Siapa nih dari Anda yang suka sekali memakan hidangan laut (seafood)? Kami yakin Anda pun pasti salah satu penggemar berat seafood, kan? Beruntung sekali kita tinggal di Indonesia sehingga hasil laut begitu melimpah di sini. Harganya pun terbilang lebih murah loh kalau dibandingkan dengan saat kita membeli seafood ini di negara lain. Seafood ini tersedia di pasar tradisional maupun pasar modern. Misalnya yaitu ikan, cumi-cumi, gurita, udang, lobster, prawn, mantis, kepiting, rajungan, kerang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Anda bisa memilihnya sesuai dengan selera pribadi.
Namun sayangnya nih, kebanyakan seafood yang dijual di Indonesia sudah dalam keadaan segar (fresh). Tidak seperti di Jepang dan Korea Selatan, di mana seafood di sini dijual dalam kondisi yang masih hidup sehingga kesegarannya benar-benar terjamin. Oleh karena itu, Anda membutuhkan trik khusus ketika membeli seafood di pasar, terutama pasar tradisional. Anda harus memastikan kalau seafood yang Anda beli tersebut benar-benar segar. Mengapa? Tidak lain supaya Anda bisa menikmati kelezatan seafood ini dengan maksimal serta tidak mengalami keracunan akibat seafood yang sudah basi.
Sebelumnya kami jelaskan terlebih dahulu ya bahwa istilah seafood yang segar tidak hanya berlaku pada seafood yang baru saja mati, tetapi seafood yang sudah disimpan di dalam freezer pun patut dikatakan sebagai seafood yang segar asalkan penyimpanannya dilakukan dengan benar dan jangka waktu simpan seafood tersebut tidak lebih dari 2-7 hari tergantung jenisnya. Contohnya, ikan biasanya dapat disimpan selama lebih dari 5 hari. Sedangkan kerang, kepiting, dan rajungan tak bisa disimpan terlalu lama karena cepat membusuk. Jadi Anda harus teliti dan hati-hati saat membeli seafood di pasar.
Kalau untuk menilai tingkat kesegaran ikan dan produk seafood lainnya, Anda bisa mencoba kiat-kiat di bawah ini. Ini merupakan tips lengkap tentang pemilihan seafood yang baik dan benar, serta gampang dilakukan. Jangan pernah melupakannya ya!
IKAN
Untuk menilai kesegaran ikan, caranya gampang sekali kok. Perhatikan ikan yang akan Anda beli dengan teliti. Bagian mata ikan tersebut harus bening serta bagian insangnya pun berwarna kemerah-merahan. Seluruh tubuh ikan dalam kondisi mulus dan tak ada luka sedikit pun. Begitu pula dengan susunan sisik-sisiknya pun masih terlihat rapi. Warna ikan laut yang segar ini nampak keperak-perakan dan mengkilap. Kalau mata ikan sudah putih/buram, warna insangnya pucat, banyak sisik yang terlepas, serta ada luka di bagian tubuhnya menandakan kalau kondisi ikan tersebut sudah tidak terlalu segar.
Kemudian cobalah Anda sentuh bagian tubuh dari ikan tersebut. Ikan yang segar memiliki tubuh elastis dan kenyal. Ketika ditekan menggunakan jari, daging ikan bakal cepat kembali seperti semula. Berbeda dengan ikan yang tidak segar, dagingnya pasti kempis. Ketika ditekan, maka akan timbul cekungan pada bekas tekanan tadi. Daging ikan yang tidak segar juga mudah sekali terlepas. Anda dapat mengeceknya dengan mencubit sedikit daging ikan tadi. Dagingnya pasti terlepas kalau sudah tak segar. Selain itu, bau ikan yang sudah tidak segar ini tercium agak busuk terutama pada bagian insang dan isi perutnya.
CUMI-CUMI, SOTONG, dan GURITA
Siapa nih dari Anda yang suka banget memakan cumi-cumi, sotong, dan gurita? Menariknya nih dulunya harga gurita itu cukup murah loh. Bahkan harganya bisa separuh dari cumi-cumi dan sotong. Sayangnya harga gurita sekarang sama saja seperti cumi-cumi/sotong. Khusus untuk cumi-cumi, sotong, dan gurita bisa dilihat dari warna pada sekujur tubuhnya. Cumi-cumi/gurita yang bagus memiliki warna putih mulus agak bening transparan. Namun kadang-kadang ada juga gurita yang secara alamiah warnanya cokelat kehitam-hitaman. Gurita dan cumi-sumi yang demikian ini kondisinya segar sehingga layak untuk dibeli.
