Keramik menjadi salah satu alternatif penghias dinding yang menarik selain cat dan wallpaper. Keramik dinilai lebih awet dan gampang sekali dibersihkan. Terang saja, keramik telah diolah sedemikian rupa menggunakan bahan dasar yang homogen dan dipanaskan dengan suhu lebih dari 1.500 °C. Permukaannya yang sangat halus karena dibungkus dengan lapisan anti-air bahkan memudahkan kita dalam membersihkannya. Keunggulan lainnya pemasangan keramik pada dinding akan menghemat budget karena tidak diperlukan pemlesteran dinding lagi.
Meskipun begitu, harga keramik yang relatif mahal memaksa kita untuk memperhitungkan anggarannya dengan benar. Rata-rata harga keramik untuk dinding saat ini di pasaran berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu per meter persegi tergantung ukuran, kualitas, dan modelnya. Di samping itu, dinding yang telah dilapisi keramik pun terkesan monoton karena sulit dirubah dekorasinya. Proses pemasangan keramik dinding pun membutuhkan keahlian khusus, sebab memasang keramik di bidang vertikal jauh lebih susah ketimbang bidang horisontal di lantai. Ada kalanya keramik yang telah terpasang sempurna bisa terlepas akibat gaya tarik dari gravitasi bumi.
Untuk mengusir kesan membosankan dari keramik dinding, anda bisa menerapkan pola pemasangan dengan teknik mozaik. Caranya adalah dengan mengumpulkan berbagai macam motif keramik lalu memasangnya berdasarkan alur yang telah kiat buat sebelumnya. Hasil akhirnya susunan keramik pun membentuk pola suatu objek yang menarik seperti pemandangan alam, wajah seseorang, tulisan indah, dan lain-lain. Pastinya pemasangan keramik dinding memakai teknik ini bakal menciptakan kesan unik yang luar biasa dan bernilai seni tinggi.
Jika anda berniat memasang keramik dinding di rumah, berikut ini merupakan hal-hal yang wajib diperhatikan!
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk memasang keramik terlebih dahulu. Di antaranya keramik, air, pasir, semen, ember, cangkul, cetok, palu karet, waterjet, rubber float, dan spons. Hal ini bakal memudahkan anda dalam proses pemasangan nantinya.
- Pastikan dinding yang akan ditutupi keramik memiliki permukaan yang rata. Apabila masih bergelombang anda dapat meratakannya dulu dengan adonan plester. Jangan lupa bersihkan dinding dari kotoran yang melekat menggunakan waterjet.
- Untuk meningkatkan daya rekat keramik, rendamlah ubin-ubin ini selama 30 menit. Kemudian angkat keramik dan letakkan dalam posisi berdiri supaya agak mengering. Ulangi langkah ini sampai seluruh ubin keramik yang ada menjadi basah.
- Adukan untuk perekat keramik terbuat dari semen dan pasir dengan perbandingan 1:2. Jika diperlukan anda bisa menambahkan adhesive untuk memperkuat daya rekat adukan. Aplikasikan adukan semen ke permukaan dinding dan bagian belakang keramik dengan ketebalan masing-masing sekitar 0,5-1 cm. Lalu pasang keramik ke dinding dimulai dari bagian bawah yang berlanjut ke bagian atasnya. Ini dilakukan agar adukan semen tidak berjatuhan.
- Guna meratakan permukaan keramik, anda bisa mengetuknya dengan palu karet. Hati-hati jangan mengetuk terlalu keras karena bisa memecah keramik. Pengetukan cukup dilakukan pada area tepi keramik sehingga adukannya tidak terlepas maupun kopong.
- Setelah semua keramik terpasang sempurna di dinding, biarkan selama 2-3 jam agar mengering. Setelah itu permukaan keramik dapat dibersihkan menag spons yang basah. Penerapan nat bisa dilakukan setelah menunggu lebih dari 24 jam sampai keramik benar-benar kering.