Suka Berkebun? Cara Membuat Tanah Tandus Menjadi Subur Kembali

Indonesia dikenal sebagai produsen produk holtikultura terbaik di dunia. Ini tidak terlepas dari kondisi rata-rata tanah di Nusantara yang subur. Banyaknya gunung berapi serta kandungan air tanah yang melimpah merupakan penyebab utama kenapa tanah di negeri kita begitu subur. Bahkan saking suburnya, Anda bisa menanam singkong hanya dengan menancapkan bagian batangnya ke tanah begitu saja.

Tanah di Indonesia banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Hanya saja, ada beberapa unsur-unsur hara yang dinilai bagus untuk perkembangan tumbuhan tetapi sedikit jumlah kandungannya di dalam tanah. Oleh karena itu, kita tetap memerlukan pupuk yang tepat saat membudidayakan tanaman. Anda juga perlu melakukan proses penggemburan tanah untuk membuat strukturnya menjadi remah sehingga dapat dilalui oleh bagian akar dengan mudah.

Tanah yang terus-menerus digunakan untuk bercocok tanam biasanya akan menjadi jenuh. Hal ini biasanya diakibatkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman atau bahan kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Tanah yang jenuh sama sekali tidak layak dipakai sebagai media tanam. Anda perlu membuat tanah tersebut subur kembali dengan kiat-kiat berikut ini.

Kiat I. Berikan Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari tanam-tanaman. Daripada Anda membelinya, kenapa tidak membuat sendiri? Pembuatan pupuk kompos bisa dilakukan di dalam tanah maupun di atas permukaan tanah. Komposisinya boleh semau Anda atau sesuai dengan pedoman. Sedangkan bahan-bahan organik yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain daun, jerami, batang, kulit buah, bunga, kertas, sayuran, dan kacang. Semakin kecil ukuran bahan-bahan yang dipakai, semakin cepat pula proses pembuatan pupuk kompos tersebut. Sebaiknya pembuatan ini dikerjakan langsung di lahan sehingga hasilnya bisa langsung terserap secara optimal ke tanah.

Kiat II. Tambahkan Pupuk Kandang

Pupuk kandang juga dikenal sengat efektif dalam menyuburkan tanah pertanian. Ini dikarenakan pupuk kandang dapat mempercepat penguraian bahan organik dan meningkatkan kandungan unsur hara berkadar tinggi secara signifikan. Anda bisa memanfaatkan kotoran dari sapi, ayam, kambing, kuda, dan kelinci untuk membuat pupuk kandang. Yang paling penting kotoran yang dipakai bukan berasal dari binatang liar. Lebih bagus lagi jika kotoran tersebut sudah didiamkan selama lebih dari 3 bulan di tempat yang aman dan tidak berpotensi mencemari lingkungan.

Kiat III. Pelihara Organisme Penyubur Tanah

Tanah merupakan habitat bagi organisme-organisme yang secara langsung dapat menjaga kesuburannya. Salah satu yang paling terkenal ialah cacing. Banyaknya cacing yang tinggal di tanah menandakan kalau tanah tersebut kaya akan kandungan bahan-bahan organik. Anda juga disarankan untuk tetap membiarkan cacing-cacing ini hidup damai di dalam tanah karena ia memiliki manfaat yang bagus dalam menjaga kesuburan tanah. Tidak hanya itu, jalur yang dibuat oleh cacing di dalam tanah pun secara tidak langsung akan membuat tanah menjadi gembur.

Kiat IV. Pakai Mulsa untuk Menutupi Tanah

Anda bisa menjaga kondisi kelembaban tanah, mencegah pertumbuhan rumput, dan menyediakan nutrisi tambahan menggunakan mulsa. Mulsa yaitu segala sesuatu yang digunakan untuk menutupi permukaan tanah dengan tujuan untuk menghindarkannya dari pancaran sinar matahari secara langsung. Mulsa dapat terbuat dari bahan organik maupun anorganik. Bahan organik yang bisa dipakai sebagai mulsa yaitu jerami, kulit buah, kulit kacang, dan kertas. Untuk bahan anorganiknya antara lain batu dan plastik. Ada pula mulsa hidup yang berupa tanaman seperti semanggi, kacang-kacangan, polong-polongan, krokot, daun mint, dan ubi jalar.

Kiat V. Sistem Tumpangsari dan Rotasi Tanaman

Simbiosis mutualisme juga bisa terjadi antara sesama tumbuh-tumbuhan. Beberapa tanaman bisa saling membantu dalam mendukung masing-masing pertumbuhannya bila ditanam pada saat yang bersamaan di tempat yang berdekatan. Misalnya ketika suatu tanaman menyerap nutrisi dan mineral dari tanah, maka tanaman lain pun mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut. Sementara itu, sistem rotasi tanaman bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang cukup bagi suatu tumbuhan dengan menanamnya secara bergantian. Contohnya bulan Januari Anda menanam kacang tanah yang mampu meningkatkan kadar nitrogen di dalam tanah, kemudian bulan April Anda menggantinya dengan tanaman cabai yang membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang cukup banyak.