Berbeda apabila sudah muncul bintik-bintik di tubuh cumi-cumi, sotong, dan gurita tadi atau warnanya berubah menjadi kemerah-merahan, maka artinya kondisinya sudah tidak segar lagi. Cumi-cumi/gurita yang berbau agak busuk juga mengindikasikan kalau kondisinya sudah tak bagus lagi. Sebaiknya sih Anda jangan pernah membeli cumi-cumi dan gurita yang seperti ini. Karena meskipun harganya murah, tetapi cumi-cumi, sotong, atau gurita yang sudah tidak fresh tersebut bisa menyebabkan Anda mengalami sakit perut. Rasanya pun sudah tidak enak lagi dengan aroma yang agak busuk.
UDANG, LOBSTER, PRAWN, dan MANTIS
Lain lagi kalau untuk menilai tingkat kesegaran udang. Biasanya sih ada dua jenis udang yang dijual yaitu udang tambak dan udang laut. Harga udang tambak umumnya lebih mahal daripada udang laut. Bahkan selisihnya dapat mencapai dua kali lipat. Alasannya karena rasa udang tambak lebih enak dan lebih gurih ketimbang udang laut. Selain itu, udang laut juga mempunyai kulit cangkang yang sangat keras dan tebal sehingga perlu dilepas dahulu lapisan kulit cangkangnya ini sebelum bisa dimasak. Kalau kami sendiri sih lebih suka dengan udang tambak walaupun harganya lebih mahal. Rasanya benar-benar mantap!
Pada dasarnya, untuk dapat menilai tingkat kesegaran udang, lobster, prawn, atau mantis itu sama saja. Jadi kami cukup berikan tipsnya untuk pemilihan udang ya. Adapun udang yang segar ditandai dengan warnanya kehitam-hitaman dan bening di beberapa bagiannya. Udang yang berwarna keputih-putihan artinya setengah segar. Sedangkan kalau warna udang tersebut sudah menjadi kemerah-merahan maka berarti tidak segar. Belilah udang yang segar karena meskipun harganya lebih mahal, tetapi rasanya jauh lebih nikmat, lebih manis, dan lebih gurih, serta tentunya menyehatkan tubuh kita.
KEPITING dan RAJUNGAN
Kepiting dan rajungan sama-sama merupakan produk seafood yang mewah karena harganya tergolong mahal. Untungnya seluruh kepiting yang dijual di pasar tradisional biasanya dalam kondisi yang hidup. Jadi Anda tidak perlu bingung lagi dalam menilai tingkat kesegarannya. Kalau bisa pilihlah kepiting yang ukurannya besar daripada kepiting kecil. Contohnya nih, 1 kg kepiting berisi 1 ekor lebih baik daripada isi 4 ekor. Mengapa? Karena kandungan daging di dalam kepiting tadi bakalan lebih banyak. Di bulan-bulan tertentu juga biasanya tersedia kepiting yang sedang bertelur serta kepiting soka yang tengah berganti kulit sehingga tekstur cangkangnya berubah menjadi lunak.
Sementara itu, jumlah rajungan yang dijual di pasar tradisional biasanya tidak terlalu banyak. Kondisi ini berbanding terbalik dengan jumlah pembelinya yang lumayan ramai. Tak ayal harga rajungan pun cukup mahal dan kesegarannya benar-benar terjamin. Semakin cerah warna cangkang rajungan, maka semakin segar pula rajungan tersebut. Anda juga bisa mencium aroma cangkang dari rajungan tadi. Kepiting dan rajungan yang sudah dibeli sebaiknya langsung dimasak di rumah. Sebab kalau terlalu lama disimpan di freezer, rasanya sudah tidak terlalu gurih dan ukuran dagingnya pun menyusut. Kalau mau mendapatkan kepiting atau rajungan yang harganya miring, pilihlah yang punya tubuh tidak lengkap ya. Rasanya tetap sama lezatnya kok.
KERANG-KERANGAN
Kerang yang dijual di pasar sebagian besar dijual dalam kondisi masih hidup. Beberapa jenis kerang ada juga yang dijual dalam kondisi segar (fresh). Jenis kerang yang paling mendominasi di sini adalah kerang darah sehingga harganya pun lebih murah. Selain itu ada pula kerang hijau, kerang batik, kerang kapak, kerang tahu, kerang rambut, dan lain-lain. Jika bisa belilah kerang yang masih hidup sebab kesegarannya lebih terjamin. Namun kalau Anda hanya menemukan kerang yang fresh, lakukan pemilihan secara tepat terhadap kerang tersebut. Anda harus memeriksanya dengan cermat.
Kerang yang sudah tidak bagus ditandai oleh aroma kerang tersebut agak busuk, ukuran dagingnya kecil karena sudah menyusut, tekstur dagingnya pun lembek, serta terlihat dagingnya sudah berwarna pucat. Berbeda dengan kerang fresh yang baik mempunyai aroma amis khas kerang, ukuran dagingnya sesuai dengan ukuran cangkangnya, warnanya dagingnya cerah, dan memiliki tekstur yang kenyal. Anda dapat mencoba membuka kerang tersebut dan mencium aroma isinya. Kerang segar mempunyai aroma khas yang fresh. Kalau baunya sudah busuk berarti kerang tersebut sudah tidak segar lagi.