Beton pratekan adalah suatu beton yang diberikan tegangan tekan internal melalui proses sedemikian rupa. Kami sudah pernah menjelaskan prosesnya secara detail di artikel sebelumnya. Tujuan pemberian tegangan tekan internal tersebut yaitu mengurangi tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas/level tertentu. Keunggulan utama dari beton pratekan tadi ialah sanggup menahan momen yang lebih besar dibandingkan struktur beton konvensional kendati menggunakan penampang yang cukup kecil. Itulah mengapa, beton pratekan kini semakin digemari.
Beton sendiri merupakan material yang terbuat dari semen, pasir, dan kerikil yang dicampur air sehingga membentuk pasta yang bersifat homogen. Kadang-kadang ditambahkan pula bahan aditif yang memiliki fungsi tertentu ke dalam adukan beton tersebut. Beton mempunyai sifat yang baik yaitu kapasitas tekan yang tinggi. Namun di sisi yang lain, beton juga memiliki sifat buruk yaitu lemah pada beban tarik. Beton pratekan ini pada dasarnya memanfaatkan kelebihan baja yang kuat terhadap beban tarik supaya beton tersebut juga sanggup mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap beban tarik.
PENGERTIAN
Beton pratekan merupakan beton yang sudah diberi tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja. Tegangan-tegangan internal dengan besar dan distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa ke beton ini sehingga tegangan-tegangan yang ditimbulkan oleh beban luar pun akan dilawan hingga mencapai suatu tingkat yang diinginkan. Definisi pratekan tersebut mencakup tambahan gaya tekan pada struktur beton untuk mengurangi dan atau menghilangkan gaya tarik internal sehingga potensi retak pada beton pun dapat ditiadakan.
Pratekan pada beton pratekan ini dihasilkan dengan menarik baja tulangan sedemikian rupa. Gaya tekan muncul akibat reaksi baja tulangan yang ditarik. Hal ini membuat elemen beton pratekan menjadi lebih kuat dan kokoh, serta menghilangkan lendutan secara signifikan. Jenis beton yang diaplikasikan dalam pembuatan beton pratekan yaitu beton yang bernilai f’ c minimal K-300, tingkat modulus elastisitas yang tinggi, dan mengalami rangkat ultimit yang lebih kecil. Kekuatan tekan yang tinggi ini dibutuhkan untuk menahan tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, dan mencegah terjadinya masalah keretakan pada beton itu sendiri.
Menimbang dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh beton pratekan ini, para pengembang pun lantas banyak memanfaatkannya untuk membangun berbagai jenis bangunan. Adapun aplikasi beton pratekan biasanya banyak dipakai untuk bangunan-bangunan di bawah ini!
Struktur Gable Frame
Di Indonesia khususnya, pembangunan struktur gable frame biasanya direncanakan menggunakan baja sebagai profil WF. Penggunaan struktur baja ini membutuhkan biaya pemeliharaan khusus supaya tidak cepat mengalami kerusakan akibat korosi. Tapi sayangnya harga baja semakin mahal sehingga membuat biaya pembangunan gable frame memakai struktur baja pun meningkat. Kondisi ini lantas mendorong pengembang untuk mencari alternatifnya tanpa mengurangi mutu bangunan. Sehingga dipilihlah beton pratekan ini untuk menggantikannya. Beton pratekan memerlukan biaya yang lebih murah tanpa biaya perawatan yang besar seperti halnya pada struktur baja. Satu-satunya kekurangan beton pratekan yaitu bobotnya yang lebih besar daripa struktur baja untuk menahan momen yang sama.
Jembatan Beton Pratekan
Jembatan beton pratekan atau PSC bridge (Pre-Stressed Concrete) adalah jembatan yang memanfaatkan beton pratekan sebagai konstruksi utamanya. Jembatan ini memakai beton yang diisi dengan kabel baja untuk memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton akibat sifat beton yang tidak kuat menahan beban tarik. Beton pratekan merupakan solusi jitu untuk mengatasi tegangan tarik yang muncul pada struktur dengan bentang yang besar. Jembatan yang dibangun dengan konstruksi beton pratekan sudah sering digunakan di seluruh dunia. Hal ini tidak terlepas dari kelebihan konstruksi ini. Di antaranya konstruksi tersebut sangat efektif untuk bentang panjang serta momen yang terjadi relatif berkurang akibat gaya pratekan yang muncul serta bisa dibangun secara segmental.
Tiang Pancang Beton Pratekan
Tiang Pancang Beton Pratekan (Precast Prestressed Concrete Pile) ialah tiang pancang yang terbuat dari beton pratekan yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya pratekannya. Pemakaian konstruksi ini memiliki sejumlah keuntungan yang meliputi kapasitas beban pondasi yang dipikul tinggi, tiang pancang lebih tahan terhadap karat, kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi. Akan tetapi konstruksi ini juga memiliki kekurangan seperti pondasi tiang pancang sulit ditangani, biaya permulaan dari pembuatannya relatif tinggi, dan pergeserannya cukup banyak.
Bangunan Gedung Bertingkat
Kebanyakan bangunan gedung bertingkat di Indonesia menggunakan baja untuk membuat balok serta kolom. Beberapa gedung ada pula yang memakai baja komposit atau baja pratekan. Gedung bertingkat mempunyai bentang yang cukup panjang dengan tinggi bangunan yang lebih tinggi daripada bangunan pada umumnya. Di sinilah material baja pratekan ini berperan penting sebagai bahan material alternatif untuk menyusun konstruksi gedung bertingkat tersebut. Dengan digunakannya beton pratekan ini, maka konstruksi gedung bertingkat dan pencakar langit bisa dibuat dengan struktur yang kokoh.