Semen merupakan bahan baku dalam pembuatan adukan beton untuk keperluan pendirian struktur dan konstruksi bangunan. Semen memungkinkan material-material penyusun beton dapat terikat satu sama lain. Semen-semen yang telah Anda beli harus disimpan dengan metode yang baik dan benar. Tujuannya tentu saja untuk mempertahankan kualitas dari semen tersebut. Semen yang berkualitas bagus ditandai dari butirannya yang terurai dan terlihat lembut seperti debu. Jika Anda salah dalam menyimpan semen, maka akibatnya kualitas semen tersebut bakal menurun karena partikel-partikelnya menggumpal.
Karena mempunyai sifat yang mudah mengeras, material yang memerlukan penanganan khusus seperti semen ada baiknya disimpan di tempat yang terbebas dari air. Berikan naungan di atas semen tersebut yang berfungsi untuk melindunginya dari air hujan. Anda juga harus menghindari menyimpan semen ini bersentuhan langsung dengan tanah di sekitarnya karena kelembaban dari tanah tersebut juga sanggup merusak semen loh. Kami sangat menyarankan Anda untuk menggunakan balok-balok kayu yang dilapisi dengan triplek sebagai landasan ketika Anda menyimpan semen tersebut. Lakukan dengan benar ya.
Tidak sedikit orang yang mengeluh tidak dapat menyimpan semen-semen yang dimilikinya dengan baik. Harapannya sih ingin menabung semen, dan menggunakannya di lain waktu mumpung harganya sedang murah. Tapi kenyataannya, setiap kali semen yang sudah disimpan di dalam rumah tersebut dikeluarkan dari gudang, kondisinya pasti sudah rusak. Isi bubuk semen di dalamnya telah menggumpal sehingga tak dapat digunakan lagi. Kasus ini biasanya terjadi lantaran kesalahan Anda dalam menyimpan semen tadi. Anda harus mau mengubah metode yang selama ini digunakan dengan cara yang lebih tepat.
Lantas, bagaimana sih caranya yang benar dalam penyimpanan semen itu?
Simpan di Ruangan yang Tertutup
Wajib hukumnya menyimpan semen di ruangan yang tertutup serta terhindar dari sinar matahari dan air hujan. Berikan alas berupa selembar papan kayu untuk menjaga kondisi semen tetap kering. Lebih tepat lagi jika kayu tersebut dibuat berongga pada bagian bawahnya. Tujuannya agar kondisi di bagian bawah tumpukan semen tersebut menjadi tidak lembab karena tetap bisa teraliri udara. Hindarilah meletakkan karung semen langsung di atas permukaan lantai sebab berisiko terkena kelembaban dari penguapan air atau pengembunan lantai. Akibatnya semen pun akan menggumpal.
Pastikan Ruang Penyimpanan Tidak Lembab
Selain harus terhindar dari sinar matahari langsung dan air hujan, semen juga tak boleh disimpan dalam tempat yang kondisinya terlalu lembab. Udara yang lembab merupakan udara yang banyak mengandung uap air. Meskipun wujudnya berupa gas, namun dampak yang ditimbulkan oleh uap air terhadap semen ini sama dengan air. Partikel-partikel uap air mampu meresap masuk ke dalam kantung semen sehingga menggubah wujud semen dari awalnya bubuk menjadi gumpalan-gumpalan keras karena telah bereaksi. Oleh sebab itu, Anda wajib menyimpan semen ini di gudang yang sirkulasi udaranya lancar.
Susun Kemasan Semen Secara Bersilang
Apabila Anda berniat untuk menyimpan semen dalam jumlah yang cukup banyak, disarankan menyusun karung-karung semen tersebut dengan susunan yang saling-menyilang. Tepat sekali, susunan ini mirip seperti pada susunan batubata. Mula-mula letakkan semen dalam posisi yang sejajar, kemudian tumpuk semen-semen lain di atasnya tetapi dalam posisi yang berkebalikan dengan posisi susunan di bawahnya. Dengan begini, tumpukan semen tersebut pun tak akan mudah terjatuh karena hubungan antar ikatan-ikatannya jauh lebih kuat. Bahkan Anda juga tetap aman menaiki tumpukan semen tadi loh.
Berikan Ruang untuk Sirkulasi Udara
Jangan pernah sekali-kali menumpuk beberapa semen dalam susunan yang rapat sekali ya. Meskipun hal tersebut akan menghemat tempat, tapi susunan semen yang terlampau rapat ini justru mengakibatkan udara akan terjebak di sela-sela kemasan semen sehingga tingkat kelembabannya juga akan meningkat. Jika dibiarkan terus-menerus, maka lama-kelamaan semen pun akan menggumpal dan mengeras sendiri menjadi seperti batu kerikil. Lebih direkomendasikan untuk memberikan ruang atau celah secukupnya di antara tumpukan semen-semen tersebut sebagai jalur sirkulasi udara agar tetap mengalir lancar.
Gunakan Semen yang Pertama Kali Disimpan
Supaya kondisi setiap semen yang disimpan di dalam gedung tetap terjaga dengan baik, maka Anda pun harus menerapkan metode first in first out. Jadi semen yang lebih dahulu masuk ke dalam gudang harus digunakan lebih awal. Kendala dalam teknik ini yaitu semen yang pertama kali datang biasanya terletak di tumpukan yang paling bawah sehingga susah diambil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Anda bisa melakukan penumpukan sak-sak semen berdasarkan waktu kedatangannya. Jangan pernah sekali-kali menumpuk semen yang datang di hari yang berbeda pada tumpukan yang sama ya.
Jaga Kondisi Kebersihan Ruangan
Ruangan yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan semen harus senantiasa dijaga kebersihannya. Ini merupakan perawatan dasar yang wajib Anda kerjakan pada semua gudang. Selain untuk membuatnya tetap nyaman, gudang yang bersih ini juga akan memastikan barang-barang yang disimpan di dalamnya tidak mengalami masalah. Tingkat kelembaban ruangan tersebut juga wajib dikontrol dengan baik serta diusahakan supaya kondisinya tetap kering. Salah satu kunci utamanya adalah dengan menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan agar senantiasa bergerak lancar. Jangan sampai gudang ini terlalu kotor.
Tetap Letakkan di Tempat yang Terlindung
Jika karena alasan-alasan tertentu Anda tidak mungkin menyimpan semen ini di dalam gudang, tetaplah menaruh semen tersebut di tempat yang teduh. Utamanya adalah tempat yang memang terlindung dari terik matahari dan air hujan. Jangan lupa tutup susunan semen-semen ini menggunakan kain terpal yang tebal untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal. Anda juga harus memastikan jika kondisi d sekitar tempat penyimpanan semen tersebut juga bebas dari genangan air maupun banjir. Sebab musuh utama semen pada dasarnya hanyalah air. Air ini mampu merusak semen yang sedang Anda simpan.