Bangunan yang baik harus dilengkapi dengan talang sebagai struktur yang berfungsi untuk saluran pembuangan air hujan. Talang ini dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan air hujan cepat menghilang dari permukaan tanah dan tidak terjadi genangan air. Pembuatan talang air di samping perlu memastikan kekuatan dan daya tahannya, Anda pun sebaiknya memperhatikan aspek estetikanya.
Sebisa mungkin hindari menggunakan logam sebagai bahan baku dalam membuat talang air. Ini dikarenakan air hujan bersifat asam sehingga mampu menyebabkan talang tersebut mengalami korosi dalam waktu yang singkat. Akibatnya ialah talang tersebut lambat laun bakal menjadi keropos, berlubang, dan rusak. Lebih baik pakailah beton karena sudah terbukti lebih awet, kuat, dan kokoh. Perawatan talang air beton pun relatif lebih mudah dilakukan.
Pada dasarnya, proses pembuatan talang ini dilaksanakan dengan memanfaatkan adukan beton untuk membangun struktur yang menempel di sekeliling bagian atap bangunan. Karena cukup kuat, talang ini boleh dinaiki oleh orang yang sedang melakukan perawatan seperti pembersihan, pembuangan sampah, perbaikan bagian yang rusak, dan lain-lain. Ukuran lebar talang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanpa merusak desain rumah tersebut. Meskipun waktu pengerjaannya lebih lama, tetapi Anda tidak bakal kecewa dengan mutu talang beton ini.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat talang air dari bahan beton!
- Buatlah perencanaan tahap-tahap pekerjaan terlebih dahulu secara matang. Lumrahnya, talang dibuat di bagian samping bangunan, baik sebelah kanan maupun kiri. Boleh juga membangunnya di antara perpaduan kap. Agar dapat terpasang dengan kuat, usahakan sebagian lebar talang nanti menapak di atas pasangan bata atau dinding bangunan sebagai penyangganya.
- Mengenai ukuran talang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan, anggaran, dan kondisi curah hujan di daerah tersebut. Minimal ukuran talang beton yang kami rekomendasikan yaitu lebar 30 cm yang diukur dari dinding talang dan ketebalan struktur talang yakni 8 cm.
- Siapkan pula besi yang akan digunakan sebagai tulangan di dalam struktur beton. Anda bisa menggunakan besi yang berdiameter 12 mm untuk keperluan bentangan. Sedangkan untuk sekatan yang berbentuk U, gunakan besi begel yang memiliki diameter minimal 10 mm dan jarak renggangnya sejauh 10 cm.
- Kini waktunya untuk melakukan pengecoran beton. Di sini Anda membutuhkan adukan cor beton yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan 1:3:3. Campurkan seluruh bahan ini secara merata. Lalu Anda bisa menggunakan untuk keperluan pengecoran talang.
- Talang yang sudah selesai dicor perlu dibiarkan selama 24 jam agar mengering dengan sempurna. Guna mengantisipasi terjadinya kebocoran pada talang tersebut, Anda perlu menyiramkan air semen di atasnya. Biarkan air semen ini tetap menggenangi permukaan talang selama proses pengeringan berlangsung.
- Talang beton yang sudah kering selanjutnya akan memasuki tahap pengacian. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan tekstur permukaan talang beton sehingga air hujan dapat mengalir dengan lancar di bagian atasnya. Dalam menerapkan acian, Anda harus memperhatikan tingkat kemiringan permukaan talang tersebut. Jangan sampai permukaan talang bergelombang atau lebih tinggi pada bagian ujungnya karena dapat mengakibatkan air tetap tergenang.
- Proses pengeringan acian talang sebaiknya dilaksanakan dalam waktu yang sangat lambat. Hal ini dilakukan karena lapisan acian biasanya rentan sekali mengalami keretakan akibat terkena suhu panas. Oleh karena itu, selama proses pengeringan berlangsung, disarankan untuk menggenangi permukaan talang tadi dengan air secukupnya.