Melamin merupakan bahan finishing kayu yang paling banyak digunakan untuk mewarnai furnitur interior. Kemampuannya dalam menutupi pori-pori kayu menjadikan furnitur yang dilapisinya terlihat halus sekali. Selain itu, pengaplikasian melamin juga memungkinkan tekstur kayu terlihat lebih jelas sehingga memberikan kesan estetika tersendiri.
Penggunaan melamin bisa dilakukan dengan memakai kain lap, kuas, atau air brush. Saat ini, kebanyakan tukang bangunan biasanya memakai teknik semprot dengan menggunakan kompresor dan spet karena dinilai lebih efektif dan efisien. Penggabungan alat-alat ini dan teknik pengecatan yang rumit bahkan mampu menciptakan efek warna seperti terbakar, retak, maupun duco.
Bagaimanakah proses pengecatan kayu dengan melamin dilaksanakan? Berikut ini panduan langkah-langkahnya!
Langkah 1 : Penerapan Dempul
Penerapan dempul bertujuan untuk memastikan permukaan kayu benar-benar rata. Fokuskan pengolesan dempul ini pada bagian-bagian kayu yang mengalami cacat seperti hati, mata mati, dan lubang kayu. Dianjurkan untuk memakai dempul yang berbahan lem epoxy, di mana umumnya terdiri atas resin dan hardener. Namun bila Anda tidak mau kerepotan, tinggal pilih saja dempul instan yang banyak dijual di toko bangunan.
Untuk membuat dempul sendiri, campurkan lem kayu dan serbuk gergaji hingga merata. Setelah itu, tinggal oleskan saja dempul tersebut ke seluruh permukaan kayu secara merata. Begitu pula dengan dempul instan, Anda bisa memperhatikan petunjuk pemakaian yang tertera di kemasannya.
Langkah 2 : Pekerjaan Gerinda
Pekerjaan gerinda bisa dilakukan setelah kondisi dempul benar-benar kering. Caranya adalah dengan menggosokkan alat gerinda ini pada permukaan kayu secara menyeluruh. Hati-hati sebab proses ini memerlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Perlu diketahui, mesin gerinda memiliki bentuk yang sama seperti mesin pemotong keramik. Hanya saja ujung alat ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memungkinkannya dapat dipakai untuk meratakan kayu.
Langkah 3 : Penghalusan Kayu
Untuk menghaluskan kayu, Anda bisa menggosok permukaannya memakai ampelas. Proses penghalusan pertama kali memakai ampelas bertekstur kasar terlebih dahulu yaitu ampelas nomor 80, 100, atau 120. Sedangkan proses pengamplasan tahap kedua menggunakan ampelas nomor 120 atau 150. Ingat, pengamplasan kayu tahap kedua dilaksanakan setelah Anda menutupi pori-pori kayu tersebut.
Langkah 4 : Penutupan Pori-pori
Anda bisa menggunakan wood filler untuk keperluan menutupi pori-pori kayu sehingga permukaannya semakin rata. Opsi lainnya, Anda bisa membuat sendiri bahan pengisi kayu ini dengan cara mencampurkan 1 ons adukan oker, 1 bungkus lem kayu, serta air secukupnya. Kemudian kuaskan lah wood filler ini secara merata ke sudut-sudut permukaan kayu. Barulah setelah lapisan wood filler ini mengering, Anda bisa mengamplas kayu untuk kedua kalinya.
Langkah 5 : Penyemprotan Melamin
Saatnya mengaplikasikan melamin ke permukaan kayu. Kali ini kita akan menggunakan teknik semprot memakai air brush sehingga pekerjaannya lebih capat selesai dan hasilnya pun memuaskan. Sebelumnya campurkan terlebih dahulu cat melamin, thinner, dan hardener dengan perbandingan 1:2:secukupnya. Lalu semprotkan lah cat tersebut hingga semua permukaan kayu tertutupi dengan rata tanpa terkecuali. Agar daya tahan cat melamin ini semakin lama, sebaiknya lakukan penyemprotan sebanyak 2-3 kali dengan masing-masing diselingi proses pengisian pori-pori serta pengamplasan kayu.
Langkah 6 : Pengeringan Kayu
Proses pengeringan kayu dilakukan setelah semua langkah-langkah pengecatan kayu dengan melamin di atas telah selesai Anda kerjakan. Mengeringkan kayu secara alami cukup dilaksanakan dengan mengngin-anginkannya saja di ruangan yang teduh dan terhindar sinar matahari langsung. Untuk mempercepat waktu pengeringan, Anda bisa memanfaatkan oven khusus yang memakai lampu hellogen sebagai sumber pemanasnya.