Konon katanya pohon kurma itu tidak dapat ditanam di tanah yang belum pernah dipijak oleh para nabi. Ternyata eh ternyata, kabar tersebut adalah omong kosong belaka kok. Fakta membuktikan kalau kurma dapat ditanam di tempat manapun asalkan syarat hidupnya terpenuhi dengan baik. Bahkan di Australia, Malaysia, Thailand, sampai California sekalipun, petani setempat sudah banyak yang membudidayakan tanaman kurma. Oleh sebab itu, kita yang tinggal di Negara Indonesia pun jangan sampai ketinggalan ya. Apalagi tanah di negeri kita ini tersohor akan kesuburannya, kan?
Pada dasarnya harga kurma di Indonesia memang tergolong mahal. Sebut saja harga termurah biasanya disematkan pada kurma mesir, yang juga kerap disebut kurma curah. Harga kurma tersebut berkisar Rp 20.000/kg. Sedangkan yang paling mahal adalah kurma ajwa atau kurma nabi yang biasanya dibanderol dengan harga sekitar Rp 350-500 ribu/kg tergantung ukuran buahnya. Biasanya semakin besar ukuran buah kurma, kualitasnya semakin baik karena mengandung daging yang lebih tebal. Adapun kurma yang paling laris ialah kurma lulu atau kurma madu yang harganya Rp 110.000/kg.
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, sebenarnya kita beruntung sekali tinggal di Indonesia karena memang mempunyai tanah yang sangat subur. Hal ini juga akan berimbas pada waktu pemanenan buah kurma. Di habitat aslinya, pohon kurma baru dapat dipanen setelah berumur minimal 10 tahun. Berbeda dengan di Indonesia, pohon kurma yang berusia 5 tahun telah mulai belajar membentuk buah loh. Anda bisa menanam pohon kurma di dataran rendah yang banyak mendapatkan sinar matahari, ketersediaan air tanah yang cukup melimpah, dan cuaca panas di siang harinya.
Perlu Anda ketahui sebelumnya, tanaman kurma adalah tumbuhan palma dengan kelamin terpisah atau biasa disebut berumah dua. Ada pohon kurma jantan, ada pula pohon kurma betina. Tentu saja buahnya hanya bisa dibentuk oleh pohon kurma yang mempunyai bunga betina. Sementara untuk pohon kurma dengan bunga jantan hanya akan menghasilkan serbuk sari dan tidak bisa berbuah. Penyerbukan bunga kurma selanjutnya dapat terjadi secara alami maupun buatan dengan bantuan manusia. Jadi setidaknya Anda harus menanam 2 pohon kurma sekaligus agar tanaman ini bisa berbuah.
Pohon kurma setidaknya dapat dikembangbiakkan melalui tiga metode antara lain biji, anakan, dan juga kultur jaringan. Kami akan mencoba menjelaskan masing-masing dari teknik perkembangbiakkan pohon kurma tersebut pada artikel di bawah ini!
BIJI
Kurma secara generatif berkembang biak melalui biji. Kenyataannya ialah biji dari buah kurma yang baru Anda makan dagingnya pun dapat ditanam loh. Biji tersebut bisa dikecambahkan. Hal ini dikarenakan biji kurma tersebut memang masih hidup. Proses pengolahan buah kurma biasanya hanya dikeringkan saja untuk mengurangi kadar airnya agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Buah kurma tersebut sama sekali belum melalui perebusan. Sehingga Anda bisa mencoba menanamnya supaya biji tadi dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman kurma yang besar.
Sayangnya sulit sekali membedakan jenis kelamin biji kurma. Begitu pula saat sudah menjadi kecambah sampai pohon, kurma belum dapat diketahui jenis kelaminnya secara pasti. Kita harus menunggu hingga pohon tersebut menghasilkan bunga/mayang. Barulah kemudian pohon kurma tersebut dapat diketahui apakah merupakan tanaman jantan atau betia, Bunga kurma jantan berwarna putih dan memiliki tepung sari. Berbeda dengan bunga kurma betina yang cenderung berkelir kekuning-kuningan serta mempunyai putik. Anda mesti memperhatikan bunga tadi dengan teliti.
Perkembangbiakkan kurma melalui biji memang menjadi cara yang paling mudah. Sayangnya metode ini memiliki rasio kelamin tanaman yang tak menguntungkan dan waktu berbuahnya sangat lama mencapai 9 tahun. Umumnya dalam setiap kali penanaman 100 biji kurma akan menghasilkan 10 pohon betina, 40 pohon hermaprodit, dan 50 pohon jantan. Patut diketahui, rasio ideal jantan-betina dari tanaman yang kita budidayakan adalah 1:40. Harapannya 1 pohon jantan dapat membuahi 40 pohon betina. Jadi Anda mesti memberikan perhatian yang serius terhadap jenis kelamin tanaman tersebut.
