Bagi masyarakat Indonesia, gaya lesehan sudah akrab di telinga. Hal yang paling menonjol dari gaya ini adalah tidak diperlukannya lagi kursi sebagai tempat duduk, atau dengan kata lain penghuni ruangan duduk langsung beralas lantai. Tentu gaya ini bukan semata-mata dibuat karena tidak adanya kursi, sofa, dan lain-lain. Tetapi lebih dari itu, gaya lesehan memungkinkan ruangan terasa lebih luas dan suasana keakraban pun lebih kuat.
Kebanyakan pemilik rumah menerapkan gaya lesehan pada ruang makannya sehingga suasana bersantap kian akrab. Nah, bagaimana selanjutnya apabila gaya ini diterapkan pada ruang keluarga? Yuk, kita gali inspirasinya lebih mendalam!
Kebanyakan rumah tidak begitu mementingkan keberadaan ruang keluarga. Ketika tersadar ternyata mereka butuh ruangan ini, area yang tersisa terbilang kecil. Oleh sebab itu, anda bisa memanfaatkan gaya lesehan ini sebagai siasat untuk mengakali ukuran ruang keluarga yang sempit.
Karena di gaya ini anda tidak memerlukan kursi lagi, maka pastikanlah anda menyiapkan lantai yang nyaman sebagai tempat duduk. Sebagai contoh anda bisa menerapkan lantai berbahan kayu parket yang notabene terasa hangat dan nyaman di kaki. Selanjutnya hamparkan karpet beludru tebal yang akan memanjakan kaki-kaki anda. Sebagai sentuhan terakhir, bantal hias bisa menjadi aksesoris sekaligus pendukung kenyamanan di ruang keluarga.
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, kebanyakan focal point desain di ruang keluarga memanfaatkan televisi. Karena anda mengusung gaya lesehan, maka peletakan TV sebaiknya disejajarkan dengan mata ketika dalam posisi duduk lesehan. Anda bebas menempatkannya di atas rak atau menggantung di dinding sehingga lebih menghemat tempat.
Ruang keluarga tanpa cemilan tentu kurang hidup bukan? Karena ukurannya sempit, disarankan anda menggunakan meja kecil yang ditaruh di samping rak televisi. Jika keluarga anda hobi mengoleksi buku, majalah, atau miniatur, cobalah memajang koleksi ini di rak-rak dinding yang digantung di sekeliling ruang keluarga.