Untuk membedakan jenis kelamin kelinci, baik yang jantan maupun betina, sebenarnya terbilang sangat mudah. Hal ini karena kelinci termasuk binatang mamalia, di mana ciri-ciri fisik kelamin pada hewan mamalia akan terlihat jelas. Silakan Anda bisa mengikuti panduan dari kami di bawah ini supaya hasilnya benar-benar akurat!
Berikut ini poin-poin yang dapat Anda perhatikan dengan baik ketika hendak membedakan jenis kelamin kelinci-kelinci peliharaan Anda!
Alat Kelamin
Ciri fisik pertama yang bisa digunakan sebagai pembeda adalah alat kelaminnya. Karena terletak cukup “tersembunyi”, Anda harus memposisikan tubuh kelinci sedemikian rupa sehingga bisa melihat alat kelamin tersebut secara jelas. Sama seperti sugar glider, pada kelinci jantan, Anda akan menemukan alat kelamin yang berbentuk tabung kecil berwarna merah muda. Sebaliknya, jika Anda menemukan suatu garis vertikal berwarna pink, itu tandanya jenis kelamin kelinci tersebut adalah betina.
Bentuk Kepala
Pada umumnya, kepala kelinci jantan berbentuk agak bulat. Sedangkan, kelinci betina memiliki kepala yang agak lonjong. Namun, untuk mencermati faktor pembeda ini diperlukan ketelitian dan pengalaman membudidayakan kelinci.
Ukuran Tubuh
Pada usia yang sama, ukuran tubuh kelinci betina lebih besar dibandingkan kelinci jantan. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak pada tubuh kelinci betina lebih besar. Perbedaan ukuran akan sangat terlihat manakala kelinci tersebut sedang hamil.
Lipatan Kulit
Ciri fisik lainnya yang bisa Anda temukan pada kelinci adalah ada tidaknya lipatan kulit di leher bagian atas. Cobalah raba bagian leher ini perlahan-lahan. Jika Anda menemukan kulit berbentuk seperti lipatan-lipatan, maka bisa dipastikan jenis kelaminnya adalah betina.
Hormon/Bau Urine
Kelinci memiliki kecenderungan untuk mengeluarkan hormon/urine di sekitar kandangnya. Urine kelinci jantan akan menyebar ke mana-mana dan berbau menyengat karena berfungsi sebagai penanda wilayah. Pada kelinci betina, sebaliknya, urine hanya digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis dan biasanya hanya terdapat di dalam kandang. Hal ini juga bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih kelinci hias yang tepat.
Perilaku
Kelinci jantan cenderung lebih agresif ketimbang kelinci betina dan berusaha kuat untuk menjaga wilayahnya, baik di dalam maupun di luar kandang. Berbeda dengan kelinci betina, ia lebih jinak saat berada di luar kandang, namun menjadi sangat agresif dalam menjaga daerah kandang. Lebih-lebih ketika kelinci tersebut tengah mengasuh anak-anaknya.
Dari perbedaan-perbedaan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa memelihara kelinci dengan jenis kelamin berbeda akan lebih baik. Sebab, kelinci berjenis kelamin sama sangat berpeluang besar untuk berkelahi dalam mempertahankan wilayahnya.