Keunikan Indonesia salah satunya terlihat dari banyaknya ragam rumah adat yang terdapat di sini. Di setiap daerah selalu ada rumah khasnya masing-masing. Menariknya lagi ialah setiap rumah tersebut mempunyai namanya sendiri. Misalnya yaitu rumah joglo dan rumah limasan. Orang awam mungkin bakal mengira kalau rumah joglo itu sama halnya seperti rumah limasan. Kedua rumah adat tersebut sering kali dianggap sama. Padahal antara rumah joglo dan limasan jelas berbeda.
Agar Anda dapat lebih mengenali bangunan rumah joglo dan rumah limasan secara mendalam, serta mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh kedua rumah tersebut, kami akan coba menjelaskannya di uraian sebagai berikut!
Rumah Joglo
Rumah joglo adalah rumah adat suku Jawa. Walaupun saat ini suku Jawa sudah mendiami hampir di seluruh penjuru Indonesia, tapi daerah asli suku ini berada di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bangunan rumah joglo aslinya terbuat dari kayu jati. Kayu ini dipilih karena memiliki struktur yang sangat kuat dengan pola alami yang menawan. Rumah joglo merupakan rumah yang sarat akan filosofi dan makna. Sehingga pembuatannya harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
Rumah tradisional dari suku Jawa memiliki ciri khas tertentu yang membuatnya unik. Yang pertama yaitu bentuk atapnya yang menyerupai gunung, atau disebut tajug. Bentuk ini sengaja dipilih karena gunung dianggap sebagai simbol yang sakral. Dari bentuk ini pula istilah kata joglo pun muncul yang merupakan gabungan dari kata tajug/tajog dan loro yang berarti dua tajug yang bergabung menjadi satu. Atap inilah yang menjadi daya tarik utama dari rumah khas suku Jawa ini.
Kekhasan lainnya dari rumah joglo yaitu empat tiang penyangga yang menopang bangunan, di mana tiang-tiang ini dikenal dengan sebutan soko guru. Keempat tiang inilah yang lantas bertindak sebagai penahan beban bangunan yang paling utama. Jika ditinjau berdasarkan aspek filosofi, keempat tiang rumah joglo tersebut merupakan perwakilan dari empat penjuru arah mata angin. Dengan demikian, para penghuni rumah ini ibarat sedang berada di tengah-tengah penjuru ini.
Sementara itu, interior di dalam rumah joglo terdiri atas beberapa bagian ataupun ruang. Bagian ini pula mempunyai peraturan yang mengikat. Bagian paling depan ialah pendopo. Pendopo merupakan ruangan yang dipakai untuk pertemuan. Ruangan ini sengaja tak memiliki dinding agar terkesan luas. Lalu di bagian tengah ada pringgitan yang notabene adalah penghubung antara pendopo serta ruang dalem. Sedangkan ruang dalem berada di area paling belakang. Ruangan ini berguna sebagai tempat untuk bersantai maupun ruang keluarga.
Rumah Limasan
Rumah limasan sekilas memang tampak mirip sekali dengan rumah joglo. Oleh karena itu, rumah ini juga dikenal sebagai rumah joglo limasan atau rumah joglo lawakan. Bisa Anda lihat pada gambar di atas, rumah limasan ini mempunyai wujud yang sangat mirip seperti rumah joglo. Aspek perbedaan yang paling mencolok adalah memiliki atap yang lebih mirip dengan atap rumah adat dari Sumatera Selatan. Dengan memperhatikan atap ini saja, Anda bisa mengetahui ciri khas rumah limasan.
Sementara itu, struktur kerangka yang dimiliki oleh rumah limasan berupa batang-batang kayu yang disusun membentuk bangun kubus, lalu diberi atap yang berbentuk limas di atasnya. Keunggulannya yaitu bangunan rumah limasan ini mempunyai tingkat fleksibilitas yang bagus sekali dan sambungan antar-kayu pun tidak saling kaku. Hal ini pula yang membuat rumah limasan ini cocok sekali dijadikan sebagai bangunan yang tahan terhadap gempa.