resapan untuk memantau kondisi air di dalamnya. Pasanglah penutup ini pada tempatnya dan pastikan mampu menutupi sumur resapan Anda dengan rapat.