Anda bisa membuat rumah dari kayu sebagai bahan baku utamanya. Sebagai material yang alami, kayu mampu menciptakan desain rumah natural. Rumah Anda akan terlihat asri dan ramah terhadap orang lain. Keistimewaan rumah kayu lainnya yaitu bersifat unik. Sebab saat ini jarang sekali rumah yang dibangun menggunakan kayu. Padahal rumah kayu ini bisa tetap tampil modern dan futuristik dengan pengolahan desain secara tepat.
Mengapa orang kurang berminat membangun rumah memakai kayu sebagai bahan bakunya? Hal ini dikarenakan kayu mempunyai risiko lebih besar mengalami kerusakan. Rata-rata rumah yang terbuat dari kayu lebih cepat rusak daripada rumah yang dibangun menggunakan dinding batu bata. Salah satu penyebabnya adalah rumah tersebut kurang mendapatkan perawatan. Rumah kayu wajib dirawat secara rutin, terutama bagian dindingnya.
Sebenarnya mudah saja kok untuk merawat dinding dari kayu. Anda bisa mengikuti panduan dari kami di bawah ini!
- Bersihkan Permukaannya Setiap Hari
Membersihkan permukaan dinding kayu begitu penting untuk menjaga kondisinya agar tetap bersih dan bebas dari kotoran. Caranya Anda bisa menyapu permukaannya untuk menghilangkan partikel-partikel debu yang menempel. Jika ada noda yang membandel, Anda bisa menghapusnya memakai kain lap yang sudah dibasahi air sabun. Jangan lupa juga bersihkan sarang laba-laba yang biasanya ada di perbatasan antara dinding kayu dan plafon.
- Berikan Finishing yang Tepat
Dinding kayu memang sudah terlihat menarik meskipun kita tidak memberi finishing. Kesan alami yang dimilikinya begitu kuat. Akan tetapi, kayu yang tidak diberi finishing akan berisiko lebih cepat rusak. Jadi sebaiknya Anda memberikan finishing terhadap dinding kayu di rumah Anda. Tidak hanya untuk memperindah tampilannya, finishing tersebut juga berguna sebagai protektor untuk melindungi dinding kayu. Anda bisa menggunakan finishing dari pelitur atau pernis.
- Pastikan Kondisinya Selalu Kering
Salah satu musuh kayu yang perlu diwaspadai adalah air. Bila terus-menerus terkena air, struktur kayu akan cepat menjadi lapuk. Bagian kayu yang sudah lapuk ini lemah sekali. Bagian tersebut akan mudah rusak. Bahkan Anda pun dapat melubanginya dengan tangan kosong. Untuk mencegah dinding kayu agar tidak lapuk, Anda harus memastikan kondisinya senantiasa kering. Apabila ada air yang membasahi dinding kayu tersebut, Anda harus segera menyeka atau mengelapnya sampai kering.
- Jangan Sampai Menggores Dinding
Usahakan dinding kayu jangan sampai tergores. Biasanya kasus ini terjadi saat Anda hendak mendekorasi ruangan. Misalnya Anda ingin memindahkan perabotan, namun karena tidak hati-hati, akibatnya ujung perabotan menggores permukaan dinding. Meski hanya segaris, tapi goresan ini bisa menyebabkan kerusakan yang sangat fatal. Bagian dinding yang tergores tersebut menjadi tidak terlindungi oleh finishing lagi. Lapisan finishing-nya telah terkelupas.
- Basmi Jamur dan Kutu yang Tumbuh
Ruangan yang terlalu lembab akan memicu tumbuhnya kutu dan jamur. Kasus ini tidak hanya terjadi pada ruangan yang memiliki dinding dari batu bata saja, melainkan juga dinding kayu. Bahkan dinding dari kayu lebih rawan terkena serangan kutu dan jamur. Kutu atau jamur yang tumbuh di dinding kayu akan merusak strukturnya secara perlahan-lahan. Anda harus waspada terhadap bahaya ini. Apabila ada tanda-tanda serangan kutu dan jamur yang muncul, segera lakukan upaya pengendalian yang tepat.
- Berantas Rayap dan Serangga Lainnya
Selain jamur dan kutu, Anda juga harus waspada terhadap serangan serangga yang dapat merusak dinding kayu seperti rayap, kumbang, dan lain-lain. Serangga-serangga tersebut akan menggerogoti kayu, entah untuk mendapatkan makanan atau membuat sarang. Sebisa mungkin Anda harus segera memberikan perlawanan terhadap serangan serangga-serangga pengganggu ini. Anda bisa memberantas serangga ini menggunakan racun anti-serangga semprot.
- Lakukan Poles Ulang Secara Berkala
Seiring dengan berjalannya waktu, finishing yang Anda berikan ke permukaan dinding kayu akan semakin menipis. Lapisan finishing tersebut lama-kelamaan akan kian menipis, kemudian memudar. Hal ini mengakibatkan perlindungan finishing tersebut terhadap dinding kayu menjadi kurang maksimal. Untuk meningkatkan perlindungan dinding kayu lagi, Anda perlu melakukan pemolesan ulang. Sebaiknya lakukan pemolesan ulang dinding kayu setiap 3-5 tahun sekali.