ANAKAN
Metode kedua yang dapat dilakukan untuk mengembangbiakkan tanaman kurma adalah melalui anakan (offshot). Sama seperti tanaman palma lainnya, pohon kurma yang sudah dewasa bakal menumbuhkan anakan di sekelilingnya. Menariknya yaitu semua anakan dari pohon kurma ini mempunyai kelamin yang sama persis seperti indukannya. Pohon kurma jantan bisa dipastikan akan menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan. Sedangkan pohon kurma betina bakal menghasilkan anakan yang juga berjenis kelamin betina kurang lebih sebanyak 70 persen. Adapun sisa 30 persennya, kemungkinan besar berjenis jantan atau hermaprodit.
KULTUR JARINGAN
Ilmu pengetahuan modern membuat metode perkembangbiakkan kurma dapat dilakukan secara buatan (vegetatif) lewat kultur jaringan. Keuntungan dari metode yang satu ini adalah jenis kelamin bibit kurma yang dihasilkan dapat direncanakan sejak awal. Sayangnya sampai saat ini belum ada petani di Indonesia yang berupaya untuk melakukan kultur jaringan kurma. Akibatnya, bibit kurma dari kultur jaringan harus diimpor dari luar negeri sehingga harganya pun menjadi sangat mahal. Jangan kaget apabila harga bibit kurma kultur jaringan asal Thailand yang telah berumur 1,5-2 tahun bisa mencapai Rp 1-1,5 juta/batang.
Sejatinya membudidayakan pohon kurma di Indonesia tidaklah terlalu susah karena tanah di negara kita jauh lebih subur dibandingkan di daerah Timur Tengah, serta kandungan air tanah yang lebih melimpah daripada kondisi tanah di tempat asal kurma ini. Walaupun modal awalnya besar tapi kalau sukses, laba yang bisa Anda dapatkan mampu mencapai hingga 8-10 kali lipat dibandingkan menanam jenis tanaman perkebunan lainnya. Kami rekomendasikan tanamlah jenis kurma yang buahnya mempunyai harga yang mahal dan stabil. Misalnya seperti kurma lulu (deglet noor), kurma bahre, dan kurma ajwa.
Panduan Menanam Kurma dari Biji
Kali ini kami juga akan berbagi tentang panduan menanam biji kurma supaya berhasil. Silakan Anda bisa mengikuti langkah-langkah selengkapnya pada artikel di bawah ini ya!
ALAT DAN BAHAN :
- Biji kurma
- Air hangat
- Mangkuk
- Polybag
- Tanah kebun
- Sekam bakar
- cetok
LANGKAH KERJA :
- Anda siapkan biji kurma terlebih dahulu. Tenang saja. Anda tak harus membelinya di online shop kok. Cukup ambil saja buah kurma yang sudah ada di rumah. Makanlah buah kurma tadi. Sisakan bijinya ya. Kini Anda pun sudah memiliki biji kurma sendiri untuk ditanam.
- Untuk merangsang pertumbuhan biji kurma tersebut, Anda bisa merendamnya di air hangat ya. Masukkan biji-biji kurma ini ke dalam mangkuk. Lalu tuangkan air hangat-hangat kuku ke dalam mangkuk tersebut. Biarkan biji kurma terendam air selama 24 jam penuh.
- Sembari menunggu biji kurma direndam di air hangat, Anda dapat menyiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Campurkan tanah kebun dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1. Kemudian masukkan campuran ini ke dalam polybag sampai penuh.
- Waktunya untuk menanam biji kurma. Ambil biji kurma yang telah direndam. Buat lubang tanam di polybag sedalam 5-8 cm. Tanamkan biji kurma dalam posisi berdiri. Bagian biji yang lancip ada di bawah. Sedangkan bagian yang tumpul di sebelah atas. Tutup dengan media tanamnya.
- Silakan Anda menaruh biji kurma di tempat yang bisa mendapatkan sinar matahari secara penuh supaya biji tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Biasanya dalam kurun waktu 7-10 hari, biji tersebut sudah menhasilkan tunas daun.
- Perawatan sehari-hari terhadap biji kurma tersebut cukup dengan memastikan kondisinya tetap aman. Anda tidak boleh menyiraminya dengan air setiap hari karena justru akan mengakibatkan biji ini membusuk. Siramilah hanya saat permukaan media tanamnya terlihat agak kering.
- Teruslah merawat tanaman kurma ini dengan baik supaya tumbuh besar. Anda bisa memberikan pupuk kandang setiap sebulan sekali untuk mempercepat pertumbuhannya. Kalau tinggi pohon ini sudah mencapai 30 cm lebih, barulah Anda boleh menanamnya di kebun.