Membuat Dak Beton? Baca Cara yang Benar di Sini! Jangan Sampai Salah Jalan

Pelat lantai atau biasa disebut dak beton dibutuhkan ketika anda ingin memperluas lantai suatu bangunan secara vertikal. Proses pembuatan pelat lantai ini biasanya dilakukan dengan teknik konvensional yakni memakai cor beton dan metode fabrikasi. Apakah anda ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah pengecoran yang baik dan benar?

Sebelum proses pengedakan dilakukan, anda perlu mengetahui luas dak beton yang bakal dibuat untuk mengefektifkan penggunaan tukang dan material. Prinsipnya jika luas pelat lantai yang akan dicor lebih dari 3 x 3 meter, maka anda harus memakai balok anak untuk memperkokoh struktur dak tersebut. Perlu diketahui, ketebalan cor minimal untuk dak yang menggunakan balok anak adalah 12 cm, sedangkan dak yang tidak memakai balok anak ketebalan minimalnya yakni 15 cm.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah pembuatan dak beton yang benar dari arafuru.com untuk menghasilkan pelat lantai yang kuat dan kokoh!

Langkah 1. Pembuatan Adonan Dak

Beton bisa digunakan baik untuk pekerjaan struktural maupun non-struktural. Komposisi beton yang baik untuk pekerjaan non-struktural contohnya beton mutu B0, maka perbandingan pasir dan kerikil yang dibutuhkan tidak boleh lebih dari 8:1. Sedangkan untuk pekerjaan struktural umumnya menggunakan beton B1 dan beton K125 ditambah campuran dari semen, pasir, dan split dengan perbandingan 1:2:3. Kebanyakan campuran beton di atas selanjutnya ditambah pengeras beton dengan takaran sesuai petunjuk pada kemasan produk.

Harus diperhatikan untuk pemakaian rasio air terhadap semen biasanya sekitar 10-20 persen dan dihitung sesuai massa semen yang digunakan. Penambahan air yang terlalu banyak bisa mengakibatkan beton mengalami retak-retak karena air yang tidak ikut bereaksi dengan campuran akan menguap dan menimbulkan pori-pori.

Langkah 2. Pengadukan Adonan Beton

Hal yang harus diperhatikan saat mengaduk campuran beton adalah pastikan adonan bersifat homogen. Maksudnya adonan tersebut memiliki warna yang merata, tidak terlalu kental atau cair, dan tidak terdapat butir-butir yang terpisah (segregasi). Sebaliknya, pengadukan yang kurang homogen akan menyebabkan beton yang dibuat memiliki kualitas yang buruk.

Proses pengadukan adonan dak bisa dilakukan secara manual atau memakai bantuan mesin. Setelah adonan jadi, proses pengecoran seluruh area pelat lantai wajib dilakukan dalam waktu satu hari. Jadi tenaga tukang bangunan yang tersedia harus benar-benar mencukupi agar pengecoran ini dapat selesai dilakukan dalam sehari saja.

Rumus penghitungan kuantitas tenaga yang dibutuhkan bila memakai rasio jumlah tukang dan volume pekerjaan adalah 0,5 meter kubik per orang. Sebagai contoh, apabila anda berniat membuat cor beton dengan volume 10 meter kubik, kebutuhan tukangnya sebanyak 20 orang. Peningkatan efisiensi pekerjaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mesin-mesin untuk proses pengecoran berteknologi mutakhir.

Langkah 3. Penerapan Dak Beton

Tahapan bekisting perlu dilakukan terlebih dulu lalu diikuti dengan proses pembesian dan terakhir penuangan adonan beton. Pada tahapan bekisting, sisi papan yang berhadapan dengan adonan beton sebaiknya diolesi minyak atau oli supaya pencetaknya tidak melekat pada beton setelah kering. Berikutnya, proses pembesian untuk elemen struktur seperti kolom, balok, dan pelat harus saling mengikat kuat agar menjadi kesatuan rangkaian.

Proses penuangan adukan cor harus dilakukan dengan sangat cepat karena sifatnya mudah mengeras. Sesekali cor beton tersebut disiram dengan air bersih sedikit demi sedikit agar bisa menyatu baik bersama cor-coran di sekitarnya. Cetakan dak beton bisa dilihat hasilnya setelah menunggu selama 2 minggu agar pelat lantai tersebut benar-benar kering.