Keunggulan dan Kelemahan Dak Keraton (Keramik Beton) yang Sesungguhnya

Dak keraton terbuat dari tanah liat yang dibentuk menyerupai balok bata dengan ukuran 25 x 20 x 10 cm. Ini merupakan material yang biasanya dipakai untuk membangun plat lantai di tingkat atas. Berbeda dengan batubata, keramik beton diperkuat oleh rangka konstruksi di bagian tengahnya sehingga jauh lebih kokoh. Klaim terhadap keraton (keramik beton) yang dikatakan sebagai bahan pembuat dak terbaik memang bukan sekadar omong kosong. Sebab, keunggulan-keunggulan yang melekat pada material ini memang sangat banyak. Bahkan dak keraton ini sering sekali diaplikasikan pada bangunan bertingkat hingga gedung pencakar langit.

Di bawah ini merupakan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh dak keraton versi dari Arafuru, antara lain :

1. Daya Kekuatannya Jelas

Dak keraton mempunyai kekuatan yang jelas karena dibuat oleh pabrik dan telah melalui serangkaian ujicoba. Berdasarkan Test-II No. LB/BPPU/001-12/IX/9906.09.99 disebutkan bahwa keramik beton akan melendut jika menahan beban dengan berat lebih dari 500 kg/m2. Artinya bila dak keraton dibuat setebal 15 cm maka perkiraannya beban 500 kg/m2 mampu ditopang sampai bentangan 3,6 m, beban 400 kg/m2 kuat ditahan hingga bentangan 3,8 m, beban 300 kg/m2 dapat disangga sampai bentangan 4,2 m, beban 200 kg/m2 bisa disokong hingga bentangan 4,65 m, dan beban 100 kg/m2 bisa ditahan sampai bentangan 5,4 m.

2. Cocok Diaplikasikan Pada Semua Bangunan Bertingkat

Mungkin selama ini Anda mengira penerapan dak keraton hanya bisa diaplikasikan pada gedung pencakar langit saja. Faktanya material ini bisa digunakan sebagai kontruksi lantai dua di rumah Anda. Bahkan selisih berat total bangunan antara dak keraton dan dak konvensional bakal terlihat jelas ketika tinggi bangunan sudah rampung di lantai kelima.

3. Harga per m2 Lebih Murah

Keunggulan yang ketiga harga dak keraton di pasaran sangat terjangkau. Malah jika dibandingkan dengan dak beton konvensional dengan kekuatan yang setara, harga dak keramik beton lebih murah. Contohnya harga dak keraton per metel setebal 12 cm umumnya dibandrol senilai Rp400 ribu/m2.

4. Sama Sekali Tidak Membutuhkan Papan Cor

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel pembuatan dak keraton, pembangunan dak menggunakan keramik beton tidak memerlukan bekesting. Hal ini tentu akan menghemat biaya pembangunan dan bersifat ramah lingkungan mengingat papan cor yang sudah dipakai biasanya akan dibuang begitu saja. Pemasangan dak keraton juga tidak memerlukan triplek sebab adukan cor langsung tertampung di setiap ikatan keraton.

5. Minim Penggunaan Tiang Penyangga

Pemakaian tiang penyangga pada pemasangan dak keraton juga sangat minim. Tiang penyangga hanya diperlukan saat proses pembangunan awal yang berfungsi sebagai penahan potensi lendutan. Dengan demikian lama waktu yang dibutuhkan pun menjadi semakin cepat. Bandingkan dengan dak konvensional yang memerlukan tiang penyangga begitu banyak sehingga boros biaya dan waktu. Belum lagi bambu dan kayu bekas tiang penyangga bakalan dibuang menjadi sampah.

6. Lebih Efektif dan Efisien

Soal rangkaian prosesnya, pembuatan dak keraton lebih efektif dan efisien. Hal ini karena tidak diperlukan lagi tahap penganyaman besi tulangan dan perancah kayu. Di waktu pemasangan dak keraton pun, aktivitas para pekerja di lantai atas tidak mengganggu para pekerja di lantai bawahnya sehingga masing-masing bisa bekerja dengan optimal.

7. Bobot Materialnya Lebih Ringan

Bobot keramik beton lebih ringan karena wujud materialnya memiliki rongga di bagian tengah. Rata-rata berat dak keraton berkisar antara 180-250 kg/m2 berselisih jauh dengan dak beton konvensional yang beratnya mencapai 300 kg/m2. Berat yang ringan juga memungkinkan dak keraton dapat memperkecil gaya gempa yang diterima oleh struktur bangunan sesuai dengan rumus F = m . a.

8. Peredam Panas dan Suara yang Baik

Dak yang terbuat dari keramik beton merupakan penahan panas yang baik. Hal ini tidak terlepas dari rongga yang ada di dalam dak dan berfungsi sebagai tempat aliran udara. Kegunaan lainnya rongga tersebut juga dapat berguna untuk meredamkan suara. Dengan demikian, ruangan yang berada di bawah dak keraton menjadi lebih adem dan tenang.

9. Bisa Diterapkan Pada Desain Apapun

Karena sifatnya fleksibel, dak keraton bisa diterapkan pada bermacam-macam desain bangunan. Mulai dari gaya minimalis, modern, klasik, mewah, sederhana, sampai dengan elegan, material yang satu ini sangat klop diaplikasikan di berbagai konsep rumah tinggal. Namun tentu saja dak keraton kurang pas apabila dipakai untuk membangun desain rumah tradisional mengingat dasar teknologi dan kesan yang ditimbulkannya pun sudah tampak kekinian.

KELEMAHAN

Di sisi lain kelemahan-kelemahan dak keraton yaitu :

1. Tingkat Kualitasnya Terbatas

Seperti kita tahu, dak beton konvensional terdiri atas berbagai mutu kualitas yang dapat diterapkan sesuai tujuan pembangunan. Untuk menopang beban yang sangat berat pun dak ini masih bisa diandalkan karena tinggal menyesuaikan kualitas dengan komposisi bahan-bahan penyusunnya. Namun dak keraton mempunyai rentang kualitas yang terbatas. Biasanya kualitas dak keramik beton yang sering digunakan pada rumah tinggal setara dengan dak beton K175 yang memiliki tegangan izin terberat sebesar 55 kg/cm2. Sementara untuk kualitas maksimum dari dak keraton ini mempunyai mutu yang setara dengan dak beton K200.

2. Bentangan Maksimumnya Relatif Sempit

Untuk amannya, dak keraton hanya boleh dibentangkan sejauh 4 meter. Jika ingin membuat bentangan yang lebih dari ukuran tersebut, maka di bagian bawah dak ini perlu dipasang balok dan kolom sebagai penyangga strukturnya. Berlainan dengan dak beton konvensional yang memungkinkan bentangannya bisa dibangun lebih dari ukuran tersebut. Hal ini tentu membuat ruangan yang berada di bawah dak beton menjadi lebih bersih dari keberadaan balok dan kolom.