Anda harus berhati-hati dan waspada saat membeli rumah, terutama jika membelinya dengan metode pembayaran KPR. Mengapa? Sebab kalau Anda tidak teliti dalam melakukan transaksi, bukan tidak mungkin Anda akan tertipu. Anda justru membayar rumah dengan harga yang jauh lebih mahal daripada harga pasarannya. Atau bisa juga Anda akan mengalami kesulitan ketika ingin mengurus pengambilan sertifikat rumah saat pembayarannya sudah lunas.
Guna menjaga diri supaya tidak terkena tipu muslihat penjual rumah yang nakal, silakan Anda mengikuti kiat-kiat di bawah ini dengan baik!
Kiat 1. Beli Rumah Buatan Developer Ternama
Saat ini ada begitu banyak orang yang tertarik untuk berbisnis di bidang properti. Mereka pun berlomba-lomba mendirikan perusahaan developer perumahan. Seleksi alam kemudian akan menentukan developer mana saja yang mempunyai kualitas bagus. Developer yang demikian pasti akan disukai masyarakat, peminatnya banyak, dan memiliki nama yang sudah terkenal. Kami sarankan Anda belilah rumah dari developer yang sudah mempunyai nama bagus. Jika memungkinkan, hindari membeli dari developer baru atau abal-abal.
Kiat 2. Minta Rekomendasi dari Kerabat Dekat
Memang bagi orang awam cukup sulit mengumpulkan informasi tentang reputasi developer. Apalagi jika Anda tinggal bukan di daerah perkotaan yang minim informasi. Mungkin juga ini merupakan kali pertama Anda membeli rumah. Daripada pusing, sebaiknya Anda minta saran kepada keluarga, tetangga, atau teman yang kebetulan pernah mengajukan KPR ke bank dan mendapatkan pengalaman yang baik dari proses pembelian rumahnya. Bagaimana pun pengalaman adalah guru yang terbaik.
Kiat 3. Cek Kondisi Bangunan dengan Teliti
KPR bisa dipakai untuk membeli rumah baru atau pun rumah bekas. Khusus pembelian rumah baru, kita sudah dapat melakukan pembelian rumah meskipun bangunan fisik rumah tersebut belum ada. Biasanya kita hanya diberi gambar ilustrasi rumah serta spesifikasi bangunannya. Beruntung jika saat ingin membeli, bangunan rumahnya sudah ada. Karena Anda bisa melihat secara langsung dan memeriksa setiap jengkal bagiannya. Perhatikan dengan baik kondisi rumah tersebut. Jangan sampai ada bagian yang luput dari pengecekan Anda.
Kiat 4. Baca Baik-baik Spesifikasi Bangunan
Kebanyakan untuk rumah baru yang mendukung KPR memang bangunannya belum jadi. Kita sudah bisa membeli rumah tersebut walaupun belum ada rumahnya. Seperti informasi di atas, Anda hanya akan mendapatkan file berupa gambar rumah dan spesifikasinya. Dibutuhkan ketelitian yang lebih jeli di sini supaya Anda tidak tertipu oleh gambar. Perhatikan dengan baik gambar rumah, ukuran tanah dan bangunan, dan spesifikasi material yang digunakan. Apabila ada informasi yang belum Anda pahami, jangan sungkan untuk bertanya ke pihak developer.
Kiat 5. Periksa Keseluruhan Bangunan untuk Rumah Bekas
Tidak hanya rumah baru di perumahan, KPR juga bisa digunakan untuk membeli rumah bekas yang letaknya di tengah-tengah permukiman penduduk. Jangan salah, meski statusnya bekas, tapi bukan berarti harganya pasti lebih murah. Bahkan tak jarang rumah ini dibanderol dengan harga yang lebih mahal berkat kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Anda wajib memeriksa dengan cermat kondisi rumah tersebut beserta lingkungan di sekitarnya. Jangan sampai baru membeli rumah, tetapi Anda sudah harus merenovasinya. Cari tahu semua kekurangan yang dimiliki rumah tadi untuk bekal Anda melakukan negosiasi harga.
Kiat 6. Nilailah Kondisi Rumah dan Lingkungan
Membeli rumah tidak semudah membeli barang-barang di pasar atau toko swalayan. Anda tak boleh hanya memperhatikan kondisi fisik bangunannya semata, tetapi perhatikan juga kondisi lingkungan di sekitarnya. Pastikan rumah tersebut memiliki kualitas lingkungan yang bagus, baik eksterior maupun interiornya. Nilai juga akses menuju ke rumah tersebut dan fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitarnya. Anda harus memastikan kehidupan Anda dan keluarga saat tinggal di rumah tersebut akan bahagia.
Kiat 7. Ajak Kenalan yang Paham dengan Rumah
Ada begitu banyak aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat Anda ingin membeli rumah baru. Bukan tidak mungkin banyaknya faktor ini membuat Anda merasa bingung sendiri. Bahkan Anda mungkin tiba-tiba lupa untuk memperhatikan beberapa faktor saat meninjau langsung rumah yang sedang diincar. Oleh sebab itu, disarankan untuk meminta bantuan agen properti untuk memberikan saran kepada Anda. Sedangkan bila Anda mempunyai teman yang paham tentang rumah, ajak saja dia saat meninjau rumah secara langsung.
Kiat 8. Pilih Bank Pemberi KPR yang Tepercaya
Saat membeli rumah dengan sistem pembayaran KPR, Anda tidak hanya bertransaksi dengan penjual rumah, tetapi juga bank yang akan memberikan KPR kepada Anda. Di Indonesia ada banyak sekali bank milik pemerintah maupun swasta yang melayani KPR. Tidak hanya bank konvensional saja, tetapi beberapa bank syariah pun mendukung KPR. Anda bisa memilih bank mana yang menurut Anda paling bagus dalam melayani KPR. Namun sebelumnya carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang KPR di bank tersebut. Jangan lupa untuk meminta rekomendasi dari teman yang pernah menggunakannya.
Kiat 9. Pastikan Setiap Pembayaran Harus Ada Bukti
Ada begitu banyak pembayaran yang harus Anda lunasi selama membeli rumah KPR. Mulai dari pembayaran yang nominalnya mungkin tidak terlalu besar, sampai pembayarannya yang begitu besar. Ingat baik-baik, setiap uang yang Anda bayarkan ke developer atau bank harus ada kuitansinya yang sah. Kuitansi berguna sebagai bukti bahwa Anda telah melakukan pembayaran tertentu. Anda harus meminta kuitansi pada saat itu juga. Jangan pernah mau kalau kuitansi diberikan nanti atau keesokan harinya.
Kiat 10. Hitung Kembali Mekanisme Pembayaran KPR
Membeli rumah KPR memang selalu lebih mahal daripada membelinya secara tunai. Selisih ini bahkan bisa mencapai 30-50 persen. Namun karena dibayar dengan sistem cicilan, maka Anda akan merasa lebih ringan dalam melunasinya. Jangan sampai terlena dengan keringanan saat membayar cicilan KPR. Sebab jika tidak teliti, Anda justru membayar harga rumah dengan nominal yang sangat mahal. Jadi sebisa mungkin Anda menghitung kembali mekanisme pembayaran KPR yang sudah diberikan oleh bank agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.