Anda mungkin ingin menanam pare sendiri? Coba sajalah karena pare termasuk tanaman yang gampang ditanam dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Anda tidak memerlukan lahan yang luas hanya untuk menanam pare. Anda bahkan bisa menanamnya di pot atau polybag loh. Menanam pare di pot ini tentunya menjadi solusi yang praktis untuk mengatasi lahan yang kecil. Selanjutnya Anda bisa menaruh pot-pot berisi tanaman ini di rak khusus sehingga terciptalah sebuah vertical garden yang berisi tumbuh-tumbuhan di dalamnya. Anda harus mencobanya deh.
Pare merupakan tanaman sayur yang biasa dimanfaatkan buahnya. Walaupun rasanya pahit, buah pare ini memiliki penggemarnya sendiri. Jika Anda merupakan salah satu yang menyukai kekhasan pare, Anda bisa menanamnya sendiri di dalam pot. Dengan demikian, Anda dapat menikmati buah pare sepuas hati tanpa perlu membayar apapun. Menanam buah pare termasuk salah satu pekerjaan yang cukup mudah dilakukan kok. Anda bahkan bisa mencobanya di akhir pekan untuk mengisi waktu luang. Lumayan kan? Nantinya Anda dapat memanen buah-buahnya bersama keluarga.
Anda tak perlu bingung harus memulai pekerjaan ini dari mana ya. Silakan Anda bisa mengikuti panduan di bawah ini. Kami akan selalu berusaha memberikan panduan yang sederhana, mudah dimengerti, dan padat supaya Anda berhasil menanam pare.
Alat dan Bahan :
- Buah pare
- Pot
- Bilah bambu
- Tanah
- Pupuk kandang
- Pestisida
- Cetok
- Air
Langkah-langkah :
Di bawah ini merupakan langkah-langkah dalam menanam biji pare di pot agar tumbuh subur dan dapat menghasilkan buah yang lebat.
Menyiapkan Media Tanam
Anda bisa memulainya dengan menyiapkan media tanamnya terlebih dulu. Media ini berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah yang digunakan. Aduklah campuran tanah tersebut agar keduanya tercampur rata. Lantas siapkan pot yang ukurannya sedang. Kami lebih menyarankan menggunakan pot tanah sebab kemampuannya dalam mengatur kelembaban media tanam di dalamnya. Silakan Anda memasukkan media tanam yang sudah dibuat tadi ke dalam pot sampai penuh. Lalu diamkan selama 4-5 hari.
Menyiapkan Biji Pare
Anda dapat memanfaatkan buah pare yang sudah matang untuk diambil bijinya. Buah ini berwarna hijau kekuningan dan tekstur dagingnya agak lembek. Bijinya dipenuhi dengan lendir berwarna kemerahan. Selanjutnya Anda bisa membelah buah pare tersebut secara melintang. Hati-hati jangan sampai melukai biji buahnya ya. Lantas kumpulkan biji ini di mangkuk kecil. Silakan Anda bisa membersihkan lendir yang menempel di permukaan biji tersebut terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan air yang mengalir. Lalu rendamlah biji pare ini di dalam air hangat selama 10-12 jam.
Menanam Biji Pare di Pot
Buatlah satu lubang tanam di setiap pot dengan kedalaman sekitar 5-8 cm. Kemudian masukkan 2-3 biji pare sekaligus ke dalam lubang tadi. Setelah itu, Anda dapat menutupnya kembali dengan tanah. Ingat, jangan pernah memadatkan tanah di atas lubang tanam ini ya. Letakkan pot tersebut pada ruangan yang terbuka agar mendapatkan sinar matahari langsung. Biarkan tetap di sana selama seminggu. Anda dapat menyiraminya dengan air secukupnya setiap 2-3 hari sekali. Setelah seminggu berlalu, maka akan keluar tunas dari setiap biji pare . Hati-hati saat melakukan penyiraman ini agar tidak merusak tanaman.
Merawat Tanaman Pare
Setelah batang pare sudah mencapai ukuran 15 cm, Anda dapat menyiramnya setiap hari. Sama seperti melon, semangka, kiwi, serta tanaman rambat lainnya, tanaman pare juga sangat menyukai air. Bahkan media tanam yang kekurangan air dapat mengakibatkan tanaman di dalamnya mati kekeringan. Ketika tinggi batang sudah mencapai 25 cm, Anda bisa menyediakan ajiran untuknya. Ajir ini dapat berupa tali, kawat, atau tongkat bambu. Bentuklah ajir ini sedemikian rupa menjadi rangkaian yang terlihat menarik. Seiring dengan pertumbuhan tanaman, ajiran ini bakal tertutupi oleh daun pare sepenuhnya sehingga nampak cantik sekali.
Mengendalikan Hama dan Penyakit
Setelah berumur sekitar 2 bulan, tanaman pare akan berbunga. Bunga-bunga ini akan berubah menjadi bakal buah dalam waktu seminggu kemudian. Ketika berbuah inilah tanaman pare paling rentan terkena hama serta penyakit. Ulat grayak, wereng, kumbang, kepik, lalat buah, dan siput merupakan contoh-contoh hama yang doyan memakan tanaman pare. Sedangkan penyakit yang menjangkiti tanaman ini di antaranya embun tepung, antraktosa, layu batang, dan layu daun. Pembasmian musuh-musuh pare ini bisa dilaksanakan dengan menyemprotkan pestisida alami secukupnya. Anda juga dapat memanfaatkan obat anti-nyamuk spray loh.
Memanen Buah Pare
Pemanenan dilakukan pada buah-buah yang sudah berukuran besar dan belum matang. Rasa buah yang matang kurang enak karena teksturnya lembek. Paling sedap Anda bisa memanen buah pare yang masih cukup muda. Buah pare yang masih muda ini mempunyai rasa yang lezat, teksturnya renyah, serta rasa pahitnya pun belum terlalu kuat. Anda dapat mencoba memasaknya dengan cara ditumis atau dikukus. Kami sarankan masaklah dalam durasi waktu yang sebentar saja. Sebab jika pare ini dimasak terlalu lama maka rasa pahitnya akan semakin keluar. Cobalah memasaknya dengan udang supaya rasanya semakin nikmat.