Batu bata merupakan bahan bangunan yang dapat digunakan untuk membuat dinding yang bersifat permanen. Batu bata sudah lama dikenal sebagai material untuk membentuk dinding. Bahkan hingga kini pun orang-orang masih setia menggunakannya. Hal ini tidak terlepas dari kekuatan material tersebut yang memang sudah teruji. Batu bata biasa disebut pula bata merah sebab warnanya merah kecoklat-coklatan.
Batu bata umumnya diproduksi dengan ukuran 24 x 12 x 6 cm. Material ini sanggup membuat dinding yang sangat kuat dan kokoh. Sayangnya adalah sulit mendapatkan batu bata, terutama jika Anda tinggal di lingkungan perkotaan. Akibatnya harga batu bata pun menjadi mahal sekali dan tidak sebanding dengan ukuran yang didapatkan. Untungnya kini sudah ada material baru yang dapat digunakan untuk membentuk dinding yaitu bata ringan.
Bata ringan (hebel) adalah material yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti batu bata dan batako. Bata ringan bisa dipakai untuk membuat dinding yang kualitasnya tidak kalah kokoh dengan bata merah maupun batako. Sesuai julukannya, bata hebel memang mempunyai bobot yang lebih ringan tanpa mengurangi kekuatannya. Manfaatnya mengurangi beban konstruksi bangunan secara keseluruhan sehingga lebih aman.
Anda tentu bingung mau memilih menggunakan batu bata yang mutunya tidak perlu diragukan lagi atau mencoba memakai bata ringan (hebel). Sebab di dalam lubuk hati yang paling dalam, Anda merasa tertarik dengan bata ringan yang merupakan material terbaru. Biar Anda tidak merasa penasaran, kami akan mencoba membandingkan antara bata ringan dan bata merah di berbagai sudut pandang. Nantinya Anda sendiri yang menentukan mana yang lebih baik.
Ukuran
Bata ringan mempunyai ukuran dimensi yang lebih besar daripada bata merah. Ukuran bata ringan sudah ada standar bakunya yaitu panjang 60 cm, tinggi 20 cm, serta tebal 7,5 cm atau 10 cm. Sedangkan bata merah memiliki ukuran yang beraneka ragam dan belum ada standar bakunya. Namun ukuran bata merah ini selalu lebih kecil daripada bata hebel. Paling sering bata merah dibuat dengan ukuran 24 x 12 x 6 cm.
Bentuk
Bata ringan dan bata merah sama-sama diproduksi dalam bentuk balok. Perbedaannya dari seberapa presisi bentuk tersebut. Bata ringan (hebel) memiliki bentuk yang sangat presisi. Bentuknya benar-benar balok. Tidak ada bagian yang bercelah, berlubang-lubang, atau rusak. Hal ini tentu akan mempermudah kita pada saat pemasangannya. Berbeda dengan bata merah yang jarang sekali bentuknya presisi. Pasti ada bagian yang rusak.
Kekuatan
Kalau soal kekuatan ini tergantung produsennya dalam membuat material tersebut. Sebab pada dasarnya bata ringan dan bata merah memiliki tingkat kekuatan yang sangat baik. Bata ringan yang umumnya diproduksi oleh pabrik tentu sudah memiliki standar mutu baku kualitas produk yang telah ditetapkan. Begitu pula dengan bata merah. Meski dibuat secara tradisional, tetapi kekuatannya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Keseragaman
Jika dibandingkan dengan bata merah, bata ringan memiliki tingkat keseragaman yang jauh lebih baik. Hal ini tidak terlepas dari produsen bata ringan yang notabene dibuat oleh pabrik. Di dalam pabrik sudah menentukan mutu baku yang harus dipenuhi. Hanya bata ringan yang telah lolos uji laboratorium yang boleh didistribusikan sehingga kualitasnya seragam. Berbeda dengan bata merah yang memiliki kualitas tidak seragam dan berbeda-beda.
Pemasangan
Pada dasarnya teknik yang digunakan untuk memasang bata ringan atau bata merah sama saja yakni kepingan-kepingan bata tersebut ditumpuk secara berselang-seling dan diberi bahan perekat di sambungannya. Jangan menganggap proses ini mudah sebab kenyataannya Anda perlu keahlian dan pengalaman. Namun jika dibandingkan, memasang bata merah sedikit lebih mudah. Anda harus benar-benar teliti saat memasang bata ringan agar hasilnya rata dan rapi.
Perekat
Anda membutuhkan adukan perekat yang terbuat dari campuran semen dan pasir untuk merekatkan susunan bata merah. Sebelumnya pasir yang dipakai perlu diayak terlebih dahulu untuk memisahkan batu kerikil yang tercampur di dalamnya. Sementara itu, Anda hanya memakai semen saja sebagai bahan perekat untuk memasang bata ringan. Semen yang dipakai di sini bukan semen biasa, melainkan semen instan (mortar).
Permukaan
Dinding yang dibuat menggunakan bata ringan memiliki permukaan yang sudah rata. Sehingga Anda tidak perlu memberikan lapisan plesteran lagi. Anda hanya tinggal menghaluskannya memakai acian sebelum dilakukan pengecatan atau pemasangan wallpaper. Namun untuk dinding dari bata merah mempunyai permukaan yang tidak rata. Hal ini menuntut Anda harus mengaplikasikan plesteran, kemudian dilakukan pengacian.
Harga
Soal harga, bata ringan memang dijual dengan harga yang lebih mahal daripada bata merah. Baik harga satuan maupun per meter persegi, harga bata ringan lebih tinggi. Hal ini sebenarnya sangat wajar mengingat bahan baku yang digunakan untuk membuat bata ringan jauh lebih kompleks. Bata ringan juga mempunyai ukuran yang lebih besar. Namun jika dihitung sampai biaya akhir untuk pembangunan, maka harga bata ringan masih seimbang dengan bata merah.