Mendengar kata ginseng pasti Anda langsung teringat dengan Negara Korea kan? Ya, masyarakat di sana memang gemar mengonsumsi ginseng, baik sebagai makanan ataupun minuman. Hal ini tidak terlepas dari manfaat yang terkandung di dalam rempah-rempah ini. Biasanya ginseng tersebut dikonsumsi pada musim dingin. Dari segi kesehatan khususnya, tanaman ginseng mempunyai banyak khasiat. Contohnya untuk menyembuhkan diabetes, meningkatkan gairah hidup, atau mengurangi nyeri ketika menstruasi. Bahkan beberapa orang menyebut ginseng ini sebagai rajanya tanaman herbal loh.
Dengan khasiat yang begitu banyak, maka tak heran kalau ginseng ini diburu oleh banyak orang. Secara otomatis tingkat permintaan yang tinggi tersebut pun membuat harga ginseng ini begitu mahal. Apalagi di Indonesia, ginseng termasuk salah satu rempah-rempah yang harganya sangat mahal. Daripada Anda membelinya secara terus-menerus, lebih baik menanamnya saja sendiri. Sehingga Anda pun cukup beli sekali saja, menanamnya dengan baik, lalu memanennya berkali-kali. Ini merupakan salah satu langkah yang cerdik dalam menghemat uang yang Anda miliki. Menanam ginseng itu tak terlalu susah kok.
Bagi Anda yang mau menanam ginseng sendiri, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut! Di bawah ini panduan menanam ginseng dari Arafuru.
ALAT DAN BAHAN :
- Bibit ginseng
- Pupuk kandang
- Pupuk NPK
- Cangkul
- Sekop
- Garpu tanah
- Pestisida
LANGKAH KERJA :
Tahap I : Pembibitan
Untuk memperoleh bibit ginseng berkualitas baik, Anda bisa mendapatkannya melalui stek batang atau umbi. Adapun syaratnya, tanaman induk harus dalam kondisi sehat dan telah berusia dewasa. Bibit yang didapat lantas disimpan di tempat yang lembab selama 3 hari terlebih dahulu. Kemudian potong serong pada bagian pangkal batangnya. Pastikan setiap potongan ginseng tersebut mempunyai mata tunas ya. Dari mata tunas inilah nantinya akan tumbuh daun-daun ginseng. Jika sudah muncul mata tunasnya, lalu Anda tinggal menanamnya saja di dalam polybag.
Tahap II : Pengolahan Tanah
Anda dapat memanfaatkan tanah kosong yang terdapat di sekitar rumah sebagai ladang untuk berkebun ginseng. Sebelumnya tanah tersebut mesti diolah terlebih dulu dengan mencangkul dan mencampurnya bersama pupuk kandang. Tujuannya tak lain supaya tanah menjadi subur dan teksturnya lebih gembur. Anda bisa membuat kotoran, sampah, batu, dan sisa tanaman lain yang ada di kebun. Lalu cangkul tanah di sini sampai kedalaman 20-30 cm. Buatlah kondisi tanah di sini menjadi benar-benar gembur sehingga nantinya umbi yang dihasilkan oleh tanaman ginseng pun semakin melimpah.
Tahap III : Penanaman
Pagi atau sore hari merupakan periode waktu yang paling tepat untuk menanam bibit ginseng di kebun. Tanamlah bibit-bibit tersebut dengan jarak 50 x 60 cm. Jangan lupa padatkan tanah di sekitarnya supaya bibit ginseng mampu berdiri tegak di atas tanah. Anda harus melakukan upaya penanaman bibit ginseng ini dengan runtut serta tepat. Buatlah lubang tanam terlebih dulu. Lalu tanamkan bibit ginseng ke dalam lubang tersebut. Ulangi sampai seluruh bibit ginseng yang Anda miliki berhasil ditanam di kebun. Lantas Anda bisa menyirami dengan air secukupnya saja.
Tahap IV : Pemeliharaan
Penyiraman tanaman ginseng bisa dilakukan setiap hari agar tanah tidak terlalu gersang dengan jumlah air secukupnya saja. Menginjak usia 3,5 bulan, penyiraman dapat Anda kurangi agar umbi gingseng tidak mudah membusuk. Setiap 2 minggu sekali, sampai tanaman berusia 14 minggu, Anda perlu memberikan pupuk tambahan yang terdiri dari campuran ¼ kg pupuk NPK dengan 50 liter air. Berikanlah 250 cc dosis campuran ini untuk masing-masing tanaman.
Yang tak kalah pentingnya, bersihkan gulma yang tumbuh secara liar di sekitar tanaman ginseng. Hama-hama pengganggu seperti bekicot, ulat grayak, atau ulat penggulung daun juga perlu Anda singkirkan dari pekarangan agar tak menyerang tanaman ginseng. Selain itu, Anda juga mesti mewaspadai penyakit ginseng seperti penyakit busuk leher batang, busuk umbi, dan layu tanaman. Anda bisa mencoba untuk mengatasinya dengan memberikan pestisida secara berkala.
Tahap V : Pemanenan
Pada umumnya, umbi ginseng siap untuk dipanen pada saat tanaman tersebut sudah berusia sekitar 4-5 bulan. Ciri-ciri umbi ginseng yang siap dipanen adalah umbi yang memiliki diameter lebih dari 1 cm serta tanaman ginseng tersebut sudah pernah berbunga. Paling bagus adalah pemanenan dilakukan saat pagi hari menggunakan garpu tanah. Anda bisa membongkar tanah terlebih dulu, lalu mengambil umbi yang terdapat di dalamnya. Hati-hati saat mencabutnya agar umbi gingseng yang dipanen tetap dalam kondisi yang utuh. Setelah itu, Anda bisa mengeringkannya supaya umbi ini bisa disimpan lebih lama.
Selamat menanam gingseng!