Ini Dia Tabel Berat Jenis Material Bahan Bangunan yang Lengkap

Konstruksi bangunan merupakan gabungan dari struktur-struktur bangunan yang menjadi satu kesatuan yang utuh. Struktur bangunan ini terbentuk dari kombinasi berbagai macam bahan/material yang diolah sedemikian rupa untuk kemudian saling disatukan. Supaya aman, proses perencanaan wajib dikerjakan sebelum dilaksanakan proses pembangunan. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui beban riil dari keseluruhan bangunan tersebut. Sederhananya ialah beban riil total suatu bangunan bisa diketahui dengan menjumlahkan berat dari masing-masing material penyusunnya.

Tahukah Anda, setiap bahan bangunan memiliki berat jenis yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pasir mempunyai berat jenis yang berbeda dari kerikil, tanah, dan batu alam. Itu sebabnya, beban yang harus ditanggung oleh bangunan pun berbeda-beda pula menurut material pembentuk yang digunakan untuk membuat bangunan tersebut. Sebagai perencana, Anda harus mengetahui berat jenis setiap material bangunan supaya dapat melakukan perhitungan dengan benar.

Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini untuk menghitung beban maksimum suatu bangunan.

qu = (1,2 x qd) + (1,6 x ql)

Keterangan :

  • qu : beban maksimum
  • qd : beban mati
  • ql : beban hidup

Pengetahuan tentang berat jenis dari masing-masing material bangunan sangat penting untuk diketahui apabila Anda berniat untuk menghitung berat total suatu bangunan. Fungsinya agar kita bisa merancang desain bangunan yang hendak didirikan secara detail dan benar. Sehingga bangunan tersebut tak hanya memiliki bentuk yang indah dan menarik saja, tapi juga benar-benar bisa dipastikan soal keamanannya. Anda harus melaksanakan proses perencanaan dengan sungguh-sungguh.

Berikut merupakan tabel berat jenis bahan-bahan bangunan yang sering kali dipakai dalam pembuatan konstruksi bangunan. Di antaranya meliputi pasir, kerikil, tanah, batu, batubata, kayu, beton, besi, baja, dan timah.

Tabel Berat Jenis Bahan Bangunan

No.

Nama Bahan Bangunan

Berat Jenis

1.

Pasir

1.400 kg/m3

2.

Kerikil, Koral, Split (kering/lembab)

1.800 kg/m3

3.

Tanah, Lempung (kering/lembab)

1.700 kg/m3

4.

Tanah, Lempung (basah)

2.000 kg/m3

5.

Batu Alam

2.600 kg/m3

6.

Batu Belah, Batu Bulat, Batu Gunung

1.500 kg/m3

7.

Batu Karang

700 kg/m3

8.

Batu Pecah

1.450 kg/m3

9.

Pasangan Bata Merah

1.700 kg/m3

10.

Pasangan Batu Belah, Bulat, Gunung

2.200 kg/m3

11.

Pasangan Batu Cetak

2.200 kg/m3

12.

Pasangan Batu Karang

1.450 kg/m3

13.

Kayu (Kelas I)

1.000 kg/m3

14.

Beton

2.200 kg/m3

15.

Beton Bertulang

2.400 kg/m3

16.

Besi Tuang

7.250 kg/m3

17.

Baja

7.850 kg/m3

18.

Timah/Timbel

11.400 kg/m3

Perlu Anda ketahui, bahan-bahan bangunan yang alami seperti pasir, batu, dan kerikil biasanya memiliki berat jenis yang tidak pasti. Tidak menutup kemungkinan terdapat perbedaan berat jenis antara jenis pasir yang satu dengan pasir yang lainnya. Tetapi selisih perbedaan tersebut sebenarnya tidak begitu mencolok. Selisih ini masih ada dalam rentang batas sesuai dengan ukuran pada tabel berat jenis di atas. Sedangkan berat jenis material bangunan buatan seperti semen, beton, dan batu bata umumnya dapat dikontrol sehingga memiliki ukuran berat jenis yang konstan.